Warning: Jangan membaca jika anda tidak menyukai
tulisan saya. Cerita ini murni dari otak saya tanpa ada satupun ide yang
menjiplak dari orang lain, jadi di mohon untuk tidak meniru, menjiplak atau
meng copy tulisan saya tanpa izin dari saya. Mohon maaf untuk banyaknya typo,
tulisan yang tidak jelas, anehnya alur cerita dan kurang menariknya cerita.
Semua kesalahan kembali lagi kepada saya yang hanya manusia biasa. Selamat menikmati
cerita buatan saya ini.
“Kau sangat cantik. Aku sebagai
wanita bahkan malu dengan diriku sendiri yang bisa di kalahkan oleh seorang
lelaki.”
***
Matahari telah keluar dari
persembunyiannya di sambut suara cicitan burung bernyanyi. Summer masih
tertidur di atas kasur empuknya saat sebuah bisikan lembut memanggil namanya membuatnya
tersadar dari mimpinya semalam. Tapi bukannya bangun gadis itu malam kembali
tidur karena berfikir suara itu hanya sebuah halusinasinya. Ya tentu saja itu
halusinasi untuknya karena mana mungkin pagi-pagi sekali Justin bisa ada di
kamarnya hanya untuk membangunkannya. Tetapi semakin Summer mencoba memejamkan
matanya kembali suara itu masih saja terdengar dan kemudian sebuah colekan
beberapakali di pipi gadis itu sukses membuat gadis itu membuka matanya. Ketika
menemukan fokusnya gadis itu pun menemukan sebuah wajah tepat di samping tempat
tidurnya, tengah menatapnya.
“Good morning”, sapa lelaki itu dengan senyum di wajahnya
sedangkan Summer yang melihat hal itu langsung mengusap matanya beberapa kali
untuk menyadarkannya dari halusinasinya. Tapi sudah beberapa kali gadis itu
melakukan hal tersebut wujud lelaki itu takkunjung hilang. Dan Summer pun baru
menyadari kalau lelaki itu nyata dan benar-benar ada di kamarnya saat ini.
Seketika Summer memekik kencang membuat seisi rumah terkejut. Justin yang
berada di samping summer hanya bisa menutup telinganya kaget dengan teriakan
gadis itu yang mendadak. Lelaki itu benar-benar tidak menyangka kalau gadis itu
akan berekspresi seperti itu.
Summer masih memekik sambil bangkit dari kamarnya menuju
kamar mandinya dan menutup pintu kamar mandi sangat kencang. Justin yang
melihat tingkah gadis itu hanya bisa tertawa dan pergi dari kamar gadis
tersebut. Seusai mandi summer tampak membuka pintu kamar dengan perlahan dan
mengintip dari dalam memastikan kalau Justin sudah tidak ada di kamarnya. Saat
merasa sudah aman gadis itu pun keluar dari kamar mandi dan memakai bajunya.
Summer turun dari kamarnya begitu telah rapi. Gadis itu
tampak berjalan menuju dapur dengan wajah cemberut.
“Morning honey”, sapa ibu Summer yang tengah memasak
kepada gadis sematawayangnya.
“MOM! Kenapa mom membiarkan Justin masuk kekamarku saat
aku masih tidur? Aku kan malu dengan muka bangun tidurku.” Ucap Summer kesal
pada momnya yang tidak mengetahui privasi perempuan.
“loh, mom kira kau malah akan senang karena di bangunkan
oleh idola mu. lagi pula memang ada apa dengan muka bangun tidur mu?”
“Aku senang tapi ya—ya tidak begitu juga kan—kan aku—ah
mom menyebalkan, tidak tau privasi perempuan”, ucap Summer sambil memanyukan
bibirnya, Sedangkan Justin yang malihat tingkah gadis itu hanya tertawa. Summer
yang melihat Justin tertawa pun melirik tajam ke arah lelaki tersebut dan
semakin memasang wajah cemberutnya. Justin pun menghampiri Summer dan mengacak
pelan rambut gadis tersebut agar gadis itu tidak cemberut lagi padanya.
“Sudahlah. Aku minta maaf karena masuk ke kamarmu tanpa
izin padamu. Aku tidak akan melakukan hal itu kalau tau kau akan berteriak
seperti tadi. Kau melihatku seperti aku adalah penampakan setan tadi, dan jujur
aku kaget” ucap Justin sambil kembali tertawa dan membuat Summer kembali
cemberut.
“Ihhh lagi ngapain sih datang ke rumah pagi-pagi.
Bukannya kamu sibuk?”
“Ah kau lupa? Aku masih punya hadiah spesial buatmu bukan?”
“Jadi maksudmu hari spesial itu hari ini?”, tanya Summer
yang di balas anggukan oleh Justin. Summer terdiam sejenak dan tiba-tiba senyum
mengembang di wajahnya, senyum manis yang lebih terlihat mencurigakan oleh
Justin.
“Aku suka dengan senyummu tapi sepertinya tidak yang kali
ini”
“Karena kau bilang
aku boleh meminta apa pun padamu, ‘Apapun’. Jadi aku punya banyak permintaan
yang harus kau kabulkan hari ini. ya hitung-hitung hukuman untukmu yang
menertawakan ku tadi”, ucap Summer mengacuhkan perkataan Justin.
“Ok ma’am”, jawab Justin patuh dengan muka cemberutnya
yang di buat-buatnya yang sukses membuat Summer tertawa.
***
Justin mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang
ketempat yang Summer minta. Gadis itu tampak duduk tenang di kursi samping
sambil sesekali bersenandung mengikuti irama lagu dari radio. Melihat hal itu
membuat Justin tersenyum. Justin senang bisa membuat gadis itu bahagia seperti
sekarang padahal ia belum melakukan apa-apa untuk gadis itu. Hari spesialnya
baru akan di mulai.
Summer masih bersenandung mengikuti alunan lagi di radio
saat tersadar kalau ia belum menunjukkan hadiah yang Justin berikan padanya
kemarin. Gadis tersebut pun langsung mengambil Hp nya di dalam tas dan
menunjukkan kepada lelaki di sebelahnya kalau ia telah membuka kado dari lelaki
tersebut dan langsung memasangnya.
“Terimakasih untuk gantungan Hp nya. Aku sangat suka. Aku
tidak menyangka kau akan membelikan gantungan kunci ini untukku.tapi maaf aku
belum melihat CD nya karena aku sangat mengantuk semalam”, ucap Summer sambil
menunjukkan gantungan hp tersebut yang telah terpasang di Hp nya kepada Justin.
“Bukan kejutan kalau kau tau bukan. Sekarang koleksi
panda mu dari ku bertambah dan aku berharap secepatnya aku bisa membawamu untuk
melihat panda sungguhan.”
“Selesaikan dulu album baru mu baru kau bisa berbicara
seperti itu padaku. Berhenti menguji kami dengan kata ‘soon’ mu karena
sejujurnya aku sudah sangat sangat bosan sampai rasanya aku ingin melempar mu
ke jurang.”, canda Summer.
“Sejak semalam kau selalu berharap aku jatuh ke Jurang.
Segitu inginkahnya kah aku terjatuh kejurang? huhuuu”, ucap Justin dengan nada
sedih di buat-buat.
“Haha... habis kau menyebalkan” balas Summer sambil
menjulurkan lidahnya yang membuat Justin terkekeh.
Setelah perjalanan yang tidak terlalu memakan waktu lama
Justin pun telah sampai di tempat yang Summer inginkan. Sebuah pusat kota kecil
yang masih berada di california. Summer pun segera turun dari mobil yang di
susun oleh Justin, hal itu sontak membuat Justin kesal.
“Jangan keluar dari mobil dulu sebelum aku membukakan
pintu untukmu. Aku kan mau terlihat seperti lelaki gentel.” Mendangar ucapan
Justin summer hanya tertawa.
“Jadi apa yang mau kita lakukan di sini? Dengan gitar
ini?” tanya Justin sambil menenteng gitarnya yang memang ia bawa atas
permintaan Summer. Summer hanya terdiam sambil terus berjalan, membiarkan
Justin mengekorinya. Sesekali Summer tertawa saat melihat Justin berusaha
berjalan lebih cepat demi menghindari fans nya yang tiba-tiba banyak
bermunculan.
Setelah berjalan agak jauh dari mobil Summer pun berhenti
di depan sebuah toko dan gadis itu masuk ke dalam sana membuat Justin menaikan
alisnya bingung. Taklama gadis itu keluar dengan senyuman di bibirnya.
“Kau akan mengamen
di depan toko ini.” Ucap Summer cepat sebelum Justin banyak bertanya
padanya.
“Really? Just that? Thats so easy Sammy” ucap Justin
girang dan langsung mengeluarkan gitarnya.
“Ini baru pemanasan Bieber” balas Summer yang di acuhkan
oleh Justin.
Justin pun mendudukan diri di tangga pelataran toko dan
mulai memetik gitarnya memainkan lagu-lagunya. Para penonton berdatangan
mengitari lelaki tersebut dan kebanyakan dari mereka sibuk merekam aksi lelaki
itu yang tidak mereka kira akan mengamen di kota kecil itu. Summer hanya
terduduk tak jauh dari Justin, memperhatikan lelaki tersebut asyik menyanyi
sambil memetik gitarnya. Lelaki tersebut tampak bahagia dengan sesekali
mengajak penonton untuk melanjutkan lagunya dan di setiap jeda antara lagu
lelaki itu menyempatkan diri untuk berbincang dengan para penonton yang tidak
hanya remaja tetapi juga anak kecil dan orang tua.
Justin telah menyanyikan 10 lagu dan setelah itu lelaki
itu menatap ke arah Summer yang tengah asyik memperhatikannya.
“Apa ini sudah cukup?”, tanya Justin yang kemudian di
balas anggukan oleh gadis tersebut.
“Apa lagi yang kau mau?”, tanya Justin lagi dan seketika
senyuman kembali terukir di wajah Summer.
“Pergi ke toko kostum”, ucap Summer tanpa penjelasan
lebih tetapi Justin langsung menuruti permintaan gadis tersebut dan segera
berpamitan pada penonton yang membuat para penonton tersebut sedih atas
kepergian lelaki tersebut. Tapi mau apa lagi, ini adalah hari milik Summer.
Justin dan Summer tengah berada di toko kostum sekarang.
Summer langsung sibuk mencari sebuah kostum begitu tiba di toko itu membuat
Justin bingung. Cukup lama gadis itu mengubrak abrik kostum-kostum yang ada di
dalam toko itu hingga akhirnya gadis itu menemukan kostum yang ia mau. Sebuah
wik wanita dengan tatanan rambut panjang dan ikal sudah berada di tangan Summer
membuat Justin bingung untuk apa wik itu.
“Ka harus menggunakan ini Justin. Aku mau berjalan-jalan
di kota ini tanpa bodyguard mu dan aku mau berjalan dengan seorang wanita jadi
kau harus menyamar menjadi wanita untukku.”, ucap summer dengan entengnya
membuat justin tercengang dengan keinginan gadis itu.
“Dan aku akan mendandani mu. Pakaian juga sudah aku
sediakan untukmu.”, lanjut Summer dan Justin hanya bisa terdiam tidak
membantah.
Summer pun segera memasangkan wik yang ia pilih ke kepala
Justin dan kemudian memoleskan make up ke wajah lelaki itu dan sang pemilik
wajah hanya pasrah di perlakukan seperti itu. Begitu make up siap Summer pun
menatap ke wajah lelaki di depannya yang kini telah terlihat cantik, atau lebih
tepatnya sangat cantik. Summer memang pernah melihat Justin versi wanita dari
seseorang di internet yang mirip dengan lelaki tersebut tetapi baru kali ini
dia bisa membuktikan kalau lelaki tersebut ternyata memang akan nampak sangat
cantik dalam wujud wanita. Seketika Summer minder melihat kecantikan Justin.
“Errr... Kau sangat cantik. Aku sebagai wanita bahkan
malu dengan diriku sendiri yang bisa di kalahkan oleh seorang lelaki.”
“Itu sebuah pujian? Kenapa lebih terdengar seperti ejekan
untukku. OMG aku ini lelaki tulen sammy, jangan panggil aku cantik. Dan dengar,
kau jauh lebih cantik dari aku—ah maksudku—pokoknya kau itu cantik dan kau
harus percaya diri dengan itu.”, mendengar ucapan Justin Summer pun tertawa.
“Cantik”, ledek Summer kembali yang membuat Justin kesal
sendiri dan langsung masuk ke kamar ganti untuk mengganti bajunya dengan baju
wanita yang sudah Summer siapkan.
Tidak
perlu waktu lama Justin sudah keluar kembali dengan mengenakan setelan rok
panjang berwarna hitam dan kaos panjang corak garis-garis hitam putih. Justin
benar-benar sangat wanita sekarang dan itu membuat Summer tertawa
terbahak-bahak hingga terduduk di bangku sambil memegang perutnya yang sakit
karena terlalu banyak tertawa. Justin yang melihat gadis di depannya itu
menertawakannya sampai seperti itu hanya bisa mendengus kesal sendiri sambil
dalam hati berkata untuk sabar.
Setelah
meredahkan tawanya Summer pun berdiri menghampiri Justin dan mengabadikan foto
Justin yang mengenakan pakaian wanita tersebut untuk kenang-kenangan dan
kemudian mengajak lelaki tersebut untuk pergi berjalan keluar toko. Justin
sempat mendapat tawa dari sang pemilik toko kostum yang hanya di balas lelaki
itu dengan dengusan dan langkah cepat keluar toko. Summer membawa Justin yang berpenampilan
perempuan jalan-jalan keliling kota dan menaiki subway. Para bodyguard tetap
berjaga di sekitar mereka untuk keamanan tapi Justin memerintahkan mereka untuk
menmgawasi dari jauh agar penyamaran Justin itu tidak ketahuan tetapi tetapi
sepertinya beberapa gadis yang fanatik kepada Justin tetap menyadari keberadaan
Justin meski telah berdandan sebagai wanita karena mereka tampak menatap justin
sambil tertawa dan kemudian datang menghampiri lelaki itu untuk meminta foto.
Justin meminta gadis-gadis tersebut untuk merahasiakan tentang dirinya dari
yang lainnya dan gadis-gadis itu menyetujuinya. Summer dan Justin yang
berpenampilan sebagai perempuan berjalan-jalan beberapa lama hingga akhirnya
Summer meminta hal lainnya kepada Justin.
Sekarang
Justin dan Summer sudah berada di tengah pusat kota Los Angeles dan kali ini
Summer meminta Justin untuk kembali menyamar tetapi bukan menjadi perempuan
lagi tetapi menjadi seorang peria lelaki gedut dengan kumis dan Summer mau
Justin berdiri di tengah kota sambil membawa papan free hug. Gadis itu mau
melihat apakah ada yang mau memeluk lelaki itu jika dia menyamar menjadi lelaki
gendut. Buat Justin hal ini jauh lebih baik dari pada berjalan di kota dengan
berpenampilan wanita. Jadilah kini Justin telah berdiri di tengah keramaian
kota LA dengan membawa papan free hug dan menawarkan free hug kepada beberapa
orang yang berlalu lalang. Summer sendiri kini hanya duduk di kejauhan sambil mengabadikan
aksi lelaki itu dengan video Hp nya, sesekali gadis itu tertawa saat beberapa
orang menghindar saat Justin yang tengah menyamar ingin menawarkan pelukan
gratis. Dalam hati gadis itu berkata kalau beberapa orang yang menghindar yang
sebagian besar adalah gadis itu akan sangat sangat menyesal kalau tau itu
adalah seorang Justin Bieber. Hei siapa yang akan menolak pelukan dari lelaki
itu? Pikir Summer.
Sudah
satu jam Justin menyamar dan melakukan jasa free hug dan Summer memberi kode
untuk mengakhiri penyamaran lelaki itu saat seorang gadis kecil yang sepertinya
berumur 12 tahun yang memakai baju bergambar Justin mau memeluk Justin yang
tengah menyamar tanpa segan dan saat gadis itu akan pergi Justin memanggil
gadis itu dan membuka penyamarannya membuat gadis itu menutup mulutnya tak
menyangka kalau lelaki gendut yang ia peluk tadi adalah seorang Justin Bieber.
Summer melangkah menuju Justin dan gadis itu dengan senyuman di bibirnya.
“Hei,
whats your name?”, tanya Summer kepada gadis muda tersebut.
“Cindy”,
ucap gadisitu masih dengan muka tidak percaya.
“Hi
CIndy”, Sapa Justin sambil kembali memeluk gadis itu. Justin pun
berbincang-bincang kepada gadis itu yang memang di biarkan oleh Summer dan
lelaki itu meladeni beberapa gadis yang datang untuk meminta foto padanya
sebelum pada akhirnya pamit pergi bersama Summer.
Summer
dan Justin berjalan mengelilingi kota LA sejenak hingga saat di tengah jalan Summer
melihat mesin photo box ia pun meminta lelaki itu untuk berforo di sana.
Beberapa gaya mereka abadikan bersama menjadi beberapa lembar foto. Summer pun
menyimpan beberapa lembar foto tersebut dan membagi setengahnya untuk Justin.
Kemudian tujuan yang Summer ingin kan selanjutnya adalah rumha Justin karena
banyak hal yang ia mau lakukan di lingkungan rumah Justin. Dan pada akhirnya Summer
pun menghabiskan waktunya hari itu di lingkungan rumah Justin. Ia bermain
segway berdua bersama Justin mengitari komplek perumahan lelaki tersebut,
bermain Basket bersama lelaki tersebut dan belajar gitar dengan Justin sebagai
gurunya. Hari itu benar-benar menjadi hari yang sangat membahagiakan untuk
Summer membuat gadis itu malamnya dapat tertidur dengan senyuman lebar terukir
di bibir gadis tersebut.