Warning: Jangan
membaca jika anda tidak menyukai tulisan saya. Cerita ini murni dari otak saya
tanpa ada satupun ide yang menjiplak dari orang lain, jadi di mohon untuk tidak
meniru, menjiplak atau meng copy tulisan saya tanpa izin dari saya. Mohon maaf
untuk banyaknya typo, tulisan yang tidak jelas, anehnya alur cerita dan kurang
menariknya cerita. Semua kesalahan kembali lagi kepada saya yang hanya manusia
biasa. Selamat menikmati cerita buatan saya ini.
“Tolong aku! Kali ini saja. Aku
mohon...”
***
Summer
tengah duduk termenung sambil menatap pemandangan di luar kelasnya, di
sebelahnya turut duduk Emma yang hanya bisa terdia bingung dengan tingkah gadis
di sebelahnya. Sesekali Summer membuang nafas berat Yang membuat Emma semakin
mengerutkkan dahnya.. Summer tampak terdiam tapi di dalam otaknya penuh dengan
tanda tanya. Gadis itu sibuk berfikir sambil menyusun rencanan untuk membuat
selena mau membantunya. Ia harus berhasil hari ini karena esok adalah hari
terakhirnya menjalan seminggu bersama Justin, setelah itu ia akan kembali menad
fans biasa kembali. Rasa sedih memang muncul di hati Summer tapi ia akan merasa
lebih sedih lagi jika di saat-saat terakhir dia justru melihat muka sedih
Justin. Sejak awal Summer memang telah menetapkan kalau ia memenangkan quiz
tersebut, ia akan memberikan seluruh waktunya untuk Justin, untum membuat
lelaki itu tersenyum dan bahagia.
Summer
membuang nafas untuk yang kesekian kalinya membuat Emma yang sejak tadi hanya duduk
menatap gadis tersebut pun akhirnya angkat bicara.
“Ada
apa dengan mu? Sejak tadi kamu terus membuang nafas. Apa kamu punya masalah?
Kamu bisa bercerita dengan ku. Kita teman kan?”, Ucapan Emma itu membuat wajah
Summer yang sejak tadi megarah ke jendela pun berubah menatap gadis mungil itu.
“Ya,
kamu teman ku, hanya saja... Aku sedang berfikir bagaimana caranya Selena mau
mendengarkan ucapanku untuk menemui Justin. Setiap aku mengatakan nama Justin
saja muka wanita itu langsung berubah ekspresi tidak senang.”
“Selena?
Untuk apa kamu menyuruhnya menemui Justin? Bukan sekarang mereka sudah punya
kehidupan masing-masing?”
“Panjang
ceritanya. Tapi yang aku tau sekarang adaah Justin membutuhkan wanita itu untuk
membuatnya kembali tersenyum. Justin—Masih mencintai Selena.”, kalimat terakhir
yag di ucapkan Summer sukses membuat dadanya berdesis. Perih, itu yang di
rasakan gadis itu setiap mengingat ungkapan Justin tempo hari.
“You
Still Love Her, right?”
“Yeah.”
“Sam?
Sammy?”, paggil Emma karena Summer melamun. Tapi bukannya Sadar dari
lamunannya, panggilan Emma tadi Justru mengingatkan akan Nama panggilan dari
Justin beberapa hari yang lalu.
Flash Back
“Emm.. Terimakasih untuk hari ini dan terimakasih juga
karena telah mengantarku sampai rumah” ucap Summer begitu berada di luar mobil
sabil memeluk boneka panda besarnya yang di dapat dari pasar malam. Justin
tersenyum dan mengangguk membalas ucapan Summer tersebut.
“Kamu
mau mampir dulu?”, Tanya Summer kembali agak canggung karena ini pertama kalinya
Justin mengantarnya hingga ke depan rumah.
“Emm…
tidak, terimakasih. Sepertinya aku akan langsung pulang saja, lagi pula kamu
juga sudah lelah kan. Mungkin aku bisa mampir lain kali”
“ok.
Mampir kapan pun kamu mau, rumah ku terbuka kapan pun untukmu.”
“kapan
pun? Termaksud saat tengah malam dan saat makan malam?”, ledek Justin yang
membuat Summer tertawa.
“Ahaha..
tidak seperti itu juga. Tapi untuk saat makan malam—kalau kau mau kau bisa
mencoba makan malam di rumah ku kapan-kapan. Masakan Mom ku tidak kalah enak
dengan makan restoran di luar”
“Benar
kah? Sepertinya menarik. Baik lah, kapan-kapan aku akan berkunjung untuk ikut
makan malam di rumah mu. Tapi—aku jauh lebih ingin mencoba makan buatan mu.”
“Oh
No. jangan makanan buatan ku. Kau akan mati jika mencob masakan buatan ku. Asal
kau tau saja, aku ini tidak bisa memasak.”
“ahaha…
Kalau begitu belajar lah. Aku akan menjadi orang pertama yang akan mencicipi
masakan buatan mu. Aku tunggu ok.”, Justin mengedipkan sebelah matanya sambil
teratwa kecil membuat Summer ikut tertawa karena godaan dari lelaki itu.
“Baik lah kalau itu mau mu.
Kau janji kan akan mencoba masakan ku?”
“Ya, aku janji. Tapi kau
juga harus berjanji untuk tidak membunuh ku dengan makanan mu. Aku masih mau
hidup panjang.”, lagi-lagi Justin sukses membuat Summer tertawa karena
kata-katanya.
“Tenang saja. Aku punya koki
hebat di rumah ku yang akan mengajarkan aku memasak. Aku tidak akan
mengecewakan mu.”, Summer tersenyum manis keara Justin setelah ucapan itu.
Keheningan terjadi di antara mereka dengan Summer yang masih tersenyum
sedangkan Justin sibuk menatap kea rah gadis itu. Kemudian dengan perlahan
Jarak di anatar mereka semakin dekat dan Justin pun mendrtkan kecupan di dahi
gadis itu yang sukses membuat tubuh Summer kaku seperti patung.
Justin hanya tertawa ketika
melihat eksperi gadis tersebut dan kemudian mengacak lembut rambut gadis
tersebut.
“Ok, aku harus pulang.
Goodnight Sammy, have a nice dream.” Ucap Justin.
Flash Back end
“SUMMER
GRINS?!!”, teriak Emma yang pada akhirnya Sukses menyadarkan Summer dari
lamunannya.
“Ah,
Sorry.”
“Aku
berbicara panjang lebar tapi kamu malah melamun.”
“Sorry.
Panggilan dari mu tadi membuat ku ingat saat Justin memanggilku ‘Sammy’ seperti
kau memanggil ku tadi.”
“Benarkah
dia memanggil mu seperti itu? Aww... kalian benar-benar sangat akrab. Aku iri
dengan mu.”
“Jangan
iri dengan ku. Keberuntungan ku ini hanya sementara karena sebentar lagi
semuanya akan berakhir.”
“tapi
aku yakin Justin akan tetap dekat dengan mu setelah ini, pegang kata-kata ku.”
“I
don’t think so.”, Jawab Summer dengan senyum kecutnya, senyum yang di paksakan.
“Sudah
lah, lupakan hal tersebut. Tadi apa yang kau katakan kepada ku tentang Cara
meminta Selena untuk mendengarkan ku?”, lanjut Summer merubah topik.
“Aku
Selenator dan Selena sudah mem Follback Twitter ku. Mungkin kau bisa
menggunakan Twitter ku untuk mengirimnya DM. Bagai mana?”
“Benarkah?
Kenapa kau tidak bilang sejak tadi?”
“Aku
sudah bicara sejak tadi Sam, dan kamu malah melamun.”, dengus Emma yang di
balas cengiran dari Sammer.
Pada
akhirnya Summer menggunakan Twitter Emma untuk mengirim DM kepada Selena.
Summer berharap wanita itu akan membaca dan membalas DM darinya tersebut.
Sepanjang pelajaran, secara diam-diam Summer terus mengirim Dm ke Twitter
Selena menggunakan Iphone dan Twitter Emma. Tapi hingga sekolah berakhir Summer
belum juga mendapatkan balasan dari wanita itu. Kecewa? Tentu saja. Tapi Summer
tidak mau menyerah. Summer telah mencari Jadwal kegiatan Selena Hari ini dan
akan kembali mengikuti wanita tersebut.
Summer
baru saja akan melangkah pergi dari kelas seusai membereskan barang-barangnya
saat sebuah SMS dari Justin Scooter masuk ke Iphonenya. Sedih dan kecewa, itu
yang di rasakan Summer saat ini karena nyatanya Justin tidak lagi mengirim SMS
padanya. Padahal sejak 2 hari yang lalu lelaki tersebut yang selalu mengabarkan
kegiatannya dan bahkan menjemputnya langsung ke sekolah. Wanita dan Cinta
memang bisa membuat seseorang berubah dengan mudahnya.
SMS
dari Summer memberitahukan kalau Justin baru memiliki jadwal Sore ini dan
berarti siang ini lelaki itu tidak memiliki kegiatan. Summer pun pada akhirnya
membalas SMS Scooter itu dengan mengatakan kalau ia akan datang ke rumah Justin
seusai mengganti bajunya. Setelah membalas pesan tersebut Summer pun segera
pergi mencari Taksi dan pulang ke rumahnya.
***
Summer
telah berdiri di depan sebbuah rumah besar nan mewah bak istana, rumah kediaman
Justin. Tanpa berlama-lama lagi gadis itu segera melangkahkan kakinya menuju
rumah tersebut. Dengan mudah Summer masuk ke rumah tersebut melewat bodyguard
yang berada di depan rumah tersebut. Tentu saja mudah karena para Bodyguard itu
telah mengenal Summer dengan baik karena gadis itu sudah sering datang ke rumah
Justin, bahkan beberapa kali Summer turut mengajak para bodyguard bermuka datar
itu berbicara dan bercanda. Hasilya tentu saja Summer sukses membuat para
bodyguar itu merubah muka datar nan sangarnya itu menjadi senyuman ramah kepada
gadis tersebut.
Kini
Summer telah berada di ruang tamu rumah Justin tetapi gadis itu belum juga
menemukan lelaki tersebut. Summer mencoba bertanya kepada beberapa crew Justin
yang berada di sana tentang keberadaan Justin dan salah satu dar crew tersebut
memberitahukan kalau Justin tengah berada di biosop mininya sekarang. Summer
pun segera melangkah menuju bioskop mini tersebut tanpa tersesat. Tentu saja,
Summer telah tau seluk beluk rumah Justin semenjak penjelajahannya di hari
pertama ia datang ke rumah Justin. Tanpa perlu lama kini Summer telah berada di
dalam bioskop mini dan benar saja, Justin tengah terduduk sambil meletakkan
kakinya di atas bangku, menonton sebuah film yang entah apa jusulnya. Summer
pun menghampiri lelaki tersebut dan duduk di bangku yang berada di samping
lelaki itu.
“Hei”,
Sapa Summer yang hanya di balasan gumaan oleh Justin. Wajah ceria Summer
berubah begitu saja setelah mendapat sambutan yang tidak ramah dari lelaki
tersebut.
“Kmu
tidak sibu kan sekarang?”, tanya Summer sambil di dalam hatinya berharap lelaki
di sebelahnya itu tidak menjawab dengan singkat pertanyaannya tersebut.
“Ya,
begitu lah. Kasu sudah dapat kabar dari Scooter kan?”
“Ya”,
jawab Summer singkat. Gadis itu rada kecewa dengan jawaban dari lelaki tersebut
yang sangat dingin, berbeda dari biasanya.
“Justin”,
panggil Summer dengan Suara kecilnya tetapi bisa terdengar dengan jelas oleh
Justin. Tapi lagi-lagi lelaki tu hanya membalas dengan gumaan.
“Bagai
mana kalau kita jalan-jalan di taman sambil makan ice crem?”, ususl Summer
sambil mencoba untuk ceria dan tegar. Ucapan gadis tersebut namaknya mendapat
respon baik dari Justin karena lelaki itu langsung menatap Summer.
“Ide
bagus. Aku mulai bosan dengn film ini. Ayo!”, Justin segera bangkit dan menarik
tangan Summer yang membuat gadis itu sedikit tersentak dengan tindakan
tiba-tiba darii lelaki tersebut.
Justin
dan Summer telah sampai di sebuh taman tanpa menggunakan waktu yang lama.
Justin segera menari Summer menuju konter ice cream dan membeli ice cream
Spongebob kesukaan lelaki itu sedangkan Summer membeli ice cream cone tiga
rasa, Strobery, vanila dan coklat. Setelah mendapatkan Ice cream masing-masing
mereka pun memakan ice cream terseut sambil berjalan-jalan mengitari taman
tersebut. Beberpa kali Justin tampak pula di datangi oleh beberapa penggemarnya
yang meminta foto bersamanya sedangkan Summer dengan ramah dan senang hati
memfoto mereka. Setelah cukup lama berjalan mengitari taman, Summer dan Justin
pun memutuskan untuk duduk di salah satu bangku yang ada di taman tersebut. Ice
cream mereka telah habis saat berjalan tadi dan jadilah kini mereka duduk
berdampingan dalam keheningan. Tapi hal itu tidak berjalan lama karena pada
akhirnya Summer membuka pembicaraan.
“Besok
hari terakhir ya.”, ucap gadis itu yang tidak jelas antara pernyataan atau pertanyaan.
Sedangkan Justn hanya membalas dengan mennganggukan kepalanya.
“Tidak
terasa sudah hampir seminggu aku bersama mu. Sudah banyak hal yang aku lakkuka
bersama dengan mu dan sebentar lagi semua itu berakhir dan—aku akan kembali
mnad fans mu lagi seperti yang lainnya. Maksudku Sekarang aku fans mu tetapi
aku fans yang beruntung mungkin.”, ungkap Summer sedangkan Justin hanya terdiam
mendengarkan Summer berbicara.
“Aku
berharap waktu berhenti atau hal ini bisa terus berlanjut tapi tentu itu hal
yang mustahil. Maka itu aku—mau mengucapkan terimakasih pada mu atas semua hal
yang telah terjadi dang yang telah ku dapat selama bersama mu. Kamu mengajarkan
banyak hal padaku. Karena kamu pula aku bisa mendapatkan teman baru. Kamu juga
membuat aku bisa melalui hari-hari sedih ku setelah putus dari Kevin. Kamu
memang idola yang sangat menginspirasi. Terimakasih Justin”, Summer
mengeluarkan Senyum termanisnya kepada Justin yang membuat lelaki itu
membalasnya dengan senyuman miliknya meski bukan senum terbaik yang ia miliki.
“Aku
harap besok akan menjad hari yang indah. Hari terakhir harus menjadi hari yang
spesial bukan.”, Justin menjawab dengan anggukannya dan senyumannya. Setelah
mengatakan hal itu Summer hanya bisa menunduk sambil mengucapkan kata-kata
dalam benaknya kalau iya harus berhasil membuat Justin tersenyum dengan tulus
besok. Harus!
Tidak
terasa Jam telah menunjukkan pukul 3 sore dan seperti yang di katakan Scooter
kalau pada sore hari Justin memiliki kegiatan. Pada akhirnya mereka pun kembali
ke rumah Justin untuk Justin bersiap-siap. Setelah Justin siap dan akan
berangkat Summer pun mengatakan kalau ia tidak bisa mengikuti kegiatan Justin
hari ini dengan alasan kalau ia memiliki pekerjaan sekolah yang harus ia
lakukan. Tentu saja itu bohong karena nyatanya gadis itu ingin menghampiri
Selena untuk membuat wanita itu mau berbicara dengannya. Summer pun memanggil
taksi seusai Justin berangkat dengan mobilnya. Summer segera menyuruh taksi
menuju ke lokasi tempat Selena berada saat ini yaitu di sebuah studio dance
tempat Selena dan teman-teman wanitanya berlatih dance.
Tampa
memerlukan waktu yang lama Summer telah sampai di depan Studio yang kabarnya
menjadi tempat Selena dan teman-temannya biasa berlatih dance. Dugaan itu
semakin terlihat benar saat Summer melihat beberapa gadis yang duduk menunggu
di luar Studi tersebut sambil terlihat asyik membcarakan tentanng Selena.
Summer pun pada akhirnya memutuskan untuk ikut duduk di pinggir trotoar
menunggu wanita itu keluar dari dalam gedung. 1 jam kira-kira Summer telah
menunggu di luar bersama beberapa gadis lainnya yang sedikit dar mereka telah
menyerah dan pergi. Tapi aksi menunggu Summer tidak sia-sia karena tepat di
saat Summer mengecek jam di iphone nya, seorang gadis meneriakan nama Selena
yang membbuat Summer menatap ke arah gadis terseut. Yap, selena telah keluar
dari dalam studio dance tersebut bersama beberapa temannya. Buru-buru Summer
bangkit dan mendekat ke arah wanita itu yang kini juga telah di kerubungi oleh
beberapa gadis penggemar wanita tersebut. Summer berusaha menerobos kerumunan
gadis-gadis tersebut untuk sampai di depan. Begitu ia berhasil Summer segera
meneriaki nama Selena yang membuat wanita itu menatapnya. Wajah wanita itu
tampak kaget karena merasa tak asing dengan muka Summerr yang memang sejak
kemarin mengikutinya. Tanpa memperdulikan raut wajah wanita tersebut Summer
segeru mengatakan keinginannya sebelum waita itu kembali pergi.
“Selena,
please hear me. i wanna say something with u. Please, just this once, hear me!
hear me what I want to say about him, please..!!”
Selena
menggelengkan kelapalanya tapi bibirnya tetap tersenyum. “Sorry, please dont
talk about him again. I will hear you if u dont talk about him. Please!”,
wanita itu memohon pada Summer untuk tidak membicarakan tentang Justin. Tapi
Summer harus melakukannya.
“Please..!”,
mohon Summer lagi tapi Wanita itu tetap menggeleng dan kini menghampiri fansnya
yang lain. Selena tidak lama berada di depan gedung Studio itu karena Setelah
itu wanita itu tampak masuk ke mobilnya tanpa di ikuti temannya dan pergi
meninggalkan tempat ini.
Summer
menjatuhkan tubuhnya ke jalanan dengan begitu saja. Ia lelah, ia sedih , dan ia
tidak tau harus berbuat apa lagi untuk membuat Senyuman Justin kembali
mengembang. Apa ia harus menyerah dan membuat misi seminggunya itu berakhir
gagal. Tidak! Ia tidak mau! Hanya ini kesempatannya untuk membuat Justin
tersenyum karena dirinya, tidak ada kesempatan lainnya. Hanya hari ini dan
besok. Karena keberuntungan tidak terjadi dua kali.
Pada akhirnya summer memutuskan
kembali mencari tahu jadwal Selena dan pergi ke tempat wanita itu berada.
Summer pergi ke tempat Photoshoot wanita itu, menunggu di Studi rekaman hingga
malam menjelang. Tapi tetap saja semua usahanya tidak membawa hasil. Dan kini
usaha terakhirnya adalah mendatangi rumah wanita tersebut meskipun Selena
bahkan belum tampak keluar dari Studio Rekamannya.
1, jam, 2, jam, 3, jam. Summer
terus menunggu di depan rumah Selena hingga terkantuk-kantuk, tapi belum ada
tanda-tanda kedatangan gadis itu sama sekali. Summer juga sudah mencek melalui
twitter selama beberapa kali untuk mencari tau apa selena sudah keluar dari
studio atau belum. Entah ini sudah yang kesekian kalinya ia membuka twitternya
dan tidak mendapatkan hasil yang memuaskan. Tetapi Summer tetap menunggu di
sana, di jalanan, tanpa memperdulikan udara dingin malam yang menusuk kulitnya.
Jam telah menunjukkan angka 11
lewat atau bisa di bilanng hampir tengah malam. Summer masih setia duduk di
depan rumah Selena meski gadis itu telah terlelap selema bebrapa kali. Hingga
tiba-tiba Suara klakson mobil terdengar di dari depan gerbang rumah Selena
tersebut. Sumer segera bangkit dari duduknya di jalan dan menghampiri ke arah
bunyi tersebut. Terlihat gerbang di buka oleh seorang penjaga rumah dan mobil
itu masuk ke dalam. Summer dengan cepat segera meneriaki nama Selena dan
berlari masuk ke dalam rumah sebelum gerbang di tutup rapat oleh pejaga, tapi
belum samai kedalam badannya telah di tahan oleh penjaga gerbang tersebut.
Summer semakin kencang meneriaki nama Selena, membuat Selena yang baruu turun
dari mobilnya dan tampak lelah menatapnya dengan bingung dan terkejut dengan
keberadaan Summer terlebih pada tengah malam sepert sekarag. Summer mencoba
melepaskan diri dari penjaga gerbang tersebut, ketika berhasil ia mencoba
berlari mendekati Selena. Tetapi tubuhnya lagi-lagi di hadang oleh 2 Bodyguar
berbadan besar. Dengan nafas yang memburu akibat berteriak dan kedinginan
Summer kembali berbicara dengan Selena. Mencoba membuat wanita itu mau mendengarkanya
untuk kali ini jasa.
“Please Selena! Please hear me! just
this once, please..”, Summer berbicara dengan nada bergetar akibat kedinginan.
Ya, badan gadis itu telah dingin karena menunggu di luar selama lebih dari 4
jam. Terlebih di udara malam yang sangat dingin di bulan Febuari. Es memang
telah mencair dan sebentar lagi akan masuk musim semi, tetapi angin musim
dingin masih tetap berhembus.
Tidak terasa air mata menngalir
dari mata gadis tersebut, membuat nafasnya semakin memburu. Tetapi Summer tetap
mencoba berbicara dengan wanita itu meski wanita itu sudah memintanya untuk
pulang.
“Please.. Please.. Please...”,
Mohon Summer dengan suara yang semakin memelan.
“Tolong aku! Kali ini saja. Aku
mohon...”, Selena kini menatap Summer dengan mata sedih dan khawatirnya.
Terlebih dengan muka Summer yang telah pucat dan agak membiru akibat
kedinginan.
“Please..!! Tolong aku. Hanya kamu
yang bisa membuat dia tersenyum lagi, hanya kamu... Please.. help me to make
him smile again.. Aku—aku sudah mencoba dengan seluruh yang aku bisa dan aku
punya, ta—tapi aku tetap tidak mampu membuat di tersenyum tulus. Just you
Selena, Just You! Please help me......” Roboh. Tubuh Summer Roboh begitu saja
setelah mengatakan kata-kata tersebut. Itu tadi kekuatan terakhirnya setelah
lelah dan kedinginan yang terus ia tahan hanya untuk dapat berbicara dengan
Selena.
Selena yang melihat tubuh gadis di
depannya itu roboh langsung berteriak meminta bantuan. Khawatir, itu yang ia
lihat saat pertama kali melihat gadis itu begitu ia keluar dari mobilnya.
Selena yakin kalau gadis itu sudah menunggunya sejak beberapa jam yang lalu,
terlihat dari mukanya yang telah pucat, dan itu juga alasan mengapa iya meinta
gadis itu untuk pulang. Selena juga tau kalau gadis itu terus mengikutinya kemanapun
ia pergi sejak kemarin. Selena juga tau kalau gadis itu yang mengirimnya Dm di
Twitternya, memohonnya untuk berbicara dengannya tentang satu nama yang tidak
mau ia dengar karena terlalu sakit. Sesunggunya ia juga tengah berusaha untu
melupakan lelaki itu karena ia tau kalau ia tidak bisa lagi bersama. Terlalu
banyak penghalang membuatnya makin lama lelah menghadapi semuanya. Ia mencoba
melupakan lelaki itu dengan cara meminta para penggemarnya dan semua orang di
sekitarnya untu tidak mengucap nama dan membahas tentang lelaki itu. Hanya itu
caranya meski sampai saat ini ia masih tidak bisa melupakan seluruh kenangan
bersama dengan lelaki itu.
Dengan gesit bodyguard Selena
mengangkat tubuh Summer untuk masuk ke rumah Selena. Kemudian wanita itu
meminta Bodyguarnya untuk meletakkan tubuh gadis itu di atas kasur di kamar
tamunya. Selena juga tidak lupa menyelimuti gadis itu dengan selimut tebal. Seteah
berbagai hal untuk menghangatkan tubuh Summer sdah di lakukan wanita itu pun
duduk di pinggi ranjang tempat Summer berbaring. Selea meletakkan tangannya di
pipi lembut Summer dan merasakan dinginnya pipi pucat itu. Dengan seksama
Selena menatap wajah gadis tersebut dan dengan begitu saja segala kata-kata
gadis itu sebelum pinngsan terngiang begitu saja di kepalanya.
“Please..
Please.. Please...”
“Tolong
aku! Kali ini saja. Aku mohon...”
“Please..!!
Tolong aku. Hanya kamu yang bisa membuat dia tersenyum lagi, hanya kamu...
Please.. help me to make him smile again.. Aku—aku sudah mencoba dengan seluruh
yang aku bisa dan aku punya, ta—tapi aku tetap tidak mampu membuat di tersenyum
tulus. Just you Selena, Just You! Please help me......”
“Hanya
kamu yang bisa membuat dia tersenyum!”
“Hanya
kamu yang bisa membuat dia tersenyum!”
“Hanya
kamu!!”
Selena
menenggelamkan wajahnya di dalam tangannya. Ia bingung dengan semua ini. Apa ia
harus menolong gadis tersebut dengan kembali bertemu lelaki tersebut? Tapi jika
ia kembali menemui lelak tersebut apa ia akan kembali mampu melupakan lelaki
tersebut meski bahkan sampai detik ini ia pun tidak mampu melupakan seluruh
kenangannya bersama lelaki tersebut. Senyumnya, tawanya, candaannya yang
sebenarnya tidak lucu, pelukannya, perhatiannya. Apa ia mampu melupakan lelaki
tersebut? Tetapi apa ia juga tega membiarkan perjuangan gadis yang sekarang
kini tengah berbaring di sebelahnya?
Sesungguhnya ia iri dengan lelaki tersebut yang memiliki penggemar yang sangat
setia seperti gadis tersebut. Gadis tersebut rela melakukan apa pun demi
membuat lelaki tersebut tersenyum bahkan hingga tidak memikirkan dirinya
sendiri. Gadis ini seharusnya pantas mendapatkan apa yang telah di
perjuangkannya. Oleh karena itu pada akhirnya selena memutuskan untuk
mendengarkan ucapan gadis itu nanti. Tidak ada salahya menolong seseorang
bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar