Selasa, 28 Juli 2015

Different - Chapter 12





Warning: Jangan membaca jika anda tidak menyukai tulisan saya. Cerita ini murni dari otak saya tanpa ada satupun ide yang menjiplak dari orang lain, jadi di mohon untuk tidak meniru, menjiplak atau meng copy tulisan saya tanpa izin dari saya. Mohon maaf untuk banyaknya typo, tulisan yang tidak jelas, anehnya alur cerita dan kurang menariknya cerita. Semua kesalahan kembali lagi kepada saya yang hanya manusia biasa. Selamat menikmati cerita buatan saya ini.









“I think you don’t remember my birthday”

***

Bulan demi bulan telah berlalu, musim telah berganti. Sudah lama waktu berlalu sejak pertemuan terakhir Summer dengan Justin dan hingga sekarang gadis itu telah memutuskan untuk kembali menjadi fans normal dari lelaki tesebut dan mengubur seluruh perasaannya. Tetapi meski begitu gadis itu tetap saja tidak mampu menghapus memori indah yang pernah ia lalui bersama Justin, meski iya tahu kalau pasti hanya ia saja yang tetap mengingat semua itu.

Hari ini adalah hari yang spesial untuk Summer grins, karena tepat pada hari ini umur gadis itu bertambah satu tahun. Gadis itu akan mulai membuat lembaran baru hidupnya di umurnya yang baru. Umur yang tidak bisa di bilang kecil lagi. Tepat pada ulang tahun yang ke 18 tahun ini, orang tua Summer membuatkan acara ulangtahun untuk anak sematawayangnya tersebut. Bukan sebuah pesta yang terlalu meriah tetapi Summer senang karena ia bisa mengundang seluruh teman sekolahnya ke pesta ulang tahunnya yang akan di adakan di rumahnya.
Saat ini jam telah menunjukkan angka 8 malam dan satu persatu tamu undangan telah berdatangan memenuhi rumah Summer yang telah di sulap menjadi tempat pesta ulang tahun. Sedangkan si gadis yang berulang tahun masih terdiam di kamarnya, menatap pantulan dirinya sendiri yang telah mengenakan gaun berwarna coklat panjang. Gadis itu menarik nafasnya dan menghembuskannya kembali secara perlahan  beberapa kali untuk menghilangkan kegugupannya. Gadis itu memang tidak terbiasa menjadi sorotan banyak orang dan khusus untuk hari ini, di acara ulang tahunnya sendiri ia harus sanggup menjadi perhatian puluhan undangan yang telah datang untuknya. Setelah merasa lebih baik Summer pun segera melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya yang tenang dan nyaman menuju tempat pestanya di adakan. Satu persatu orang-orang yang ia temui mengucapkan selamat ulang tahun padanya dan gadis itu hanya bisa tersenyum dan mengangguk sambil mengucapkan terimakasih. Summer itu terus berjalan hinga ia bertemu dengan Kevin yang pastinya menjadi orang nomor satu yang ia undang ke acara ulang tahunnya.

“Happy Birthday Sam. You look amazing this night.” ucap Kevin seusai memeluk tubuh gadis itu singkat.
“Thank you Kevin. Ini adalah ucapan ketigamu pada hari ini, yang pertama tepat pada jam 12 malam dan yang kedua tadi pagi di sekolah.”, Kevin tertawa mendengar ucapan Summer tersebut.
“Tidak ada salahnya mengucapkan selamat berkali-kali bukan.”
“”Ya, memang tidak salah tapi—”, sekejap Summer merasa sedih karena ia tidak mendapatkan ucapan selamat ulang tahun dari Justin, tapi kemudian ia sadar kalau sangat mustahil lelaki itu mengingat ulangtahunnya karena ia hanya fans biasa terlebih sudah sangat lama sekali sejak ia memberitahukan hari ulang tahunnya kepada lelaki itu.

“Kau pasti mengingat dia”, tebak Kevin yang hanya di balas anggukan kecil dari Summer.
“Sudahlah, lupakan sejenak tentang lelaki itu. Ini adalah hari mu dan aku mau kamu melewatinya dengan bahagia. Jadi ayo langsung saja kita mulai acaranya.”

Kevin dan Summer pun segera melangkahkan kaki menuju pusat acara di mana sudah ada meja berisikan sebuah kue ulang tahun di atasnya. Emma juga sudah berdiri di sana bersama kedua orang tua Summer. Summer langsung memeluk Emma begitu sampai di sana dan kemudian berdiri tepat di belakang kue ulang tahunnya. Summer pun memasang senyumnya sangat lebar sebelum pada akhirnya gadis itu mulai berbicara.

“Aku ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kalian semua yang sudah mau meluangkan waktunya untuk datang ke pesta ulang tahun ku ini. Aku tau kita memang tidak begitu mengenal satu sama lain meski kita berada di satu sekolah yang sama bahkan satu kelas yang sama. Itu memang salah ku yang terlalu menutup diri, tapi aku harap setelah ini kita bisa mulai mencoba mengenal satu sama lain. Sekali lagi aku ucapkan terimakasih untuk ucapan dan kehadirannya.”

Tepat seusai Summer selesai berbicara musik pun berputar dan seluruh tamu undangan mulai menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk gadis tersebut. Dan begitu lagu usai gadis itu mulai bersiap untuk meniup lilin ulang tahunnya yang berbentuk angka 18. Gadis itu memanjatkan harapannya sebelum meniup lilit tersebut.

“Aku harap aku bisa bertemu dengan Justin lagi, melihat senyum tulus lelaki itu meski hanya sebentar.”

 Lilin pun ditiup oleh gadis tersebut dan tepuk tangan terdengar dari para undangan. Summer pun kemudian mengambil sebuah pisau yang ada di dekat kue dan baru saja akan memotong kue tersebut saat tiba-tiba muncul sebuah video di sebuah layar putih yang memang telah di siapkan untuk acar itu. Summer yang bingung pun memandang ke arah Emma yang menjadi pelaku nyalanya video tersebut. Emma hanya memberi isyarat pada Summer untuk menonton video tersebut.
Awalnya hanya cuplikan foto-foto Summer yang terpampang di layar tersebut hingga kemudian semua foto itu menghilang dan digantikan dengan tubuh seorang lelaki yang tengah berdiri di tengah-tengah video dengan senyuman yang terukir di wajah lelaki yang sangat Summer kenal itu. Terkejutan tidak dapat di tutupi oleh Summer, Teriakan pun terdengar dari beberapa gadis yang ada di sana saat wajah itu muncul di layar, Wajah seorang Justin bieber.

“Hi Summer. Happy 18th Birthday for you. Yey, you are legal now. I wish all the best for you, god bless you. Tonight is your night so have fun. And This is for you...”

“Happy Birthday to you, Happy birthday to you, Happy birthday, Happy birthdayyy... Happy birthday to youuu~”

Summer benar-benar kaget dengan video ucapan dari Justin tersebut. Saking senangnya bahkan gadis itu sampai menitikkan air matanya. Tapi ternyata bukan hanya itu saja kejutannya karena tiba-tiba Summer mendengar seseorang menyanyikan lagu Happy birthday dari belakangnya dan sontak ia segera memutar badannya. Summer menutup mulutnya terkejut saat melihat Justin yang kini berada tepat di depannya, menyanyikan lagu Happy birthday langsung kepadanya. Air mata yang sejak tadi telah menggenang di mata gadis itu kini tumpah tampa komando.Summer merasa sangat bahagia karena harapannya saat meniup lilin tadi terkabul, harapannya untuk bertemu Justin dan melihat senyum lelaki tersebut.

            Justin yang baru saja selesai menyanyikan lagu Happy Birthday untuk Summer kemudian memeluk gadis yangtengah berulangtahun tersebut dengan erat. Meluapkan rasa rindu setelah selama beberapa bulan tidak melihat wajah gadis tersebut. Lelaki tersebut mengelus lembut punggung gadis yang kini berada di pelukannya yang tengah terisak. Cukup lama mereka berpelukan hingga Justin merasa kalau Summer telah tenang, lelaki tersebut pun melepas pelukannya.

            “You are crying? Why?”, ledek Justin pada gadis di depannya yang kini tampak tengah menyekat air matanya. Mendengar ucapan itu Summer pun mengangkat kepalanya dan menatap ke arah lelaki yang kini tengah tersenyum miring di depannya. Entah kenapa air mata kembali mengalir.
            “Ohh kenapa kamu menangis lagi?”, Tanya Justin bingung karena Summer justru malah menangis lagi.
            “I miss you so bad.” Ucap gadis itu kemudian sambil mencoba menyekat air matanya yang terus saja mengalir.
            “ooowww” ledek Justin yang kemudian kembali merengkuh gadis di depannya ke dalam dekapannya.
            “I miss you too” bisik Justin kepada gadis di dalam pelukannya tersebut.

            “I think you don’t remember my birthday” isak Summer masih dalam pelukan Justin.
            “No, i don’t. I will always remember because you are special for me. So stop crying now and enjoy your night. It’s your party right? And look! everyone stared at us now.”

            Mendengar ucapan Justin tersebut Summer pun melepas pelukan Justin dan segera menyekat air matanya. Gadis itu membalikan badannya dan menatap seluruh tamu undangannya yang terdiam melihat aksi cengengnya dengan Justin. Seketika wajah gadis itu memerah karena malu dengan tingkahnya tersebut.

            “So—Sorry guys. I’m too emotional” ucap gadis tersebut kepada seluruh undangan yang membuat para undangan itu kemudian terkekeh.


            “Ok lebih baik kita sudahi seluruh drama picisan ini dan kembali melanjutkan pestanya”, Ucap Emma kemudian yang telah berada di samping Summer sekarang.
            “Yeah, Emma right.” Saut Kevin kemudian yang kemudian membuat Justin sadar akan keberadaan lelaki tersebut dan langsung menatap kesal ke arahnya. Kevin yang tau pandangan tidak suka dari Justin tersebut hanya acuh.
            “Ayo potong kueh nya Sam” Ucap Kevin lagi sambil menarik gadis yang berulang tahun tersebut kedepan kue nya.

            Summer pun meraih pisau yang tadi sempat ia pegang dan kemudian mulai memotong kueh tersebut. Summer meletakkan potongan pertama kueh nya di atas sebuah piring kecil dan mulai memandang ke sekitarnya, berfikir siapa yang akan ia berikan kue pertama.

            “Berikan potongan tersebut ke seseorang yang paling spesial untuk mu.” Ucap Emma dan kemudian Summer langsung menatap dua lelaki yang ada di sebelahnya, Justin dan Kevin. Awalnya Summer agak ragu harus memberikan kue tersebut kepada siapa karena dua lelaki di depannya tersebut sama-sama spesial untuknya tapi kemudian Summer pun memutuskan untuk memberikan kue tersebut kepada Justin, Idolanya sekaligus lelaki yang dia cintai secara diam-diam.

            “First cake for my special idol”, ucap Summer dan kemudian menyerahkan kuenya kepada Justin dan di sambut oleh senyuman manis oleh lelaki tersebut.

            Kemudian Summer pun memotong kueh nya kembali dan memberikannya kepada Emma.

            “My second cake for my first best friend. Terimakasih karena ingin menjadi teman ku Emma”, ucap Summer sambil memebrikan kuehnya kepada satu-satunya sahabat perempuannya dan kemudian memeluk sahabatnya tersebut.

            “Dan potongan kue ke tiga untuk Kevin, lelaki yang selalu ada untuk ku dan mau mendengar seluruh keluhan ku. Thank for being my second best friend and always be there for me.”
            “sama-sama Sam, dan kau tidak perlu berterimakasih padaku karena kau pantas untuk mendapat semua itu”  balas Kevin yang kemudian memeluk tubuh Summer singkat. Setelah memeluk tubuh gadis tersebut Kevin sempat melihat ke arah Justin dan ia tertawa saat mengatahui kalau ekspresi lelaki tersebut langsung berubah tidak suka.

            Selesai kue di potong Summer pun mempersilahkan para undanga untuk mengambil kuenya masing-masing dan menikmati pestanya secara bebas. Alunan musik pun kembali terdengar membuat seluruh undangan mulai menikmati acara tersebut, tak sedikit dari mereka bahkan berjoget mengikuti alunan musik beat yang di putar tersebut.
            Kini Summer sudah tidak menjadi pusat dan ia pun menghembuskan nafasnya lega. Justin yang melihat gadis tersebut pun terkekeh karena tingkah gadis itu.

            “Kau nampak gugup”
            “Ya. Aku tidak biasa menjadi perhatian orang banyak” Jawab Summer.
            “Kau harus terbiasa dengan semua itu kalau dekat dengan ku”, ucap Justin yang membuat Summer menatap lelaki tersebut.

            “Oh ya, ini hadiah untukmu dari ku. Semoga kau menyukainya.” Justin memberikan sebuah kotak pink dengan corak bunga mawar berukuran sedang dengan pita berwarna pink di atasnya. Summer pun tersenyum menerima kado tersebut.
            “Sejujurnya kau tidak perlu memberikan ku kado, karena kedatangan mu kesini sudah menjadi kado untukku.”
            “Really? but i still have another gift for you”
            “Ada lagi?”
            “Ya. Kau mau tau apakah hadiah itu?”
            “Entahlah. Sebuah benda?”
            “Bukan. Tapi hadiahnya adalah satu hari spesial untukmu. Kau bisa meminta apa pun padaku dalam satu hari itu, Apa pun yang benar-benar kau inginkan.”
            “Apapun?”
            “Ya, apapun. Aku akan memberikan apa pun yang kau mau, menmjadi apapun yang kau inginkan.”
            “Bagaimana kalau aku mau kau loncat dari jurang?”, canda Summer.
            “Kau yakin benar-benar mau melihat ku mati setelah hari ulang tahunmu?”, ledek Justin membalas candaan Summer.
            “Hahaha... Tentu saja tidak. Hemm.. bagai mana kalau aku meminta untuk melihat panda di china?”
            “Aku mau saja melakukan hal itu tetapi perjanjiannya hanya satu hari dan pergi ke China itu membutuhkan beberapa hari. Jadi maaf karena aku tidak bisa mengabulkan hal itu untukmu kali ini.” Ucap Justin menyesal. Sebenarnya ia mau saja membawa Summer pergi ke china tapi dia sudah berjanji pada menejernya Schooter kalau ia hanya akan mengosongkan jadwalnya untuk besok. Justin memang sedang memiliki Jadwal yang pada bulan-bulan ini tetapi demi Summer ia rela mengosongkan satu hari untuk gadis tersebut.

            “Tidak apa. Aku masih punya punya permintaan lainnya dan kau harus siap dengan semua kemauanku. Maksudku, Kau harus benar-benar siap.” Ucap Summer dengan menekan kata Benar-benar Siap yang membuat Justin menelan ludahnya. Lelaki itu tau kalau Summer bukan gadis biasa yang akan meminta hal-hal normal atau pun romantis padanya, pasti gadis itu akan meminta hal-hal yang cukup gila meski tetap aman untuknya. Tetapi Justru sifat gadis itu yang seperti itu lah yang membuat Justin jatuh cinta pada gadis tersebut.
            “Aye aye Captai” jawab Justin yang membuat gadis tersebut tertawa, Tawa yang paling Justin suka.

            Dan malam itu pesta pun berjalan dengan sukses tanpa ada masalah. Para undangan pun menikmati pesta ulang tahun tersebut yang bisa dibilang tidak begitu meriah. Begitu jam menunjukkan angka 11 para undangan pun satu persatu meninggalkan pesta hingga akhirnya tidak ada satu pun orang lagi di sana kecuali Emma, Kevin dan Justin. Tetapi pada akhirnya Emma dan Kevin pun pamit pulang pada Summer karena sudah merasa lelah dan kemudian di sambung dengan Justin yang pamit pulang juga karena melihat Summer yang telah kelelahan.

            Summer kini telah berada di kamarnya, berbaring di atas kasurnya dengan memegang kotak hadiah pemberian Justin. Gadis itu memangdang kotak pink cantik itu, tampak berfikir untuk membukanya atau tetap membiarkannya menjadi rahasia hingga pagi. Tapi karena benar-benar penasaran gadis itu pun memutuskan untuk membuka kotak tersebut. Dengan perlaha gadis itu membuka pita yang membungkus kado tersebut hingga akhirnya kotak telah berhasil terbuka. Hal pertama yang Summer temukan dalam kotak berukuran sedang tersebut adalah sebuah gantungan Hp boneka Panda yang sangat Summer inginkan saat pergi ke kebun binatang bersama Justin dulu. Gadis itu benar-benar tidak menyangkan kalau Justin akan membelikan gantungan Hp tersebut padahal jelas-jelas dulu Summer berbohong pada lelaki tersebut kalau ia tidak begitu menginginkannya. Summer pun tersenyum ketika mengingat tepatnya kapan lelaki tersebut sempat membeli gantungan tersebut dan ia sangat yakin kalau hal itu lelaki itu lakukan saat ia meminta ijin untuk membeli barang untuk kedua adik lelaki tersebut. Summer pun meraih gantungan tersebut dan langsung memasangnya ke Hp miliknya. Setelah itu summer kembali menatap kotak hadiah dari Justin tersebut karena ia masih menemukan hadiah lainnya di dalam kotak tersebut, dan ternyata itu adalah sebuah kaset. Summer sebenarnya penasaran dengan apa yang ada di dalam kaset tersebut tapi kantuk pun membuatnya harus menunda kegiatan menonton kaset tersebut dan kemudian gadis itu memutuskan untuk tidur.
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar