Selasa, 28 Juli 2015

Different - Chapter 13





Warning: Jangan membaca jika anda tidak menyukai tulisan saya. Cerita ini murni dari otak saya tanpa ada satupun ide yang menjiplak dari orang lain, jadi di mohon untuk tidak meniru, menjiplak atau meng copy tulisan saya tanpa izin dari saya. Mohon maaf untuk banyaknya typo, tulisan yang tidak jelas, anehnya alur cerita dan kurang menariknya cerita. Semua kesalahan kembali lagi kepada saya yang hanya manusia biasa. Selamat menikmati cerita buatan saya ini.









“Kau sangat cantik. Aku sebagai wanita bahkan malu dengan diriku sendiri yang bisa di kalahkan oleh seorang lelaki.”

***

Matahari telah keluar dari persembunyiannya di sambut suara cicitan burung bernyanyi. Summer masih tertidur di atas kasur empuknya saat sebuah bisikan lembut memanggil namanya membuatnya tersadar dari mimpinya semalam. Tapi bukannya bangun gadis itu malam kembali tidur karena berfikir suara itu hanya sebuah halusinasinya. Ya tentu saja itu halusinasi untuknya karena mana mungkin pagi-pagi sekali Justin bisa ada di kamarnya hanya untuk membangunkannya. Tetapi semakin Summer mencoba memejamkan matanya kembali suara itu masih saja terdengar dan kemudian sebuah colekan beberapakali di pipi gadis itu sukses membuat gadis itu membuka matanya. Ketika menemukan fokusnya gadis itu pun menemukan sebuah wajah tepat di samping tempat tidurnya, tengah menatapnya.

            “Good morning”, sapa lelaki itu dengan senyum di wajahnya sedangkan Summer yang melihat hal itu langsung mengusap matanya beberapa kali untuk menyadarkannya dari halusinasinya. Tapi sudah beberapa kali gadis itu melakukan hal tersebut wujud lelaki itu takkunjung hilang. Dan Summer pun baru menyadari kalau lelaki itu nyata dan benar-benar ada di kamarnya saat ini. Seketika Summer memekik kencang membuat seisi rumah terkejut. Justin yang berada di samping summer hanya bisa menutup telinganya kaget dengan teriakan gadis itu yang mendadak. Lelaki itu benar-benar tidak menyangka kalau gadis itu akan berekspresi seperti itu.
            Summer masih memekik sambil bangkit dari kamarnya menuju kamar mandinya dan menutup pintu kamar mandi sangat kencang. Justin yang melihat tingkah gadis itu hanya bisa tertawa dan pergi dari kamar gadis tersebut. Seusai mandi summer tampak membuka pintu kamar dengan perlahan dan mengintip dari dalam memastikan kalau Justin sudah tidak ada di kamarnya. Saat merasa sudah aman gadis itu pun keluar dari kamar mandi dan memakai bajunya.

            Summer turun dari kamarnya begitu telah rapi. Gadis itu tampak berjalan menuju dapur dengan wajah cemberut.

            “Morning honey”, sapa ibu Summer yang tengah memasak kepada gadis sematawayangnya.
            “MOM! Kenapa mom membiarkan Justin masuk kekamarku saat aku masih tidur? Aku kan malu dengan muka bangun tidurku.” Ucap Summer kesal pada momnya yang tidak mengetahui privasi perempuan.
            “loh, mom kira kau malah akan senang karena di bangunkan oleh idola mu. lagi pula memang ada apa dengan muka bangun tidur mu?”
            “Aku senang tapi ya—ya tidak begitu juga kan—kan aku—ah mom menyebalkan, tidak tau privasi perempuan”, ucap Summer sambil memanyukan bibirnya, Sedangkan Justin yang malihat tingkah gadis itu hanya tertawa. Summer yang melihat Justin tertawa pun melirik tajam ke arah lelaki tersebut dan semakin memasang wajah cemberutnya. Justin pun menghampiri Summer dan mengacak pelan rambut gadis tersebut agar gadis itu tidak cemberut lagi padanya.

            “Sudahlah. Aku minta maaf karena masuk ke kamarmu tanpa izin padamu. Aku tidak akan melakukan hal itu kalau tau kau akan berteriak seperti tadi. Kau melihatku seperti aku adalah penampakan setan tadi, dan jujur aku kaget” ucap Justin sambil kembali tertawa dan membuat Summer kembali cemberut.
            “Ihhh lagi ngapain sih datang ke rumah pagi-pagi. Bukannya kamu sibuk?”
            “Ah kau lupa? Aku masih punya hadiah spesial buatmu bukan?”
            “Jadi maksudmu hari spesial itu hari ini?”, tanya Summer yang di balas anggukan oleh Justin. Summer terdiam sejenak dan tiba-tiba senyum mengembang di wajahnya, senyum manis yang lebih terlihat mencurigakan oleh Justin.
            “Aku suka dengan senyummu tapi sepertinya tidak yang kali ini”
             “Karena kau bilang aku boleh meminta apa pun padamu, ‘Apapun’. Jadi aku punya banyak permintaan yang harus kau kabulkan hari ini. ya hitung-hitung hukuman untukmu yang menertawakan ku tadi”, ucap Summer mengacuhkan perkataan Justin.
            “Ok ma’am”, jawab Justin patuh dengan muka cemberutnya yang di buat-buatnya yang sukses membuat Summer tertawa.

***
           
            Justin mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang ketempat yang Summer minta. Gadis itu tampak duduk tenang di kursi samping sambil sesekali bersenandung mengikuti irama lagu dari radio. Melihat hal itu membuat Justin tersenyum. Justin senang bisa membuat gadis itu bahagia seperti sekarang padahal ia belum melakukan apa-apa untuk gadis itu. Hari spesialnya baru akan di mulai.
            Summer masih bersenandung mengikuti alunan lagi di radio saat tersadar kalau ia belum menunjukkan hadiah yang Justin berikan padanya kemarin. Gadis tersebut pun langsung mengambil Hp nya di dalam tas dan menunjukkan kepada lelaki di sebelahnya kalau ia telah membuka kado dari lelaki tersebut dan langsung memasangnya.

            “Terimakasih untuk gantungan Hp nya. Aku sangat suka. Aku tidak menyangka kau akan membelikan gantungan kunci ini untukku.tapi maaf aku belum melihat CD nya karena aku sangat mengantuk semalam”, ucap Summer sambil menunjukkan gantungan hp tersebut yang telah terpasang di Hp nya kepada Justin.
            “Bukan kejutan kalau kau tau bukan. Sekarang koleksi panda mu dari ku bertambah dan aku berharap secepatnya aku bisa membawamu untuk melihat panda sungguhan.”
            “Selesaikan dulu album baru mu baru kau bisa berbicara seperti itu padaku. Berhenti menguji kami dengan kata ‘soon’ mu karena sejujurnya aku sudah sangat sangat bosan sampai rasanya aku ingin melempar mu ke jurang.”, canda Summer.
            “Sejak semalam kau selalu berharap aku jatuh ke Jurang. Segitu inginkahnya kah aku terjatuh kejurang? huhuuu”, ucap Justin dengan nada sedih di buat-buat.
            “Haha... habis kau menyebalkan” balas Summer sambil menjulurkan lidahnya yang membuat Justin terkekeh.

           
            Setelah perjalanan yang tidak terlalu memakan waktu lama Justin pun telah sampai di tempat yang Summer inginkan. Sebuah pusat kota kecil yang masih berada di california. Summer pun segera turun dari mobil yang di susun oleh Justin, hal itu sontak membuat Justin kesal.

            “Jangan keluar dari mobil dulu sebelum aku membukakan pintu untukmu. Aku kan mau terlihat seperti lelaki gentel.” Mendangar ucapan Justin summer hanya tertawa.

            “Jadi apa yang mau kita lakukan di sini? Dengan gitar ini?” tanya Justin sambil menenteng gitarnya yang memang ia bawa atas permintaan Summer. Summer hanya terdiam sambil terus berjalan, membiarkan Justin mengekorinya. Sesekali Summer tertawa saat melihat Justin berusaha berjalan lebih cepat demi menghindari fans nya yang tiba-tiba banyak bermunculan.
            Setelah berjalan agak jauh dari mobil Summer pun berhenti di depan sebuah toko dan gadis itu masuk ke dalam sana membuat Justin menaikan alisnya bingung. Taklama gadis itu keluar dengan senyuman di bibirnya.

            “Kau akan mengamen  di depan toko ini.” Ucap Summer cepat sebelum Justin banyak bertanya padanya.
            “Really? Just that? Thats so easy Sammy” ucap Justin girang dan langsung mengeluarkan gitarnya.
            “Ini baru pemanasan Bieber” balas Summer yang di acuhkan oleh Justin.

            Justin pun mendudukan diri di tangga pelataran toko dan mulai memetik gitarnya memainkan lagu-lagunya. Para penonton berdatangan mengitari lelaki tersebut dan kebanyakan dari mereka sibuk merekam aksi lelaki itu yang tidak mereka kira akan mengamen di kota kecil itu. Summer hanya terduduk tak jauh dari Justin, memperhatikan lelaki tersebut asyik menyanyi sambil memetik gitarnya. Lelaki tersebut tampak bahagia dengan sesekali mengajak penonton untuk melanjutkan lagunya dan di setiap jeda antara lagu lelaki itu menyempatkan diri untuk berbincang dengan para penonton yang tidak hanya remaja tetapi juga anak kecil dan orang tua.

            Justin telah menyanyikan 10 lagu dan setelah itu lelaki itu menatap ke arah Summer yang tengah asyik memperhatikannya.

            “Apa ini sudah cukup?”, tanya Justin yang kemudian di balas anggukan oleh gadis tersebut.
            “Apa lagi yang kau mau?”, tanya Justin lagi dan seketika senyuman kembali terukir di wajah Summer.

            “Pergi ke toko kostum”, ucap Summer tanpa penjelasan lebih tetapi Justin langsung menuruti permintaan gadis tersebut dan segera berpamitan pada penonton yang membuat para penonton tersebut sedih atas kepergian lelaki tersebut. Tapi mau apa lagi, ini adalah hari milik Summer.


            Justin dan Summer tengah berada di toko kostum sekarang. Summer langsung sibuk mencari sebuah kostum begitu tiba di toko itu membuat Justin bingung. Cukup lama gadis itu mengubrak abrik kostum-kostum yang ada di dalam toko itu hingga akhirnya gadis itu menemukan kostum yang ia mau. Sebuah wik wanita dengan tatanan rambut panjang dan ikal sudah berada di tangan Summer membuat Justin bingung untuk apa wik itu.

            “Ka harus menggunakan ini Justin. Aku mau berjalan-jalan di kota ini tanpa bodyguard mu dan aku mau berjalan dengan seorang wanita jadi kau harus menyamar menjadi wanita untukku.”, ucap summer dengan entengnya membuat justin tercengang dengan keinginan gadis itu.
            “Dan aku akan mendandani mu. Pakaian juga sudah aku sediakan untukmu.”, lanjut Summer dan Justin hanya bisa terdiam tidak membantah.

            Summer pun segera memasangkan wik yang ia pilih ke kepala Justin dan kemudian memoleskan make up ke wajah lelaki itu dan sang pemilik wajah hanya pasrah di perlakukan seperti itu. Begitu make up siap Summer pun menatap ke wajah lelaki di depannya yang kini telah terlihat cantik, atau lebih tepatnya sangat cantik. Summer memang pernah melihat Justin versi wanita dari seseorang di internet yang mirip dengan lelaki tersebut tetapi baru kali ini dia bisa membuktikan kalau lelaki tersebut ternyata memang akan nampak sangat cantik dalam wujud wanita. Seketika Summer minder melihat kecantikan Justin.

            “Errr... Kau sangat cantik. Aku sebagai wanita bahkan malu dengan diriku sendiri yang bisa di kalahkan oleh seorang lelaki.”
            “Itu sebuah pujian? Kenapa lebih terdengar seperti ejekan untukku. OMG aku ini lelaki tulen sammy, jangan panggil aku cantik. Dan dengar, kau jauh lebih cantik dari aku—ah maksudku—pokoknya kau itu cantik dan kau harus percaya diri dengan itu.”, mendengar ucapan Justin Summer pun tertawa.
            “Cantik”, ledek Summer kembali yang membuat Justin kesal sendiri dan langsung masuk ke kamar ganti untuk mengganti bajunya dengan baju wanita yang sudah Summer siapkan.
Tidak perlu waktu lama Justin sudah keluar kembali dengan mengenakan setelan rok panjang berwarna hitam dan kaos panjang corak garis-garis hitam putih. Justin benar-benar sangat wanita sekarang dan itu membuat Summer tertawa terbahak-bahak hingga terduduk di bangku sambil memegang perutnya yang sakit karena terlalu banyak tertawa. Justin yang melihat gadis di depannya itu menertawakannya sampai seperti itu hanya bisa mendengus kesal sendiri sambil dalam hati berkata untuk sabar.
Setelah meredahkan tawanya Summer pun berdiri menghampiri Justin dan mengabadikan foto Justin yang mengenakan pakaian wanita tersebut untuk kenang-kenangan dan kemudian mengajak lelaki tersebut untuk pergi berjalan keluar toko. Justin sempat mendapat tawa dari sang pemilik toko kostum yang hanya di balas lelaki itu dengan dengusan dan langkah cepat keluar toko. Summer membawa Justin yang berpenampilan perempuan jalan-jalan keliling kota dan menaiki subway. Para bodyguard tetap berjaga di sekitar mereka untuk keamanan tapi Justin memerintahkan mereka untuk menmgawasi dari jauh agar penyamaran Justin itu tidak ketahuan tetapi tetapi sepertinya beberapa gadis yang fanatik kepada Justin tetap menyadari keberadaan Justin meski telah berdandan sebagai wanita karena mereka tampak menatap justin sambil tertawa dan kemudian datang menghampiri lelaki itu untuk meminta foto. Justin meminta gadis-gadis tersebut untuk merahasiakan tentang dirinya dari yang lainnya dan gadis-gadis itu menyetujuinya. Summer dan Justin yang berpenampilan sebagai perempuan berjalan-jalan beberapa lama hingga akhirnya Summer meminta hal lainnya kepada Justin.

Sekarang Justin dan Summer sudah berada di tengah pusat kota Los Angeles dan kali ini Summer meminta Justin untuk kembali menyamar tetapi bukan menjadi perempuan lagi tetapi menjadi seorang peria lelaki gedut dengan kumis dan Summer mau Justin berdiri di tengah kota sambil membawa papan free hug. Gadis itu mau melihat apakah ada yang mau memeluk lelaki itu jika dia menyamar menjadi lelaki gendut. Buat Justin hal ini jauh lebih baik dari pada berjalan di kota dengan berpenampilan wanita. Jadilah kini Justin telah berdiri di tengah keramaian kota LA dengan membawa papan free hug dan menawarkan free hug kepada beberapa orang yang berlalu lalang. Summer sendiri kini hanya duduk di kejauhan sambil mengabadikan aksi lelaki itu dengan video Hp nya, sesekali gadis itu tertawa saat beberapa orang menghindar saat Justin yang tengah menyamar ingin menawarkan pelukan gratis. Dalam hati gadis itu berkata kalau beberapa orang yang menghindar yang sebagian besar adalah gadis itu akan sangat sangat menyesal kalau tau itu adalah seorang Justin Bieber. Hei siapa yang akan menolak pelukan dari lelaki itu? Pikir Summer.
Sudah satu jam Justin menyamar dan melakukan jasa free hug dan Summer memberi kode untuk mengakhiri penyamaran lelaki itu saat seorang gadis kecil yang sepertinya berumur 12 tahun yang memakai baju bergambar Justin mau memeluk Justin yang tengah menyamar tanpa segan dan saat gadis itu akan pergi Justin memanggil gadis itu dan membuka penyamarannya membuat gadis itu menutup mulutnya tak menyangka kalau lelaki gendut yang ia peluk tadi adalah seorang Justin Bieber. Summer melangkah menuju Justin dan gadis itu dengan senyuman di bibirnya.

“Hei, whats your name?”, tanya Summer kepada gadis muda tersebut.
“Cindy”, ucap gadisitu masih dengan muka tidak percaya.
“Hi CIndy”, Sapa Justin sambil kembali memeluk gadis itu. Justin pun berbincang-bincang kepada gadis itu yang memang di biarkan oleh Summer dan lelaki itu meladeni beberapa gadis yang datang untuk meminta foto padanya sebelum pada akhirnya pamit pergi bersama Summer.

Summer dan Justin berjalan mengelilingi kota LA sejenak hingga saat di tengah jalan Summer melihat mesin photo box ia pun meminta lelaki itu untuk berforo di sana. Beberapa gaya mereka abadikan bersama menjadi beberapa lembar foto. Summer pun menyimpan beberapa lembar foto tersebut dan membagi setengahnya untuk Justin. Kemudian tujuan yang Summer ingin kan selanjutnya adalah rumha Justin karena banyak hal yang ia mau lakukan di lingkungan rumah Justin. Dan pada akhirnya Summer pun menghabiskan waktunya hari itu di lingkungan rumah Justin. Ia bermain segway berdua bersama Justin mengitari komplek perumahan lelaki tersebut, bermain Basket bersama lelaki tersebut dan belajar gitar dengan Justin sebagai gurunya. Hari itu benar-benar menjadi hari yang sangat membahagiakan untuk Summer membuat gadis itu malamnya dapat tertidur dengan senyuman lebar terukir di bibir gadis tersebut.
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar