Warning: Jangan
membaca jika anda tidak menyukai tulisan saya. Cerita ini murni dari otak saya
tanpa ada satupun ide yang menjiplak dari orang lain, jadi di mohon untuk tidak
meniru, menjiplak atau meng copy tulisan saya tanpa izin dari saya. Mohon maaf
untuk banyaknya typo, tulisan yang tidak jelas, anehnya alur cerita dan kurang
menariknya cerita. Semua kesalahan kembali lagi kepada saya yang hanya manusia
biasa. Selamat menikmati cerita buatan saya ini.
“I think you don’t remember my
birthday”
***
Bulan demi bulan telah berlalu,
musim telah berganti. Sudah lama waktu berlalu sejak pertemuan terakhir Summer
dengan Justin dan hingga sekarang gadis itu telah memutuskan untuk kembali
menjadi fans normal dari lelaki tesebut dan mengubur seluruh perasaannya.
Tetapi meski begitu gadis itu tetap saja tidak mampu menghapus memori indah
yang pernah ia lalui bersama Justin, meski iya tahu kalau pasti hanya ia saja
yang tetap mengingat semua itu.
Hari ini adalah hari yang spesial
untuk Summer grins, karena tepat pada hari ini umur gadis itu bertambah satu
tahun. Gadis itu akan mulai membuat lembaran baru hidupnya di umurnya yang
baru. Umur yang tidak bisa di bilang kecil lagi. Tepat pada ulang tahun yang ke
18 tahun ini, orang tua Summer membuatkan acara ulangtahun untuk anak
sematawayangnya tersebut. Bukan sebuah pesta yang terlalu meriah tetapi Summer
senang karena ia bisa mengundang seluruh teman sekolahnya ke pesta ulang
tahunnya yang akan di adakan di rumahnya.
Saat ini jam telah menunjukkan
angka 8 malam dan satu persatu tamu undangan telah berdatangan memenuhi rumah
Summer yang telah di sulap menjadi tempat pesta ulang tahun. Sedangkan si gadis
yang berulang tahun masih terdiam di kamarnya, menatap pantulan dirinya sendiri
yang telah mengenakan gaun berwarna coklat panjang. Gadis itu menarik nafasnya
dan menghembuskannya kembali secara perlahan
beberapa kali untuk menghilangkan kegugupannya. Gadis itu memang tidak
terbiasa menjadi sorotan banyak orang dan khusus untuk hari ini, di acara ulang
tahunnya sendiri ia harus sanggup menjadi perhatian puluhan undangan yang telah
datang untuknya. Setelah merasa lebih baik Summer pun segera melangkahkan
kakinya keluar dari kamarnya yang tenang dan nyaman menuju tempat pestanya di
adakan. Satu persatu orang-orang yang ia temui mengucapkan selamat ulang tahun
padanya dan gadis itu hanya bisa tersenyum dan mengangguk sambil mengucapkan
terimakasih. Summer itu terus berjalan hinga ia bertemu dengan Kevin yang
pastinya menjadi orang nomor satu yang ia undang ke acara ulang tahunnya.
“Happy Birthday Sam. You look
amazing this night.” ucap Kevin seusai memeluk tubuh gadis itu singkat.
“Thank you Kevin. Ini adalah ucapan
ketigamu pada hari ini, yang pertama tepat pada jam 12 malam dan yang kedua
tadi pagi di sekolah.”, Kevin tertawa mendengar ucapan Summer tersebut.
“Tidak ada salahnya mengucapkan
selamat berkali-kali bukan.”
“”Ya, memang tidak salah tapi—”,
sekejap Summer merasa sedih karena ia tidak mendapatkan ucapan selamat ulang
tahun dari Justin, tapi kemudian ia sadar kalau sangat mustahil lelaki itu
mengingat ulangtahunnya karena ia hanya fans biasa terlebih sudah sangat lama
sekali sejak ia memberitahukan hari ulang tahunnya kepada lelaki itu.
“Kau pasti mengingat dia”, tebak
Kevin yang hanya di balas anggukan kecil dari Summer.
“Sudahlah, lupakan sejenak tentang
lelaki itu. Ini adalah hari mu dan aku mau kamu melewatinya dengan bahagia.
Jadi ayo langsung saja kita mulai acaranya.”
Kevin dan Summer pun segera
melangkahkan kaki menuju pusat acara di mana sudah ada meja berisikan sebuah
kue ulang tahun di atasnya. Emma juga sudah berdiri di sana bersama kedua orang
tua Summer. Summer langsung memeluk Emma begitu sampai di sana dan kemudian
berdiri tepat di belakang kue ulang tahunnya. Summer pun memasang senyumnya
sangat lebar sebelum pada akhirnya gadis itu mulai berbicara.
“Aku ingin mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada kalian semua yang sudah mau meluangkan waktunya
untuk datang ke pesta ulang tahun ku ini. Aku tau kita memang tidak begitu
mengenal satu sama lain meski kita berada di satu sekolah yang sama bahkan satu
kelas yang sama. Itu memang salah ku yang terlalu menutup diri, tapi aku harap
setelah ini kita bisa mulai mencoba mengenal satu sama lain. Sekali lagi aku
ucapkan terimakasih untuk ucapan dan kehadirannya.”
Tepat seusai Summer selesai
berbicara musik pun berputar dan seluruh tamu undangan mulai menyanyikan lagu
selamat ulang tahun untuk gadis tersebut. Dan begitu lagu usai gadis itu mulai
bersiap untuk meniup lilin ulang tahunnya yang berbentuk angka 18. Gadis itu
memanjatkan harapannya sebelum meniup lilit tersebut.
“Aku
harap aku bisa bertemu dengan Justin lagi, melihat senyum tulus lelaki itu
meski hanya sebentar.”
Lilin pun ditiup oleh gadis tersebut dan tepuk
tangan terdengar dari para undangan. Summer pun kemudian mengambil sebuah pisau
yang ada di dekat kue dan baru saja akan memotong kue tersebut saat tiba-tiba
muncul sebuah video di sebuah layar putih yang memang telah di siapkan untuk
acar itu. Summer yang bingung pun memandang ke arah Emma yang menjadi pelaku
nyalanya video tersebut. Emma hanya memberi isyarat pada Summer untuk menonton
video tersebut.
Awalnya hanya cuplikan foto-foto
Summer yang terpampang di layar tersebut hingga kemudian semua foto itu
menghilang dan digantikan dengan tubuh seorang lelaki yang tengah berdiri di
tengah-tengah video dengan senyuman yang terukir di wajah lelaki yang sangat
Summer kenal itu. Terkejutan tidak dapat di tutupi oleh Summer, Teriakan pun
terdengar dari beberapa gadis yang ada di sana saat wajah itu muncul di layar,
Wajah seorang Justin bieber.
“Hi Summer. Happy 18th Birthday for
you. Yey, you are legal now. I wish all the best for you, god bless you.
Tonight is your night so have fun. And This is for you...”
“Happy Birthday to you, Happy
birthday to you, Happy birthday, Happy birthdayyy... Happy birthday to youuu~”
Summer benar-benar kaget dengan
video ucapan dari Justin tersebut. Saking senangnya bahkan gadis itu sampai
menitikkan air matanya. Tapi ternyata bukan hanya itu saja kejutannya karena
tiba-tiba Summer mendengar seseorang menyanyikan lagu Happy birthday dari
belakangnya dan sontak ia segera memutar badannya. Summer menutup mulutnya
terkejut saat melihat Justin yang kini berada tepat di depannya, menyanyikan
lagu Happy birthday langsung kepadanya. Air mata yang sejak tadi telah
menggenang di mata gadis itu kini tumpah tampa komando.Summer merasa sangat
bahagia karena harapannya saat meniup lilin tadi terkabul, harapannya untuk
bertemu Justin dan melihat senyum lelaki tersebut.
Justin yang baru saja selesai menyanyikan lagu Happy
Birthday untuk Summer kemudian memeluk gadis yangtengah berulangtahun tersebut
dengan erat. Meluapkan rasa rindu setelah selama beberapa bulan tidak melihat
wajah gadis tersebut. Lelaki tersebut mengelus lembut punggung gadis yang kini
berada di pelukannya yang tengah terisak. Cukup lama mereka berpelukan hingga
Justin merasa kalau Summer telah tenang, lelaki tersebut pun melepas
pelukannya.
“You are crying? Why?”, ledek Justin pada gadis di
depannya yang kini tampak tengah menyekat air matanya. Mendengar ucapan itu
Summer pun mengangkat kepalanya dan menatap ke arah lelaki yang kini tengah
tersenyum miring di depannya. Entah kenapa air mata kembali mengalir.
“Ohh kenapa kamu menangis lagi?”, Tanya Justin bingung
karena Summer justru malah menangis lagi.
“I miss you so bad.” Ucap gadis itu kemudian sambil
mencoba menyekat air matanya yang terus saja mengalir.
“ooowww” ledek Justin yang kemudian kembali merengkuh
gadis di depannya ke dalam dekapannya.
“I miss you too” bisik Justin kepada gadis di dalam
pelukannya tersebut.
“I think you don’t remember my birthday” isak Summer
masih dalam pelukan Justin.
“No, i don’t. I will always remember because you are
special for me. So stop crying now and enjoy your night. It’s your party right?
And look! everyone stared at us now.”
Mendengar ucapan Justin tersebut Summer pun melepas
pelukan Justin dan segera menyekat air matanya. Gadis itu membalikan badannya
dan menatap seluruh tamu undangannya yang terdiam melihat aksi cengengnya
dengan Justin. Seketika wajah gadis itu memerah karena malu dengan tingkahnya
tersebut.
“So—Sorry guys. I’m too emotional” ucap gadis tersebut
kepada seluruh undangan yang membuat para undangan itu kemudian terkekeh.
“Ok lebih baik kita sudahi seluruh drama picisan ini dan
kembali melanjutkan pestanya”, Ucap Emma kemudian yang telah berada di samping
Summer sekarang.
“Yeah, Emma right.” Saut Kevin kemudian yang kemudian
membuat Justin sadar akan keberadaan lelaki tersebut dan langsung menatap kesal
ke arahnya. Kevin yang tau pandangan tidak suka dari Justin tersebut hanya
acuh.
“Ayo potong kueh nya Sam” Ucap Kevin lagi sambil menarik
gadis yang berulang tahun tersebut kedepan kue nya.
Summer pun meraih pisau yang tadi sempat ia pegang dan
kemudian mulai memotong kueh tersebut. Summer meletakkan potongan pertama kueh
nya di atas sebuah piring kecil dan mulai memandang ke sekitarnya, berfikir
siapa yang akan ia berikan kue pertama.
“Berikan potongan tersebut ke seseorang yang paling
spesial untuk mu.” Ucap Emma dan kemudian Summer langsung menatap dua lelaki
yang ada di sebelahnya, Justin dan Kevin. Awalnya Summer agak ragu harus
memberikan kue tersebut kepada siapa karena dua lelaki di depannya tersebut
sama-sama spesial untuknya tapi kemudian Summer pun memutuskan untuk memberikan
kue tersebut kepada Justin, Idolanya sekaligus lelaki yang dia cintai secara
diam-diam.
“First cake for my special idol”, ucap Summer dan kemudian
menyerahkan kuenya kepada Justin dan di sambut oleh senyuman manis oleh lelaki
tersebut.
Kemudian Summer pun memotong kueh nya kembali dan
memberikannya kepada Emma.
“My second cake for my first best friend. Terimakasih
karena ingin menjadi teman ku Emma”, ucap Summer sambil memebrikan kuehnya
kepada satu-satunya sahabat perempuannya dan kemudian memeluk sahabatnya
tersebut.
“Dan potongan kue ke tiga untuk Kevin, lelaki yang selalu
ada untuk ku dan mau mendengar seluruh keluhan ku. Thank for being my second
best friend and always be there for me.”
“sama-sama Sam, dan kau tidak perlu berterimakasih padaku
karena kau pantas untuk mendapat semua itu”
balas Kevin yang kemudian memeluk tubuh Summer singkat. Setelah memeluk
tubuh gadis tersebut Kevin sempat melihat ke arah Justin dan ia tertawa saat
mengatahui kalau ekspresi lelaki tersebut langsung berubah tidak suka.
Selesai kue di potong Summer pun mempersilahkan para
undanga untuk mengambil kuenya masing-masing dan menikmati pestanya secara bebas.
Alunan musik pun kembali terdengar membuat seluruh undangan mulai menikmati
acara tersebut, tak sedikit dari mereka bahkan berjoget mengikuti alunan musik
beat yang di putar tersebut.
Kini Summer sudah tidak menjadi pusat dan ia pun
menghembuskan nafasnya lega. Justin yang melihat gadis tersebut pun terkekeh
karena tingkah gadis itu.
“Kau nampak gugup”
“Ya. Aku tidak biasa menjadi perhatian orang banyak”
Jawab Summer.
“Kau harus terbiasa dengan semua itu kalau dekat dengan
ku”, ucap Justin yang membuat Summer menatap lelaki tersebut.
“Oh ya, ini hadiah untukmu dari ku. Semoga kau
menyukainya.” Justin memberikan sebuah kotak pink dengan corak bunga mawar
berukuran sedang dengan pita berwarna pink di atasnya. Summer pun tersenyum
menerima kado tersebut.
“Sejujurnya kau tidak perlu memberikan ku kado, karena
kedatangan mu kesini sudah menjadi kado untukku.”
“Really? but i still have another gift for you”
“Ada lagi?”
“Ya. Kau mau tau apakah hadiah itu?”
“Entahlah. Sebuah benda?”
“Bukan. Tapi hadiahnya adalah satu hari spesial untukmu.
Kau bisa meminta apa pun padaku dalam satu hari itu, Apa pun yang benar-benar
kau inginkan.”
“Apapun?”
“Ya, apapun. Aku akan memberikan apa pun yang kau mau,
menmjadi apapun yang kau inginkan.”
“Bagaimana kalau aku mau kau loncat dari jurang?”, canda
Summer.
“Kau yakin benar-benar mau melihat ku mati setelah hari
ulang tahunmu?”, ledek Justin membalas candaan Summer.
“Hahaha... Tentu saja tidak. Hemm.. bagai mana kalau aku
meminta untuk melihat panda di china?”
“Aku mau saja melakukan hal itu tetapi perjanjiannya
hanya satu hari dan pergi ke China itu membutuhkan beberapa hari. Jadi maaf
karena aku tidak bisa mengabulkan hal itu untukmu kali ini.” Ucap Justin
menyesal. Sebenarnya ia mau saja membawa Summer pergi ke china tapi dia sudah
berjanji pada menejernya Schooter kalau ia hanya akan mengosongkan jadwalnya
untuk besok. Justin memang sedang memiliki Jadwal yang pada bulan-bulan ini
tetapi demi Summer ia rela mengosongkan satu hari untuk gadis tersebut.
“Tidak apa. Aku masih punya punya permintaan lainnya dan
kau harus siap dengan semua kemauanku. Maksudku, Kau harus benar-benar siap.”
Ucap Summer dengan menekan kata Benar-benar Siap yang membuat Justin menelan
ludahnya. Lelaki itu tau kalau Summer bukan gadis biasa yang akan meminta
hal-hal normal atau pun romantis padanya, pasti gadis itu akan meminta hal-hal
yang cukup gila meski tetap aman untuknya. Tetapi Justru sifat gadis itu yang
seperti itu lah yang membuat Justin jatuh cinta pada gadis tersebut.
“Aye aye Captai” jawab Justin yang membuat gadis tersebut
tertawa, Tawa yang paling Justin suka.
Dan malam itu pesta pun berjalan dengan sukses tanpa ada
masalah. Para undangan pun menikmati pesta ulang tahun tersebut yang bisa
dibilang tidak begitu meriah. Begitu jam menunjukkan angka 11 para undangan pun
satu persatu meninggalkan pesta hingga akhirnya tidak ada satu pun orang lagi
di sana kecuali Emma, Kevin dan Justin. Tetapi pada akhirnya Emma dan Kevin pun
pamit pulang pada Summer karena sudah merasa lelah dan kemudian di sambung
dengan Justin yang pamit pulang juga karena melihat Summer yang telah
kelelahan.
Summer kini telah berada di kamarnya, berbaring di atas
kasurnya dengan memegang kotak hadiah pemberian Justin. Gadis itu memangdang
kotak pink cantik itu, tampak berfikir untuk membukanya atau tetap
membiarkannya menjadi rahasia hingga pagi. Tapi karena benar-benar penasaran
gadis itu pun memutuskan untuk membuka kotak tersebut. Dengan perlaha gadis itu
membuka pita yang membungkus kado tersebut hingga akhirnya kotak telah berhasil
terbuka. Hal pertama yang Summer temukan dalam kotak berukuran sedang tersebut
adalah sebuah gantungan Hp boneka Panda yang sangat Summer inginkan saat pergi
ke kebun binatang bersama Justin dulu. Gadis itu benar-benar tidak menyangkan
kalau Justin akan membelikan gantungan Hp tersebut padahal jelas-jelas dulu
Summer berbohong pada lelaki tersebut kalau ia tidak begitu menginginkannya.
Summer pun tersenyum ketika mengingat tepatnya kapan lelaki tersebut sempat
membeli gantungan tersebut dan ia sangat yakin kalau hal itu lelaki itu lakukan
saat ia meminta ijin untuk membeli barang untuk kedua adik lelaki tersebut.
Summer pun meraih gantungan tersebut dan langsung memasangnya ke Hp miliknya.
Setelah itu summer kembali menatap kotak hadiah dari Justin tersebut karena ia
masih menemukan hadiah lainnya di dalam kotak tersebut, dan ternyata itu adalah
sebuah kaset. Summer sebenarnya penasaran dengan apa yang ada di dalam kaset
tersebut tapi kantuk pun membuatnya harus menunda kegiatan menonton kaset
tersebut dan kemudian gadis itu memutuskan untuk tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar