Selasa, 28 Juli 2015

Different - Chapter 13





Warning: Jangan membaca jika anda tidak menyukai tulisan saya. Cerita ini murni dari otak saya tanpa ada satupun ide yang menjiplak dari orang lain, jadi di mohon untuk tidak meniru, menjiplak atau meng copy tulisan saya tanpa izin dari saya. Mohon maaf untuk banyaknya typo, tulisan yang tidak jelas, anehnya alur cerita dan kurang menariknya cerita. Semua kesalahan kembali lagi kepada saya yang hanya manusia biasa. Selamat menikmati cerita buatan saya ini.









“Kau sangat cantik. Aku sebagai wanita bahkan malu dengan diriku sendiri yang bisa di kalahkan oleh seorang lelaki.”

***

Matahari telah keluar dari persembunyiannya di sambut suara cicitan burung bernyanyi. Summer masih tertidur di atas kasur empuknya saat sebuah bisikan lembut memanggil namanya membuatnya tersadar dari mimpinya semalam. Tapi bukannya bangun gadis itu malam kembali tidur karena berfikir suara itu hanya sebuah halusinasinya. Ya tentu saja itu halusinasi untuknya karena mana mungkin pagi-pagi sekali Justin bisa ada di kamarnya hanya untuk membangunkannya. Tetapi semakin Summer mencoba memejamkan matanya kembali suara itu masih saja terdengar dan kemudian sebuah colekan beberapakali di pipi gadis itu sukses membuat gadis itu membuka matanya. Ketika menemukan fokusnya gadis itu pun menemukan sebuah wajah tepat di samping tempat tidurnya, tengah menatapnya.

            “Good morning”, sapa lelaki itu dengan senyum di wajahnya sedangkan Summer yang melihat hal itu langsung mengusap matanya beberapa kali untuk menyadarkannya dari halusinasinya. Tapi sudah beberapa kali gadis itu melakukan hal tersebut wujud lelaki itu takkunjung hilang. Dan Summer pun baru menyadari kalau lelaki itu nyata dan benar-benar ada di kamarnya saat ini. Seketika Summer memekik kencang membuat seisi rumah terkejut. Justin yang berada di samping summer hanya bisa menutup telinganya kaget dengan teriakan gadis itu yang mendadak. Lelaki itu benar-benar tidak menyangka kalau gadis itu akan berekspresi seperti itu.
            Summer masih memekik sambil bangkit dari kamarnya menuju kamar mandinya dan menutup pintu kamar mandi sangat kencang. Justin yang melihat tingkah gadis itu hanya bisa tertawa dan pergi dari kamar gadis tersebut. Seusai mandi summer tampak membuka pintu kamar dengan perlahan dan mengintip dari dalam memastikan kalau Justin sudah tidak ada di kamarnya. Saat merasa sudah aman gadis itu pun keluar dari kamar mandi dan memakai bajunya.

            Summer turun dari kamarnya begitu telah rapi. Gadis itu tampak berjalan menuju dapur dengan wajah cemberut.

            “Morning honey”, sapa ibu Summer yang tengah memasak kepada gadis sematawayangnya.
            “MOM! Kenapa mom membiarkan Justin masuk kekamarku saat aku masih tidur? Aku kan malu dengan muka bangun tidurku.” Ucap Summer kesal pada momnya yang tidak mengetahui privasi perempuan.
            “loh, mom kira kau malah akan senang karena di bangunkan oleh idola mu. lagi pula memang ada apa dengan muka bangun tidur mu?”
            “Aku senang tapi ya—ya tidak begitu juga kan—kan aku—ah mom menyebalkan, tidak tau privasi perempuan”, ucap Summer sambil memanyukan bibirnya, Sedangkan Justin yang malihat tingkah gadis itu hanya tertawa. Summer yang melihat Justin tertawa pun melirik tajam ke arah lelaki tersebut dan semakin memasang wajah cemberutnya. Justin pun menghampiri Summer dan mengacak pelan rambut gadis tersebut agar gadis itu tidak cemberut lagi padanya.

            “Sudahlah. Aku minta maaf karena masuk ke kamarmu tanpa izin padamu. Aku tidak akan melakukan hal itu kalau tau kau akan berteriak seperti tadi. Kau melihatku seperti aku adalah penampakan setan tadi, dan jujur aku kaget” ucap Justin sambil kembali tertawa dan membuat Summer kembali cemberut.
            “Ihhh lagi ngapain sih datang ke rumah pagi-pagi. Bukannya kamu sibuk?”
            “Ah kau lupa? Aku masih punya hadiah spesial buatmu bukan?”
            “Jadi maksudmu hari spesial itu hari ini?”, tanya Summer yang di balas anggukan oleh Justin. Summer terdiam sejenak dan tiba-tiba senyum mengembang di wajahnya, senyum manis yang lebih terlihat mencurigakan oleh Justin.
            “Aku suka dengan senyummu tapi sepertinya tidak yang kali ini”
             “Karena kau bilang aku boleh meminta apa pun padamu, ‘Apapun’. Jadi aku punya banyak permintaan yang harus kau kabulkan hari ini. ya hitung-hitung hukuman untukmu yang menertawakan ku tadi”, ucap Summer mengacuhkan perkataan Justin.
            “Ok ma’am”, jawab Justin patuh dengan muka cemberutnya yang di buat-buatnya yang sukses membuat Summer tertawa.

***
           
            Justin mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang ketempat yang Summer minta. Gadis itu tampak duduk tenang di kursi samping sambil sesekali bersenandung mengikuti irama lagu dari radio. Melihat hal itu membuat Justin tersenyum. Justin senang bisa membuat gadis itu bahagia seperti sekarang padahal ia belum melakukan apa-apa untuk gadis itu. Hari spesialnya baru akan di mulai.
            Summer masih bersenandung mengikuti alunan lagi di radio saat tersadar kalau ia belum menunjukkan hadiah yang Justin berikan padanya kemarin. Gadis tersebut pun langsung mengambil Hp nya di dalam tas dan menunjukkan kepada lelaki di sebelahnya kalau ia telah membuka kado dari lelaki tersebut dan langsung memasangnya.

            “Terimakasih untuk gantungan Hp nya. Aku sangat suka. Aku tidak menyangka kau akan membelikan gantungan kunci ini untukku.tapi maaf aku belum melihat CD nya karena aku sangat mengantuk semalam”, ucap Summer sambil menunjukkan gantungan hp tersebut yang telah terpasang di Hp nya kepada Justin.
            “Bukan kejutan kalau kau tau bukan. Sekarang koleksi panda mu dari ku bertambah dan aku berharap secepatnya aku bisa membawamu untuk melihat panda sungguhan.”
            “Selesaikan dulu album baru mu baru kau bisa berbicara seperti itu padaku. Berhenti menguji kami dengan kata ‘soon’ mu karena sejujurnya aku sudah sangat sangat bosan sampai rasanya aku ingin melempar mu ke jurang.”, canda Summer.
            “Sejak semalam kau selalu berharap aku jatuh ke Jurang. Segitu inginkahnya kah aku terjatuh kejurang? huhuuu”, ucap Justin dengan nada sedih di buat-buat.
            “Haha... habis kau menyebalkan” balas Summer sambil menjulurkan lidahnya yang membuat Justin terkekeh.

           
            Setelah perjalanan yang tidak terlalu memakan waktu lama Justin pun telah sampai di tempat yang Summer inginkan. Sebuah pusat kota kecil yang masih berada di california. Summer pun segera turun dari mobil yang di susun oleh Justin, hal itu sontak membuat Justin kesal.

            “Jangan keluar dari mobil dulu sebelum aku membukakan pintu untukmu. Aku kan mau terlihat seperti lelaki gentel.” Mendangar ucapan Justin summer hanya tertawa.

            “Jadi apa yang mau kita lakukan di sini? Dengan gitar ini?” tanya Justin sambil menenteng gitarnya yang memang ia bawa atas permintaan Summer. Summer hanya terdiam sambil terus berjalan, membiarkan Justin mengekorinya. Sesekali Summer tertawa saat melihat Justin berusaha berjalan lebih cepat demi menghindari fans nya yang tiba-tiba banyak bermunculan.
            Setelah berjalan agak jauh dari mobil Summer pun berhenti di depan sebuah toko dan gadis itu masuk ke dalam sana membuat Justin menaikan alisnya bingung. Taklama gadis itu keluar dengan senyuman di bibirnya.

            “Kau akan mengamen  di depan toko ini.” Ucap Summer cepat sebelum Justin banyak bertanya padanya.
            “Really? Just that? Thats so easy Sammy” ucap Justin girang dan langsung mengeluarkan gitarnya.
            “Ini baru pemanasan Bieber” balas Summer yang di acuhkan oleh Justin.

            Justin pun mendudukan diri di tangga pelataran toko dan mulai memetik gitarnya memainkan lagu-lagunya. Para penonton berdatangan mengitari lelaki tersebut dan kebanyakan dari mereka sibuk merekam aksi lelaki itu yang tidak mereka kira akan mengamen di kota kecil itu. Summer hanya terduduk tak jauh dari Justin, memperhatikan lelaki tersebut asyik menyanyi sambil memetik gitarnya. Lelaki tersebut tampak bahagia dengan sesekali mengajak penonton untuk melanjutkan lagunya dan di setiap jeda antara lagu lelaki itu menyempatkan diri untuk berbincang dengan para penonton yang tidak hanya remaja tetapi juga anak kecil dan orang tua.

            Justin telah menyanyikan 10 lagu dan setelah itu lelaki itu menatap ke arah Summer yang tengah asyik memperhatikannya.

            “Apa ini sudah cukup?”, tanya Justin yang kemudian di balas anggukan oleh gadis tersebut.
            “Apa lagi yang kau mau?”, tanya Justin lagi dan seketika senyuman kembali terukir di wajah Summer.

            “Pergi ke toko kostum”, ucap Summer tanpa penjelasan lebih tetapi Justin langsung menuruti permintaan gadis tersebut dan segera berpamitan pada penonton yang membuat para penonton tersebut sedih atas kepergian lelaki tersebut. Tapi mau apa lagi, ini adalah hari milik Summer.


            Justin dan Summer tengah berada di toko kostum sekarang. Summer langsung sibuk mencari sebuah kostum begitu tiba di toko itu membuat Justin bingung. Cukup lama gadis itu mengubrak abrik kostum-kostum yang ada di dalam toko itu hingga akhirnya gadis itu menemukan kostum yang ia mau. Sebuah wik wanita dengan tatanan rambut panjang dan ikal sudah berada di tangan Summer membuat Justin bingung untuk apa wik itu.

            “Ka harus menggunakan ini Justin. Aku mau berjalan-jalan di kota ini tanpa bodyguard mu dan aku mau berjalan dengan seorang wanita jadi kau harus menyamar menjadi wanita untukku.”, ucap summer dengan entengnya membuat justin tercengang dengan keinginan gadis itu.
            “Dan aku akan mendandani mu. Pakaian juga sudah aku sediakan untukmu.”, lanjut Summer dan Justin hanya bisa terdiam tidak membantah.

            Summer pun segera memasangkan wik yang ia pilih ke kepala Justin dan kemudian memoleskan make up ke wajah lelaki itu dan sang pemilik wajah hanya pasrah di perlakukan seperti itu. Begitu make up siap Summer pun menatap ke wajah lelaki di depannya yang kini telah terlihat cantik, atau lebih tepatnya sangat cantik. Summer memang pernah melihat Justin versi wanita dari seseorang di internet yang mirip dengan lelaki tersebut tetapi baru kali ini dia bisa membuktikan kalau lelaki tersebut ternyata memang akan nampak sangat cantik dalam wujud wanita. Seketika Summer minder melihat kecantikan Justin.

            “Errr... Kau sangat cantik. Aku sebagai wanita bahkan malu dengan diriku sendiri yang bisa di kalahkan oleh seorang lelaki.”
            “Itu sebuah pujian? Kenapa lebih terdengar seperti ejekan untukku. OMG aku ini lelaki tulen sammy, jangan panggil aku cantik. Dan dengar, kau jauh lebih cantik dari aku—ah maksudku—pokoknya kau itu cantik dan kau harus percaya diri dengan itu.”, mendengar ucapan Justin Summer pun tertawa.
            “Cantik”, ledek Summer kembali yang membuat Justin kesal sendiri dan langsung masuk ke kamar ganti untuk mengganti bajunya dengan baju wanita yang sudah Summer siapkan.
Tidak perlu waktu lama Justin sudah keluar kembali dengan mengenakan setelan rok panjang berwarna hitam dan kaos panjang corak garis-garis hitam putih. Justin benar-benar sangat wanita sekarang dan itu membuat Summer tertawa terbahak-bahak hingga terduduk di bangku sambil memegang perutnya yang sakit karena terlalu banyak tertawa. Justin yang melihat gadis di depannya itu menertawakannya sampai seperti itu hanya bisa mendengus kesal sendiri sambil dalam hati berkata untuk sabar.
Setelah meredahkan tawanya Summer pun berdiri menghampiri Justin dan mengabadikan foto Justin yang mengenakan pakaian wanita tersebut untuk kenang-kenangan dan kemudian mengajak lelaki tersebut untuk pergi berjalan keluar toko. Justin sempat mendapat tawa dari sang pemilik toko kostum yang hanya di balas lelaki itu dengan dengusan dan langkah cepat keluar toko. Summer membawa Justin yang berpenampilan perempuan jalan-jalan keliling kota dan menaiki subway. Para bodyguard tetap berjaga di sekitar mereka untuk keamanan tapi Justin memerintahkan mereka untuk menmgawasi dari jauh agar penyamaran Justin itu tidak ketahuan tetapi tetapi sepertinya beberapa gadis yang fanatik kepada Justin tetap menyadari keberadaan Justin meski telah berdandan sebagai wanita karena mereka tampak menatap justin sambil tertawa dan kemudian datang menghampiri lelaki itu untuk meminta foto. Justin meminta gadis-gadis tersebut untuk merahasiakan tentang dirinya dari yang lainnya dan gadis-gadis itu menyetujuinya. Summer dan Justin yang berpenampilan sebagai perempuan berjalan-jalan beberapa lama hingga akhirnya Summer meminta hal lainnya kepada Justin.

Sekarang Justin dan Summer sudah berada di tengah pusat kota Los Angeles dan kali ini Summer meminta Justin untuk kembali menyamar tetapi bukan menjadi perempuan lagi tetapi menjadi seorang peria lelaki gedut dengan kumis dan Summer mau Justin berdiri di tengah kota sambil membawa papan free hug. Gadis itu mau melihat apakah ada yang mau memeluk lelaki itu jika dia menyamar menjadi lelaki gendut. Buat Justin hal ini jauh lebih baik dari pada berjalan di kota dengan berpenampilan wanita. Jadilah kini Justin telah berdiri di tengah keramaian kota LA dengan membawa papan free hug dan menawarkan free hug kepada beberapa orang yang berlalu lalang. Summer sendiri kini hanya duduk di kejauhan sambil mengabadikan aksi lelaki itu dengan video Hp nya, sesekali gadis itu tertawa saat beberapa orang menghindar saat Justin yang tengah menyamar ingin menawarkan pelukan gratis. Dalam hati gadis itu berkata kalau beberapa orang yang menghindar yang sebagian besar adalah gadis itu akan sangat sangat menyesal kalau tau itu adalah seorang Justin Bieber. Hei siapa yang akan menolak pelukan dari lelaki itu? Pikir Summer.
Sudah satu jam Justin menyamar dan melakukan jasa free hug dan Summer memberi kode untuk mengakhiri penyamaran lelaki itu saat seorang gadis kecil yang sepertinya berumur 12 tahun yang memakai baju bergambar Justin mau memeluk Justin yang tengah menyamar tanpa segan dan saat gadis itu akan pergi Justin memanggil gadis itu dan membuka penyamarannya membuat gadis itu menutup mulutnya tak menyangka kalau lelaki gendut yang ia peluk tadi adalah seorang Justin Bieber. Summer melangkah menuju Justin dan gadis itu dengan senyuman di bibirnya.

“Hei, whats your name?”, tanya Summer kepada gadis muda tersebut.
“Cindy”, ucap gadisitu masih dengan muka tidak percaya.
“Hi CIndy”, Sapa Justin sambil kembali memeluk gadis itu. Justin pun berbincang-bincang kepada gadis itu yang memang di biarkan oleh Summer dan lelaki itu meladeni beberapa gadis yang datang untuk meminta foto padanya sebelum pada akhirnya pamit pergi bersama Summer.

Summer dan Justin berjalan mengelilingi kota LA sejenak hingga saat di tengah jalan Summer melihat mesin photo box ia pun meminta lelaki itu untuk berforo di sana. Beberapa gaya mereka abadikan bersama menjadi beberapa lembar foto. Summer pun menyimpan beberapa lembar foto tersebut dan membagi setengahnya untuk Justin. Kemudian tujuan yang Summer ingin kan selanjutnya adalah rumha Justin karena banyak hal yang ia mau lakukan di lingkungan rumah Justin. Dan pada akhirnya Summer pun menghabiskan waktunya hari itu di lingkungan rumah Justin. Ia bermain segway berdua bersama Justin mengitari komplek perumahan lelaki tersebut, bermain Basket bersama lelaki tersebut dan belajar gitar dengan Justin sebagai gurunya. Hari itu benar-benar menjadi hari yang sangat membahagiakan untuk Summer membuat gadis itu malamnya dapat tertidur dengan senyuman lebar terukir di bibir gadis tersebut.
 




Different - Chapter 12





Warning: Jangan membaca jika anda tidak menyukai tulisan saya. Cerita ini murni dari otak saya tanpa ada satupun ide yang menjiplak dari orang lain, jadi di mohon untuk tidak meniru, menjiplak atau meng copy tulisan saya tanpa izin dari saya. Mohon maaf untuk banyaknya typo, tulisan yang tidak jelas, anehnya alur cerita dan kurang menariknya cerita. Semua kesalahan kembali lagi kepada saya yang hanya manusia biasa. Selamat menikmati cerita buatan saya ini.









“I think you don’t remember my birthday”

***

Bulan demi bulan telah berlalu, musim telah berganti. Sudah lama waktu berlalu sejak pertemuan terakhir Summer dengan Justin dan hingga sekarang gadis itu telah memutuskan untuk kembali menjadi fans normal dari lelaki tesebut dan mengubur seluruh perasaannya. Tetapi meski begitu gadis itu tetap saja tidak mampu menghapus memori indah yang pernah ia lalui bersama Justin, meski iya tahu kalau pasti hanya ia saja yang tetap mengingat semua itu.

Hari ini adalah hari yang spesial untuk Summer grins, karena tepat pada hari ini umur gadis itu bertambah satu tahun. Gadis itu akan mulai membuat lembaran baru hidupnya di umurnya yang baru. Umur yang tidak bisa di bilang kecil lagi. Tepat pada ulang tahun yang ke 18 tahun ini, orang tua Summer membuatkan acara ulangtahun untuk anak sematawayangnya tersebut. Bukan sebuah pesta yang terlalu meriah tetapi Summer senang karena ia bisa mengundang seluruh teman sekolahnya ke pesta ulang tahunnya yang akan di adakan di rumahnya.
Saat ini jam telah menunjukkan angka 8 malam dan satu persatu tamu undangan telah berdatangan memenuhi rumah Summer yang telah di sulap menjadi tempat pesta ulang tahun. Sedangkan si gadis yang berulang tahun masih terdiam di kamarnya, menatap pantulan dirinya sendiri yang telah mengenakan gaun berwarna coklat panjang. Gadis itu menarik nafasnya dan menghembuskannya kembali secara perlahan  beberapa kali untuk menghilangkan kegugupannya. Gadis itu memang tidak terbiasa menjadi sorotan banyak orang dan khusus untuk hari ini, di acara ulang tahunnya sendiri ia harus sanggup menjadi perhatian puluhan undangan yang telah datang untuknya. Setelah merasa lebih baik Summer pun segera melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya yang tenang dan nyaman menuju tempat pestanya di adakan. Satu persatu orang-orang yang ia temui mengucapkan selamat ulang tahun padanya dan gadis itu hanya bisa tersenyum dan mengangguk sambil mengucapkan terimakasih. Summer itu terus berjalan hinga ia bertemu dengan Kevin yang pastinya menjadi orang nomor satu yang ia undang ke acara ulang tahunnya.

“Happy Birthday Sam. You look amazing this night.” ucap Kevin seusai memeluk tubuh gadis itu singkat.
“Thank you Kevin. Ini adalah ucapan ketigamu pada hari ini, yang pertama tepat pada jam 12 malam dan yang kedua tadi pagi di sekolah.”, Kevin tertawa mendengar ucapan Summer tersebut.
“Tidak ada salahnya mengucapkan selamat berkali-kali bukan.”
“”Ya, memang tidak salah tapi—”, sekejap Summer merasa sedih karena ia tidak mendapatkan ucapan selamat ulang tahun dari Justin, tapi kemudian ia sadar kalau sangat mustahil lelaki itu mengingat ulangtahunnya karena ia hanya fans biasa terlebih sudah sangat lama sekali sejak ia memberitahukan hari ulang tahunnya kepada lelaki itu.

“Kau pasti mengingat dia”, tebak Kevin yang hanya di balas anggukan kecil dari Summer.
“Sudahlah, lupakan sejenak tentang lelaki itu. Ini adalah hari mu dan aku mau kamu melewatinya dengan bahagia. Jadi ayo langsung saja kita mulai acaranya.”

Kevin dan Summer pun segera melangkahkan kaki menuju pusat acara di mana sudah ada meja berisikan sebuah kue ulang tahun di atasnya. Emma juga sudah berdiri di sana bersama kedua orang tua Summer. Summer langsung memeluk Emma begitu sampai di sana dan kemudian berdiri tepat di belakang kue ulang tahunnya. Summer pun memasang senyumnya sangat lebar sebelum pada akhirnya gadis itu mulai berbicara.

“Aku ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kalian semua yang sudah mau meluangkan waktunya untuk datang ke pesta ulang tahun ku ini. Aku tau kita memang tidak begitu mengenal satu sama lain meski kita berada di satu sekolah yang sama bahkan satu kelas yang sama. Itu memang salah ku yang terlalu menutup diri, tapi aku harap setelah ini kita bisa mulai mencoba mengenal satu sama lain. Sekali lagi aku ucapkan terimakasih untuk ucapan dan kehadirannya.”

Tepat seusai Summer selesai berbicara musik pun berputar dan seluruh tamu undangan mulai menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk gadis tersebut. Dan begitu lagu usai gadis itu mulai bersiap untuk meniup lilin ulang tahunnya yang berbentuk angka 18. Gadis itu memanjatkan harapannya sebelum meniup lilit tersebut.

“Aku harap aku bisa bertemu dengan Justin lagi, melihat senyum tulus lelaki itu meski hanya sebentar.”

 Lilin pun ditiup oleh gadis tersebut dan tepuk tangan terdengar dari para undangan. Summer pun kemudian mengambil sebuah pisau yang ada di dekat kue dan baru saja akan memotong kue tersebut saat tiba-tiba muncul sebuah video di sebuah layar putih yang memang telah di siapkan untuk acar itu. Summer yang bingung pun memandang ke arah Emma yang menjadi pelaku nyalanya video tersebut. Emma hanya memberi isyarat pada Summer untuk menonton video tersebut.
Awalnya hanya cuplikan foto-foto Summer yang terpampang di layar tersebut hingga kemudian semua foto itu menghilang dan digantikan dengan tubuh seorang lelaki yang tengah berdiri di tengah-tengah video dengan senyuman yang terukir di wajah lelaki yang sangat Summer kenal itu. Terkejutan tidak dapat di tutupi oleh Summer, Teriakan pun terdengar dari beberapa gadis yang ada di sana saat wajah itu muncul di layar, Wajah seorang Justin bieber.

“Hi Summer. Happy 18th Birthday for you. Yey, you are legal now. I wish all the best for you, god bless you. Tonight is your night so have fun. And This is for you...”

“Happy Birthday to you, Happy birthday to you, Happy birthday, Happy birthdayyy... Happy birthday to youuu~”

Summer benar-benar kaget dengan video ucapan dari Justin tersebut. Saking senangnya bahkan gadis itu sampai menitikkan air matanya. Tapi ternyata bukan hanya itu saja kejutannya karena tiba-tiba Summer mendengar seseorang menyanyikan lagu Happy birthday dari belakangnya dan sontak ia segera memutar badannya. Summer menutup mulutnya terkejut saat melihat Justin yang kini berada tepat di depannya, menyanyikan lagu Happy birthday langsung kepadanya. Air mata yang sejak tadi telah menggenang di mata gadis itu kini tumpah tampa komando.Summer merasa sangat bahagia karena harapannya saat meniup lilin tadi terkabul, harapannya untuk bertemu Justin dan melihat senyum lelaki tersebut.

            Justin yang baru saja selesai menyanyikan lagu Happy Birthday untuk Summer kemudian memeluk gadis yangtengah berulangtahun tersebut dengan erat. Meluapkan rasa rindu setelah selama beberapa bulan tidak melihat wajah gadis tersebut. Lelaki tersebut mengelus lembut punggung gadis yang kini berada di pelukannya yang tengah terisak. Cukup lama mereka berpelukan hingga Justin merasa kalau Summer telah tenang, lelaki tersebut pun melepas pelukannya.

            “You are crying? Why?”, ledek Justin pada gadis di depannya yang kini tampak tengah menyekat air matanya. Mendengar ucapan itu Summer pun mengangkat kepalanya dan menatap ke arah lelaki yang kini tengah tersenyum miring di depannya. Entah kenapa air mata kembali mengalir.
            “Ohh kenapa kamu menangis lagi?”, Tanya Justin bingung karena Summer justru malah menangis lagi.
            “I miss you so bad.” Ucap gadis itu kemudian sambil mencoba menyekat air matanya yang terus saja mengalir.
            “ooowww” ledek Justin yang kemudian kembali merengkuh gadis di depannya ke dalam dekapannya.
            “I miss you too” bisik Justin kepada gadis di dalam pelukannya tersebut.

            “I think you don’t remember my birthday” isak Summer masih dalam pelukan Justin.
            “No, i don’t. I will always remember because you are special for me. So stop crying now and enjoy your night. It’s your party right? And look! everyone stared at us now.”

            Mendengar ucapan Justin tersebut Summer pun melepas pelukan Justin dan segera menyekat air matanya. Gadis itu membalikan badannya dan menatap seluruh tamu undangannya yang terdiam melihat aksi cengengnya dengan Justin. Seketika wajah gadis itu memerah karena malu dengan tingkahnya tersebut.

            “So—Sorry guys. I’m too emotional” ucap gadis tersebut kepada seluruh undangan yang membuat para undangan itu kemudian terkekeh.


            “Ok lebih baik kita sudahi seluruh drama picisan ini dan kembali melanjutkan pestanya”, Ucap Emma kemudian yang telah berada di samping Summer sekarang.
            “Yeah, Emma right.” Saut Kevin kemudian yang kemudian membuat Justin sadar akan keberadaan lelaki tersebut dan langsung menatap kesal ke arahnya. Kevin yang tau pandangan tidak suka dari Justin tersebut hanya acuh.
            “Ayo potong kueh nya Sam” Ucap Kevin lagi sambil menarik gadis yang berulang tahun tersebut kedepan kue nya.

            Summer pun meraih pisau yang tadi sempat ia pegang dan kemudian mulai memotong kueh tersebut. Summer meletakkan potongan pertama kueh nya di atas sebuah piring kecil dan mulai memandang ke sekitarnya, berfikir siapa yang akan ia berikan kue pertama.

            “Berikan potongan tersebut ke seseorang yang paling spesial untuk mu.” Ucap Emma dan kemudian Summer langsung menatap dua lelaki yang ada di sebelahnya, Justin dan Kevin. Awalnya Summer agak ragu harus memberikan kue tersebut kepada siapa karena dua lelaki di depannya tersebut sama-sama spesial untuknya tapi kemudian Summer pun memutuskan untuk memberikan kue tersebut kepada Justin, Idolanya sekaligus lelaki yang dia cintai secara diam-diam.

            “First cake for my special idol”, ucap Summer dan kemudian menyerahkan kuenya kepada Justin dan di sambut oleh senyuman manis oleh lelaki tersebut.

            Kemudian Summer pun memotong kueh nya kembali dan memberikannya kepada Emma.

            “My second cake for my first best friend. Terimakasih karena ingin menjadi teman ku Emma”, ucap Summer sambil memebrikan kuehnya kepada satu-satunya sahabat perempuannya dan kemudian memeluk sahabatnya tersebut.

            “Dan potongan kue ke tiga untuk Kevin, lelaki yang selalu ada untuk ku dan mau mendengar seluruh keluhan ku. Thank for being my second best friend and always be there for me.”
            “sama-sama Sam, dan kau tidak perlu berterimakasih padaku karena kau pantas untuk mendapat semua itu”  balas Kevin yang kemudian memeluk tubuh Summer singkat. Setelah memeluk tubuh gadis tersebut Kevin sempat melihat ke arah Justin dan ia tertawa saat mengatahui kalau ekspresi lelaki tersebut langsung berubah tidak suka.

            Selesai kue di potong Summer pun mempersilahkan para undanga untuk mengambil kuenya masing-masing dan menikmati pestanya secara bebas. Alunan musik pun kembali terdengar membuat seluruh undangan mulai menikmati acara tersebut, tak sedikit dari mereka bahkan berjoget mengikuti alunan musik beat yang di putar tersebut.
            Kini Summer sudah tidak menjadi pusat dan ia pun menghembuskan nafasnya lega. Justin yang melihat gadis tersebut pun terkekeh karena tingkah gadis itu.

            “Kau nampak gugup”
            “Ya. Aku tidak biasa menjadi perhatian orang banyak” Jawab Summer.
            “Kau harus terbiasa dengan semua itu kalau dekat dengan ku”, ucap Justin yang membuat Summer menatap lelaki tersebut.

            “Oh ya, ini hadiah untukmu dari ku. Semoga kau menyukainya.” Justin memberikan sebuah kotak pink dengan corak bunga mawar berukuran sedang dengan pita berwarna pink di atasnya. Summer pun tersenyum menerima kado tersebut.
            “Sejujurnya kau tidak perlu memberikan ku kado, karena kedatangan mu kesini sudah menjadi kado untukku.”
            “Really? but i still have another gift for you”
            “Ada lagi?”
            “Ya. Kau mau tau apakah hadiah itu?”
            “Entahlah. Sebuah benda?”
            “Bukan. Tapi hadiahnya adalah satu hari spesial untukmu. Kau bisa meminta apa pun padaku dalam satu hari itu, Apa pun yang benar-benar kau inginkan.”
            “Apapun?”
            “Ya, apapun. Aku akan memberikan apa pun yang kau mau, menmjadi apapun yang kau inginkan.”
            “Bagaimana kalau aku mau kau loncat dari jurang?”, canda Summer.
            “Kau yakin benar-benar mau melihat ku mati setelah hari ulang tahunmu?”, ledek Justin membalas candaan Summer.
            “Hahaha... Tentu saja tidak. Hemm.. bagai mana kalau aku meminta untuk melihat panda di china?”
            “Aku mau saja melakukan hal itu tetapi perjanjiannya hanya satu hari dan pergi ke China itu membutuhkan beberapa hari. Jadi maaf karena aku tidak bisa mengabulkan hal itu untukmu kali ini.” Ucap Justin menyesal. Sebenarnya ia mau saja membawa Summer pergi ke china tapi dia sudah berjanji pada menejernya Schooter kalau ia hanya akan mengosongkan jadwalnya untuk besok. Justin memang sedang memiliki Jadwal yang pada bulan-bulan ini tetapi demi Summer ia rela mengosongkan satu hari untuk gadis tersebut.

            “Tidak apa. Aku masih punya punya permintaan lainnya dan kau harus siap dengan semua kemauanku. Maksudku, Kau harus benar-benar siap.” Ucap Summer dengan menekan kata Benar-benar Siap yang membuat Justin menelan ludahnya. Lelaki itu tau kalau Summer bukan gadis biasa yang akan meminta hal-hal normal atau pun romantis padanya, pasti gadis itu akan meminta hal-hal yang cukup gila meski tetap aman untuknya. Tetapi Justru sifat gadis itu yang seperti itu lah yang membuat Justin jatuh cinta pada gadis tersebut.
            “Aye aye Captai” jawab Justin yang membuat gadis tersebut tertawa, Tawa yang paling Justin suka.

            Dan malam itu pesta pun berjalan dengan sukses tanpa ada masalah. Para undangan pun menikmati pesta ulang tahun tersebut yang bisa dibilang tidak begitu meriah. Begitu jam menunjukkan angka 11 para undangan pun satu persatu meninggalkan pesta hingga akhirnya tidak ada satu pun orang lagi di sana kecuali Emma, Kevin dan Justin. Tetapi pada akhirnya Emma dan Kevin pun pamit pulang pada Summer karena sudah merasa lelah dan kemudian di sambung dengan Justin yang pamit pulang juga karena melihat Summer yang telah kelelahan.

            Summer kini telah berada di kamarnya, berbaring di atas kasurnya dengan memegang kotak hadiah pemberian Justin. Gadis itu memangdang kotak pink cantik itu, tampak berfikir untuk membukanya atau tetap membiarkannya menjadi rahasia hingga pagi. Tapi karena benar-benar penasaran gadis itu pun memutuskan untuk membuka kotak tersebut. Dengan perlaha gadis itu membuka pita yang membungkus kado tersebut hingga akhirnya kotak telah berhasil terbuka. Hal pertama yang Summer temukan dalam kotak berukuran sedang tersebut adalah sebuah gantungan Hp boneka Panda yang sangat Summer inginkan saat pergi ke kebun binatang bersama Justin dulu. Gadis itu benar-benar tidak menyangkan kalau Justin akan membelikan gantungan Hp tersebut padahal jelas-jelas dulu Summer berbohong pada lelaki tersebut kalau ia tidak begitu menginginkannya. Summer pun tersenyum ketika mengingat tepatnya kapan lelaki tersebut sempat membeli gantungan tersebut dan ia sangat yakin kalau hal itu lelaki itu lakukan saat ia meminta ijin untuk membeli barang untuk kedua adik lelaki tersebut. Summer pun meraih gantungan tersebut dan langsung memasangnya ke Hp miliknya. Setelah itu summer kembali menatap kotak hadiah dari Justin tersebut karena ia masih menemukan hadiah lainnya di dalam kotak tersebut, dan ternyata itu adalah sebuah kaset. Summer sebenarnya penasaran dengan apa yang ada di dalam kaset tersebut tapi kantuk pun membuatnya harus menunda kegiatan menonton kaset tersebut dan kemudian gadis itu memutuskan untuk tidur.