Rabu, 08 Juli 2015

DIfferent - Chapter 8




Warning: Jangan membaca jika anda tidak menyukai tulisan saya. Cerita ini murni dari otak saya tanpa ada satupun ide yang menjiplak dari orang lain, jadi di mohon untuk tidak meniru, menjiplak atau meng copy tulisan saya tanpa izin dari saya. Mohon maaf untuk banyaknya typo, tulisan yang tidak jelas, anehnya alur cerita dan kurang menariknya cerita. Semua kesalahan kembali lagi kepada saya yang hanya manusia biasa. Selamat menikmati cerita buatan saya ini.








            “Apa...kamu pernah berfikir untuk jatuh cinta kepada gadis lain selain Selena?”

***

            Kilat cahaya terang berebut masuk ke dalam iris mata Summer membuat gadis itu mengedipkan mata beberapa kali untuk membiasakan matanya dengan cahaya tersebut, ketika Summer telah sadar sepenuhnya ia memutar matanya untuk menatap ke seluruh ruangan tempat ia berada sekarang. Ia merasa sangat asing dengan ruangan tempat ia berada sekarang ini tapi sedetik kemudian ingatannya kembali ke kejadian malam tadi, dia mana ia dtang ke rumah Selena untuk meminta wanita itu mendengarkannya. Summer ingat kejadian ketika ia menangis dengan nafas yang memburu, memohon kepada wanita tersebut untuk menolongnya hingga akhirnya ia rubuh karena tidak sanggup lagi menahan rasa dingin yang terus menusuk kulitnya. Ya! Gadis itu telah ingat seluruhnya. Ingat kalau ia pingsan selamam dan yang ia dengar terakhr sebelum ksadarannya hilang seutuhnya adalah teriakan Selena dan suara langkah kaki beberapa orang. Tapi ia tetap merasa bingung dengan tempat ia tempati sekarang. Dalam benaknya Summer terus bertanya-tanya, di mana dia? Apa yang terjadi setelah dia pingsan? Dan bagai mana dengan nasibnya yang digantunngan oleh kemauan selena untuk mendengarkannya atau tidak.
            Summer kembali memejamkan matanya dan setitik air mata keluar dari celah matanya. Summer merasa tidakk tau lagi apa yang harus dia lakukan sekarang. Hari terakhirnya bersama Justin telah datang dan ia masih gagal membuat lelaki itu tersenyum. Summer masih meratapi nasibnya ketika suara pintu terbuka mengintrupsi gadis tersebut dan membuatnya kembali memejamkan mata. Tatapan mata Summer tiak bisa terlepas dari depan pintu saat melihat wanita itu berdiri. Selena berdiri terdiam di depan pintu menatapnya. Keheningan terjad di antara mereka selama beberapa menit hingga Summer sadar kalau yang ia lihat bukan mimpi saat wanita tersebut menyapanya.

            “Hi” Summer masih saja terdiam tak bersuara. Hanya kediapan matanya yang menandakan kalau ia memang telah tersadar.

            “Selamat pagi. Apa kau sudah merasa lebih baik?”, Summer tetap terdiam membuat Selena merasa canggunng sendiri.
            “Aku harap kau sudah merasa lebih baik sekarang. Emm... nama mu Summer bukan?”
            “Err—aku tau nama mu dari Iphone mu. Ah! Aku minta maaf karena sudah membukanya. Aku tidak bermaksud tetapi Iphone mu terus berbunyi dan aku rasa itu penting karena telepon itu terus datang dan datang dari nomor yang sama, dari Ibu mu”

            “My mom call me?!”, pekik Summer pada ahirnya membuat Selena agak terkaget.
            “Yes. And i answer that. Sorry”
            “Apa yg dia katakan?”
            “Ibu mu menanyakan keberadaan mu dan aku mengatakan kalau kau akan menginap di rumah ku malam ini karena kau sedang tidak enak badan.”
            “Just that?”
            “Yeah. I’m so sorry because i’m not talk with you before”
            “It’s ok. And thank you. Itu lebih baik dari pada ia terus khawatir semalaman karena menunggu ku. Dan aku juga mau berterimakasih arena kau mau membiarkan ku menginap semalaman di rumah mu, dan—juga kerena telah menyusahkan mu.”
            “It’s ok.”

            “Jadi apa kau sudah merasa lebih baik sekarang?”, tanya Selena lagi.
            “Yeah. I’m fine now.”
            “Nice. Jadi apa kau mau sarapan bersama ku sekarang? Jika kau mau?”
            “Ah? Yeah, jika kau tidak keberatan.”
            “Ok, good. Come on!”

            Pada akhirnya Summer dan Selena menghabiskan waktunya untuk makan dalam keheningan. Canggung dan binngung, itu lah yang mereka rasakan bersama. Summer terus menyantap makanannya sambil otaknya berfikir keras memikirkan bagaimana nasip hari terakhirnya dengan Justin. Diam-diam Summer juga menatap Selena, mencoba melihat dan mencari suasana yang pas untuk berbicara pada wanita tersebut.
            Mereka berdua masih saja sibuk makan dengan keheningan hingga akhirnya Summer telah selesai menghabiskan makanannya. Summer memajukan piringnya beberapa centi di depannya untuk memberikan celah untuk tangannya terlipat di atas meja. Summer masih terdiam menatap Selena yang masih mencoba menghabiskan makanannya. Pada akhirnya keheningan tersebut berakhir saat Summer berdehem sebelum akhirnya mulai mengeluarkan kata-kata.

            “Apa aku boleh berbicara tentang sesuatu?”, tanya Summer ragu-ragu yang membuat Selena menghentikan makannya dan menatap ke arah Summer.
            “Tentang—.”
            “Ya, kau boleh berbicara sekarang. Aku akan mendengarkannya.”, Saut selena memutus pembicaraan Selena.

            “Thank you. Emm... Kau tau kan aku mau membicarakan tentang siapa?”, Selena hanya mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Summer tersebut.
            “Aku...”, kini Justru Summer yang bingung harus berbicara dari mana.

            “Aku hanya ingin membuat dia tersenyum tulus lagi. Aku sudah mencobanya tapi sepertinya itu tidak berhasil karena hal tidak bertahan lama. Apa lagi semenjak dia melihat mu yang sedang jalan dengan lelaki lain tempo hari di restoran. Moodnya berubah begitu saja. Aku bisa lihat dari semua hal itu kalau—ia cemburu. Dan itu artinya ia masih mencintai mu.”
            “kenapa kau begitu yakin dengan hal tersebut?”
            “Tentu saja aku sangat yakin. Justin itu... sangat mudah di tebak. Ia mungkin bisa tersenyum dan berharap dapat membohongi seluruh penggemarnya di dunia ini, tapi.. kami tau, kami tau kalau ia menyembunyikan banyak hal kepada kami. Senyuman yang ia keluarkan dengan tulus dengan yang ia paksakan itu berbeda. Lagi pula mata tidak bisa di bohongi, karena mata adalah jendela hati. Dari matanya aku bisa melihat masih ada cinta dan harapan buat mu Sel.”, Ucapan Summer yang membuat hati Selena mencelos. Ada perasaan di mana ia ingin mengikuti san mempercayai perkataan Summer tersebut, mempertahankan hubungannya dan kembali dengan lelaki itu lagi. Tapi banyak hal pula yang membuatnya harus menjauh dan melupakan lelaki itu. Peperangan batin terjadi pada diri Selena membuat wanita tersebut hanya bisa membuang nafas berat.

            “Lantas tujuan utama mu ingin berbicara pada ku apa?”
            “Aku—mempunyai sebuah permintaan. Permintaan agar kamu memberikan waktu mu seharian ini untuk bersamanya. Aku yakin hanya dengan bersama mu saja sudah dapat membuat senyuman tulusnya muncul kembali. Aku ingin melihat senyum tulusnya di hari terakhir aku bisa bersama dengannya. Ah ya. Kau tau kan tentang kuis yang aku ikuti ini?”, selena mengangguk.
            “Nah. Hari ini adalah tepat sudah hari terakhir aku menjalani hadiah Quis tersebut. Aku ingin sesuatu yang berkesan agar bisa selalu ku ingat, paling tidak sebelum aku kembali menjadi penggemar normal lainnya. Apa kamu mau membantu ku?”
           
            Selena hanya dapat memejamkan matanya sejenak setelah mendengar penjelasan dari Summer tersebut. Wanita itu tampak berfikir keras untuk mengabulkan permintaan gadis tersebut atau tidak. Tapi semalam ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk mengabulkan keinginan dari gadis tersebut. Pada ahirnya Selena kembali membuka matanya dan kemudian membuang nafas berat sebelum akhirnya kembali berbicara.

            “Bagaimana dengan Paparazzi dan para penggemarnya yang membenci ku? Mereka tidak tau tentang rencana mu ini dan akan berkata macam-macam jika aku kembali bertemu dengannya.”
            “Masalah Paparazzi, kau bisa tenang karena di acara ini aku sudah meminta Paparazzi untuk tidak muncul di sekitar Justin selama masa seminggu ku ini, jadi tidak akan ada Paparazzi yang mengganggu. Dan untuk masalah para Beliebers yang membencimu... Emm...Sorry but honestly i'm the one of them too. Tapi aku melakukan ini demi kebahagiaan Justin jadi mereka pasti juga akan mengerti. Tapi aku juga akan mencoba memberitahu dan  menjelaskannya ke beberapa fanbase beliebers. Jadi kau tidak usah khawatirkan hal tersebut.”
            “Jadi....Kau mau kan membantu ku?”, tanya Summer lagi.
            Selena kembali membuang nafas berat, “Baiklah aku mau. Tapi aku ada pekerjaan pagi ini sampai jam 11, setelah itu aku baru bisa melakukan hal yang kau mau itu.”

            Summer yang tadinya sudah bersiap-siap untuk segala situasi penolakan yang mungkin terjadi pun agak kaget dengan jawaban selena tersebut. Ia tidak percaya kalau ternyata wanita itu mau membantunya.

“OMG! THANK YOU SELENA! Kamu benar-benar wanita yang sangat baik, aku jadi mulai berfikir dua kali untuk membenci mu. Thank you, thank you, thank you. OMG!”, pekik Summer kesenangan dan Selena hanya bisa tersenyum mendengar teriakan dari gadis tersebut.
            “Aku akan pulang terlebih dahulu dan mengatur semuanya hari ini. Aku akan mengabari mu ketika aku telah siap. Eh, tapi aku tidak punya nomor mu untuk di hubungi”, saking bersemangatnya Summer sampai lupa kalau ia tidak memiliki nomor Selena. Summer pun terdiam tampak berfikir bagai mana cara menghubungi wanita itu saat ia telah siap. Melihat ekspresi Summer yangn tiba-tiba berubah serius membuat Selena tertawa geli sendiri.
           
“Hahaha... Kamu ini sangat lucu.”
            Mendengar Selena yang tertawa geli Summer hanya bisa menyengir kepada wanita tersebut . “Kau tidak usah banyak berfikir. Aku akan memberikan nomer ku kepada mu agar kamu bisa mengabari ku dan aku bisa mengabari mu. Aku percaya jika kau tidak akan menyebarkan nomer ku”
            “Benarkah? Jadi sekarang masalah telah kelar”, Summer kembali menyengir. Pada akhirnya mereka pun saling bertukar nomor Hp agar dapat saling menghubungi. Selena tampak tersenyum saat melihat wajah riang gadis di depannya. Ada satu pertanyaan yang mengganjal di hati Selena. Kenapa gadis itu begitu peduli dengan lelaki tersebut? Sebagai penggemar sekali pun hal tersebutu terlalu berlebihan untuk di lakukan. Gadis itu rela mengorbankan dirinya sendiri demi lelaki tersebut. Kenapa?
           
Melihat Selena yang terdiam sambil menatapnya membuat Summer bingung. “Kenapa kau melihatku seperti itu? Ada apa?”
            Selena tersentak dari lamunannya karena pertanyaan Summer tersebut. “Ah, emm... Tidak, hanya saja..”
            “Ya?”
            “Aku bertanya-tanya kenapa kamu begitu perhatian dengan Justin padahal kamu hanya fans dan dia adalah idola mu. kenapa kamu ingin sekali bisa melihat ia selalu tersenyum tulus bagaimana pun caranya meskipun harus mengorbankan dirimu sendiri?”

            Summer terdiam mendengar pertanyaan dari Selena tersebut. Ia tidak tau harus berkata apa. Tidak! Sebenarnya ia tau hanya saja itu adalah jawaban yang selalu ia sangkal. Jawabannya telah jelas. Alasan mengapa ia begitu perhatian dan ingin selalu melihat senyum Justin meskipun ia harus berkorban, jawabannya hanya satu. Summer memiliki perasaan khusus pada lelaki tersebut, perasaan yang lebih dari sekedar fans kepada idolanya. Summer mencintai Justin meski lelaki itu tidak pernah tau, meski lelaki itu hanya menganggapnya sama seperti jutaan penggemarnya lainnya. Perasaan yang muncul begitu saja. Summer sendiri bahan bingung kenapa ia bisa merasakan perasaan itu kepada Justin, padahal di hari pertama ia bersama Justin ia masih mencintai lelaki itu sebagai fans dengan idola. Di hari pertama Summer hanya ingin Justin senang, tersenyum kepadanya dan selalu mengingatnya begitu semua berakhir tapi sekarang semua keinginan itu berubah. Summer hanya ingin Justin bahagia dengan kehidupannya dan tersenyum tulus. Summer ingin yang terbaik untuk lelaki itu meskipun ia harus mengorbankan dirinya sekali pun.
            Summer terus berfkir, memikirkan jawaban yang harus ia jawab kepada Selena. Pada akhirnya Summer pun tersenyum simpul dan membuang nafas berat sebelum akhirnya menjawab.

            “Aku hanya ingin melihatnya bahagia di dunianya sekarang. Karena jika ia bahagia itu akan menjadi alasan untuknya tetap bertahan untuk menjadi penyanyi. Aku tidak ingin ia pergi karena ia adalah inspirasiku dan inspirasi seluruh penggemarnya.”, jawaban yang di ucapkan Summer memang tidak sepenuhnya bohong. Ia memang ingin justin bahagia dan tidak pernah berhenti menjadi penyanyi yanng menginspirasi tetapi ada satu hal yang summer sangkal. Satu jawaban, bahwa ia mencintai lelaki itu.

            Selena mengerutkan keningnya menatap ke arah Summer, menganggukkan kealanya beberapa kali dan kemudian tersenyum. Sikap Selena itu membuat Summer agak bingung tapi ia tida mencoba untuk menanggapinya. Sedangkan selena sendir tengah menyembunyikan sebuah pemikiran tentang gadis di depannya. Selena yakin akan dua hal kalau gadis ini unik, gadis ini berbeda dan ia yakin kalau Justin juga merasakannya.

            Pada akhirnya Summer pun pamit pulang kepada Selena karena ia juga harus menampakkan mukanya kepada Mom nya sebelum kembali menemui Justin untuk sesi hari terakhirnya. Summer pun pulang dari rumah Selena menggunakan taksi meskipun Selena telah menawarkan supirnya untuk mengantarnya. Tak perlu waktu yang lama Summer pun telah sampai di depan rumah tercintanya dan ia pun segera masuk kedalam rumah dan menemui Mom nya yang tengah sibuk dengan pekerjaan rumahnya. Summer langsung di sambut dengan tatapan cemas oleh Momnya tetapi ia segera menenangkan mom nya dengan mengatakan kaau ia sekarang baik-baik saja. Setelah berhasil meyakini mom nya Summer pun segera melangkah ke kamarnya untuk bersia-siap.

***

            Summer telah berada di depan rumah Justin sekarang. Ia langsung bergegas pergi ketika mendapatkan pesan dari Scooter kalau jadwal lelaki itu kosong hari ini dan ia sedang berada di rumahnya. Summer berdiri terdiam sejenak di depan pintu rumah lelaki itu sambil menarik nafasnya beberapa kali. Ia mencooba mengeluarkan eksperi sebahagia mungkin meski sebenarnya ia sedh karena hari ini akan menjadi hari terakhirnya bersama Justin dan tidak akan lama karena nantinya ia akan membiarkan Justin berjalan-jalan bersama Selena. Summer masih terus menark dan membuang nafasnya untuk menenangkan diri. Tangannya telah memegang gagang pintu dan siap untuk mendorongnya, tapi sebelum ia melakukan itu Summer pun mengucapkan mantranya untuk membuat wajah bahagia.

            “Kamu bisa! Kamu bisa! Kamu pasti bisa melalui ini. Cukup tersenyum! Hanya cukup tersenyum. Tersenyum! Tersenyum! Yak, tersenyum!”

Setelah merasa siap dan bisa tersenyum secara wajar Summer pun segera mendorong pintu depan rumah Justin tersebut dan memasuki rumah lelaki tersebut yang tampak sanngat besar dari luar dan bagai labirin di dalam. Tak perlu waktu yang lama Summer telah sampai di kolam bernang tempat Justin berada sekarang. Summer sudah sangat hafal dengan ruangan-ruangan di rumah lelaki tersebut karena sudah beberapa kali berkunjung ke sana, meski awalnya ia masih sering tersesat.

            Summer menghampiri Justin yang tengah terduduk di pinggir kolam bernang dengan ekspresi cerianya yang sebenarnya palsu. Gadis itu mendudukkan dirinya di bangku yang berada tidak jauh dari lelaki itu sambil tersenyum-senyum sendiri membuat Justin mengerutkan keningnya bingung.

            “Kenapa kamu tersenyum-senyum sendiri?”, tanya lelaki itu akhirnya.
            “Nothing.memangnya aku tidak boleh tersenyum”
            “Tidak—bukan begitu, hanya saja...Ya sudah lah lupakan.” Summer mengangkat sebelah alisnya, bingung dengan kata-kata Justin. Tapi pada akhirnya gadis itu tidak menanggapinya dan hanya terdiam membuat keheningan terjadi di antara mereka berdua.

            Semenit, dua menit, tiga menit, Hening. Justin Sibuk dengan aktiftas renangnya sedangkan Summer dengan pemikirannya sendiri. Tapi pada akhrnya Summer kembali bersuara, menghentikan keheningan tersebut.

            “Justin.”, panggil gadis itu yang di balas gumaan oleh Justin yang tengah membasu mukanya. Kemudian lelaki itu berjalan dengan badan basahnya ke bangku yang ada di sebelah Summer dan duduk di sana.

            “Apa...kamu pernah berfikir untuk jatuh cinta kepada gadis lain selain Selena?” pertanyaan Summer tersebut cukup membuat Justin menatap gadis tersebut dengan muka datar, hal tersebut membuat Summer meneguk ludahnya berat.
            Hening. Lelak itu tidak memjawab pertanyaan Summer tersebut membuat gadis itu menundukkan kepalanya sedih.

            “Apa... diam itu artinya tidak?”, Hening.
            “Aku rasa iya.” Summer masih saja terus berbicara meskipun lelaki di sebelahnya tersebut tidak menjawab atau menanggapinya.
            “Tapi... Masih banyak gadis di dunia ini yang mencintai mu, baik dari kalangan artis mau pun penggemarmu, beliebers mu. Mereka mencintai mu dengan segenap hati mereka. Mereka pasti memliki keinginan untuk menjadi pengganti Selena di hati mu.”, “Termaksud aku” batin Summer.
            “Apa—tidak ada kemungkinan kalau salah satu Beliebers mu akan menggantikan Selena di hati mu nantinya? Menjadi gadis spesial yang akan menjadi kekasih mu suatu hari nanti?”, Masih saja hening yang terjadi. Tidak ada jawaban dari lelaki tersebut yang membuat Summer semakin sedih. Ia mrasa seperti berbicara sendiri dengan angin. Tapi baru saja ia ingin kembali bersuara Justin pun membuka Suaranya dengan kata-kata yang membuat Summer Sulit untuk bernafas. Kata-kata yang membuat sekan udara telah hilang dari dunia ini.
            “Mungkin tidak.”

            Summer mencoba membuka mulutnya untuk mencari nafas sebanyak-banyaknya, tetapi tetap saja ia terus merasakan kekurangan udara. Summer merasakan seperti ada ribuan panah yang menancap ke hatinya, membuat luka yang sangat dalam dan perih. Gadis itu menggigit kuat bibirnya untuk meredam tangisannya. Summer tidak ingin menangis tapi tetap saja Semua ini terlalu menyakitkan untuk dirinya.

            “Seharusnya aku sadar dari awal kalau memang tidak ada kesempatan untukku. Tidak akan pernah ada yang namanya Justin akan membalas perasaan ku, itu hanya mimpi belakang.”, batin Summer.

Setitik air mata telah mengalir dari mata biru Summer tanpa Justin ketahui. Dengan cepat gadis itu segera menghapus air mata itu dan kembali mengeluarkan senyumannya, senyuman palsunya.

“Haha... Lupakan saja pertanyaan ku tadi. Aku hanya sendang melantur saja”, ucap Summer dengan kekehan yang sangat di paksakannya agar Justin tidak menganggap pertanyaannya tadi. Justin hanya menaggapi dengan mengangkat kedua bahunya yang menandakan memang dia tidak memikirkannya.

“Lebih baik sekarang emm.. Kita Jalan-jalan saja, ya kita jalan-jalan. Ini hari terakhirku bersama mu kan. Jadi mari buat ini menjadi menyenangkan. Aku... mau ke kebun binatang!”, tutur summer yang di balas anggukan oleh Justin. Lelaki itu pun segera pamit masuk kedalam kamarnya untuk bersiap. Sesaat setelah Justin masuk ke dalam rumah Summer pun membuang nafas beratnya..

“Hampir saja. Aku g boleh nangis. Ini semua akan segera berakhir. Jadi.. Tetap tersenyum dan SEMANGAT!”, Summer berteriak kencang untuk kata-kata terakhirnya tersebut memberikan semangat pada dirinya untuk bertahan sampai akhir.

***

            Justin dan Summer telah berada di dalam salah satu kebun binatang yang ada di California tepat pada jam 11 siang. Selama di perjalanan tadi Summer telah member kabar kepada Selena untuk mendatangi kebun binatang tersebut seusai menyelesaikan pemootretannya. Begitu memasuki kebun binatang itu beberapa pasang mata yang sebagian besarnya adalah para gadis langsung menatap tajam ke arah Justin, beberapa dari mereka mencoba maju lebih dekat ke arah Justin dan beberapa yang lainnya memberi jarak untuk Justin menghabiskan waktunya di kebun binatang. Summer hanya bisa tersenyum menatap ke arah para gadis tersebut. Ia mengingat akan dirinya sendiri saat belum memenangkan Quiz ini begitu melihat para gadis tersebut. Summer sadar kalau ia sangat beruntung bisa merasakan di dalam posisi seperti saat ini meski sebentar lagi hal tersebut akan segera berakhir, hanya perlu menunggu beberapa jam lagi sebelum ia akan kembali menatap Justn dari kejauhan seperti para gadis itu.
            Summer tersasar dari lamunannya dan baru sadar kalau Justin telah berada jauh di depan. Summer pun mempercepat langkah kakinya menuju Justin. Justin yang baru sadar kalau Summer tertinggal pun menghentikan langkahnya.

            “Apa jalan ku terlalu cepat?”, tanya Justin begitu Summer telah sampai di sebelahnya.
            “Ah, tidak. Tadi aku sedikit melamun jadi tertinggal”
            “oh, ok. Ngomong-ngomong kita mau pergi ke mana dulu sekarang?”

            Summer mencoba menatap ke sekeliling kebun binatang tersebut, berfikir harus kemana ia sekarang sambil menunggu datangnya Selena. Saat sedang berfikir mata Summer jatuh kepada sebuah toko kecil yang menjual aneka ragam barangdan oleh-oleh bertema kebun binatang. Summer pun menunjuk toko tersebut kepada Justin sebagai jawaban dan di balas anggukan oleh lelaki tersebut. Akhirnya Justin dan Summer pun pergi ke toko tersebut. Begitu mereka sudah berada di dalam Summer langsung memekik saat melihat rak berisi banyak boneka panda berbagai ukuran. Summer segera berlari ke arah rak tersebut dan memeluk salah satu boneka panda yanng berukuran besar tersebut. Summer memang sangat menyukai panda, itu sebabnya ia sangat senang saat bisa mendapatkan boneka panda saat pergi ke pasar malam beberapa hari yang lalu, terlebih lagi boneka itu di dapatkan dari Justin. Seusai memeluk boneka pada berukuran besar itu Summer kemballi meletakkan boneka tersebut dengan rapi ke raknya dan kini mengambil boneka panda lainnya. Saat sedang asyik melihat-lihat bermacam macam boneka dan barang bergambar panda Summer kembali berseru saat melihat gantungan Hp dengan liontin boneka panda. Summer seegra menghampiri gantunga Hp tersebut dan menyentuhnya, tetapi semenit kemudian gadis itu kembali meletakkan gantungan Hp tersebut. Justin hanya bisa menatap bingung gadis itu.

            “Kau tidak membeli gantungan itu?”, tanya Justin begitu Summer telah berada di sampingnya.
            “Err... No. Agak mahal, lagi pula aku tidak membawa uang banyak.”  Jawab Summer santai meski sesekali mata gadis itu masih melirik ke arah rak berisi gantungan Hp tersebut. Baru saja Justin ingin membuka suaranya Summer telah memotong dengan Suara yanng agak kencang.
            “Ahhh...Oh ya Justin, Apa disini ada Panda? Ada kan? Ada? Aku mau lihat Panda secara langsung? OMG, mereka pasti lucu sekali.” Summer terlihat senang sendiri. Gadis itu berbcara sambil menggoncang-goncang lengan Justin dengan pandangan mata berbinar-binar seperti anak kecil yang merayu untuk di belikan ice cream.
            “Di sini tidak ada panda. Panda itu binatang langkah dan dia hanya ada di Cina.” Jawaban dari Justin tersebut sukses merubah ekspres muka Summer menjadi cemberut sambil memanyunkan bibirnya, percis seperti anak kecil yang keinginannya di turuti. Justin pun terkekeh melihat perubahan muka Summer tersebut.

            “Kita lihat beruang saja. Jenis mereka tidak jauh dari panda kan?”
            “Ya tapi kan kalau beruang aku sudah sering melihatnya. lagi pula mereka itu tidak lucu, justru menakutkan. Aku maunya melihat Panda!”
            “kalau begitu pergi ke Cina dan kau akan melihat Panda di sana”
            “Mudah untuk mu mengatakan seperti itu. Aku tidak mungkin bisa pergi ke Cina.”
            “Kau pasti bisa, peganng kata-kata ku. Cukup percaya kalau kau bisa.”

            Baru saja Summer akan membalas ucapan Justin tersebut, ia merasakan Iphonnya berdering tanda ada pesan masuk. Summer segera membuka pesan tersebut yang tenyata dari Selena, wanita itu telah sampai di kebun binatang. Summer agak memberi jarak dengan Justin saat membalas pesan tersebut. Summer pun memberi tahukan posisi mereka dan kemudian kembali memasukan Iphone nya di sakunya.

            “Ayo Justin. Kita ke tempat Pinguin saja, mereka juga lucu dan lagi warna mereka sama seperti panda.”, Justin lagi-lagi terkekeh karena ucapan Summer. Lelaki itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya heran dengan tingkah lucu gadis tersebut.
            “Oh ya, kau duluan saja keluar, aku ingin membelikan sesuatu untuk Jazmny dan Jaxon.” Summer pun hanya tersenyum dan mengangguk lalu pergi keluar toko tersebut.

            Summer menunggu Justin di luar toko sambil duduk di salah satu bangku santai yang ada di sana. Saat sedang sibuk melamun sambil menatap ke arah Justin yang berada di dalam toko dari bali kaca, Summer merasakan bahunya di colek oleh seseorang. Gadis itu segera menengok dan menatap orang yang telah mencoleknya yang ternyata adalah Selena. Wanita itu berdiri di depannya mengenakan pakaian yang simpel tapi modis sambil tersenyum. Summer pun membalas senyum wanita itu dan mempersilahkannya untuk duduk di sampingnya.

            “Apa aku membuat mu menunggu lama?”, tanya Selena.
            “Tidak. Kam baru sampai dan aku langsung mengajak Justin ke toko ini untuk menunggu mu.”
            “Oh. Lantas di mana Justin?”
            “Dia sedang berada di dalam. Katanya ia ingin membeli barang untuk Jazmyn dan Jaxon. Benar-benar kakak yang baik.”
            “Ya, dia memang sangat sayang dengan kedua adiknya itu.” Summer hanya mengangguk pelan menyetuhui ucapan Selena tersebut.

            Tidak lama Suara lonceng pintu toko terdengar yang menandakan kalau ada seseorang yang membuka pintunya. Summer segera memutar kepala untuk melihat siapa yang keluar dari toko tersebut dan ternyata adalah Justin. Summer seera bangun dari duduknya di susul oleh Selena. Summer menarik nafasnya dalam-dalam seelum akhirnya berlari menghampiri lelaki tersebut dengan wajah cerianya sedangkan Selena disuruh menunggu di sana.

            “Hei, sudah selesai?”
            “Ya”
            “lalu mana hadiah yang sudah kau beli untuk adikmu?”
            “Sudah ku simpan di tempat yang aman agar tidak hilang.”
            “oh. Kalau begitu ayo kita ke tempat inguin. Tapi sebelumnya ada seseorang yang mau bergabung bersama kita.”
            “Hah? Siapa?”
            “Ayo”

            Summer menarik lengan Justin agar mengikuti langkahnya menuju Selena yang berdiri tertutup oleh pepohonan. Begitu samai di depan Selena Ekspresi Justin langsung berubah terkejut, tetapi Summer bisa melihat binar kebahagiaan dari mata lelaki tersebut.

            “Hi”, sapa Selena kepada Justin yang masih terdiam menatap wanita tersebut.
            “Ah—Hei”, blas Justin yang kini tersenyum manis ke arah wanita tersebut. Melihat Senyuman tulus itu langsung muncul saat bertemu Selena membuat Summer merasakan hatinya seakan di remas. Rasanya sakit melihat hal tersebut yang tidak bisa ia dapatkan. Tetapi Summer tidak mau terlih Sedih di depan Justin untuk terakhir kalinya, maka dari itu ia terus melanjutkan ektingnya dengan tetap memasang senyum palsu dan wajah bahagianya.

            “How are you?”, tanya Justin masih dengan senyumannya.
            “I’m good. Bagai mana dengan mu? Apa kesibukan mu sekarang?”
            “Aku juga baik. Sekarang aku sedang mengurus album berikutnya dan hanya beberapa pekerjaan tambahan lainnya seperti photoshoot. Apa yang kau lakukan di sini?”
            “Aku? Tentu saja berlibur, dan aku rasa kebun binatang tempat yang cocok untuk di kunjungi. Kamu sendiri, sedang apa di sini?”
            “Sama seperti mu, aku juga sedang berlibur. Tetapi aku juga sedang mengabulkan keinginan seorang beliebers ku yang beruntung memenangkan sebuah Quiz dengan hadiah Seminggu bersama ku, Jadi di sini lah aku. Ah! Tapi kenapa tadi ia mengatakan kalau ada yang mau bergabung dan ternyata kau? Apa ini— ”
            “Tadi ia tidak sengaja bertemu dengan ku dan dia mengajaku untuk bergabung dengannya yang ternyata bersama mu. Jadi.. apa kau tidak keberatan jika aku bergabung bersama kalian?”
            “Of course yes.”
            “Jadi mau ke mana kita sekarang?”, Justin menatap Summer sekilas dan baru saja akan membuka mulutnya kembali yang kemudian di selak oleh Summer.

            “Aku rasa aku tidak bisa bergabung bersama kalian. Kenapa tidak kalan saja yang berkeliling berdua? Kalian sudah lama tidak bertemu bukan? Lagi pula aku baru ingat kalau aku masih punya keperluan.”, Summer berbicara sambil mengedipkan sebelah matanya kepada Justin, memberika kode kepada lelaki itu bahwa itu kesempatannya untuk berduaan dengan Selena.
            “Apa tida apa? Kamu yang meminta ke sini tadi tapi kamu malah akan pergi. Lagi pula bagai mana cara kamu pulang, kamu pergi bersama ku tadi”
            “Tidak apa Justin. Aku bisa pulang dengan taksi.”
            “Apa kau yakin?”, tanya Selena.
            “Yes.” Summer berucap yakin. Justin hanya bisa menatap gadis itu dengan tatapan tak yakin tetapi Summer membalasnya dengan sebuah senyuman termanis yang ia punya. Summer menghampiri Justin dan memeluk lelaki itu yanng kemudian di balas oleh Justin. Hanya pelukan beberapa menit sebagai pelukan perpisahan untuk Summer. Pelukan terakhir sebelum ia kembali menjadi fans biasa kembali.
                       
            “Have Fun Justin” ucap Summer yang kemudian mencium pipi lelaki tersebut. Justin agak kaget dengan tindakan Summer tersebut membuatnya hanya bisa diam terkaku. Summer hanya tersenyum dan Kemudian menghampiri Selena, memeluk wanita itu.

            “Permintaan terakhirku. Mau kah kamu mengambil foto Justin yang sedang tersenyum sebanyak mungkin sebagai bukti untuk ku. Kau bisa mengirimkannya ke nomor ku.” Bisik Summer kepada Selena yanng di balas anggukan kecil dari wanita tersebut.

            “Ok, aku harus pergi sekarang. Bersenang-senang lah kalian berdua. Bye” ucap Summer lagi kini kepada Selena dan Justin.
Gadis itu melambaikan tangannya sambil berjalan mundur perlahan. Justin dan Selena membalas lambaian tangan tersebut dan kemudian melanjutkan perjalanan mereka berkeliling kebun binatang berdua. Diam-diam saat Justin dan Selena telah berada cukup jauh Summer kembali berbalik dan berjalan mengikuti mereka berdua secara diam-diam. Dan dengan melakukan hal tersebut Summer dapat menemukan banyak fakta kalau Justin memang masih mencintai Selena, hanya wanita itu yang dapat membuat Justin mengeluarkan Senyum tulusnya, dan kenyataan kalau tidak ada harapan untuknya mendapatkan cinta dari Justin seperti Selena mendapatkannya, itu berarti Summer harus segera melupakan semua perasaan tersebut sesegera mungkin.


            Selena dan Justin berjalan-jalan berdua mengelilingi kebun binatang tersebut. Mereka berdua terlihat akrab dengan beberapa kali saling tertawa dan melontarkan candaan. Mereka juga tidak lupa mengabadikan moment mereka itu dengan berbagai ekspresi gila, lucu dan menggemaskan. Kedua orang itu menghabiskan waktunya dengan bersenang-senang bagai tidak pernah ada maslah di antara mereka. Di tempat yanng sama dengan jarak yang agak jauh Summer masih setiap mengikuti kedua pasangan itu secara diam-diam, matanya tidak lepas menatap ke rah Justin. Tanpa Summer ketahui selena tau kalau gadis itu sejak tadi mengkutinya dan tersu menatap ke arah Justin. Selena dapat melihat ekspresi iri, sedih dan cemburu dari mata gadis itu dan Selena juga dapat melihat ada Cinta dari tatapan itu. Sebagai wanita selena tau akan apa yang di rasakan Summer saat ini, tapi ia tida mengerti kenapa gadis itu tetap mengorbankan dirinya sendiri demi kebahagiaan orang lain di saat ia juga mencntai orang tersebut. Cinta memang mempu membuat seseorang berkorban.

            Kini Selena dan Justin memasuki kawasan binatang musing dingin yang berada di dalam gedung khusus. Mereka terus berjalan sambil sesekali berhenti di depan kandang binatang. Selena kembali mengalihkan pandangannya mencoba mencari letak keberadaan Summer, tapi kini ia tidak menemukan gadis itu lagi. Selena masih sibuk mencari keberadaa gadis itu dalam kegelapan ruangan tersebut sambil terus mengikuti langkah Justin hingga mereka berhenti di depan kaca bagian Pinguin. Terdapat beberapa pinguin di dalam kaca tersebut yanng tengah di beri makan oleh petugas kebun binatang. Selena menempelkan tangannya di kaca dan tersenyum melihat kelucuan hewan tersebut.

            “Mereka hewan yang lucu bukan?”, tanya Justin tiba-tiba membuat Selena memalingkan kepalanya ke arah lelaki tersebut.
            “Ya, mereka lucu dan menggemaskan”
            Justin terkekeh sendiri membuat Selena mengangkat sebelah alisnya bingung. “Aku jadi teringat akan perkataan Summer tadi. Dia sungguh gadis yang lucu”
            “Apa itu?”
            “Dia bilang karena tidak ada panda di sini dia mau melihat pinguin saja hanya karena warna pinguin sama dengan panda. Hanya karena warna, yang benar saja. Gadis itu benar-benar... Lucu.”
            “Aku bisa melihat kalau ia adalah gadis yang menarik, Juga Gadis yang ceria.” Justin mengangguk membenarkan omongan Selena tersebut, bibirnya menyunggingkan sebuah senyum begitu mengingat tingkah gadis itu.
            “Ya, kau benar. Dia gadis yang menarik dan unik. Gadis yang ceria, gadis yang berusaha kuap meski sebenarnya rapuh rapuh, dan dia berbeda dengan penggemar-penggemarku yang lainnya. Itu kesan yang ku dapat setelah melalui seminggu bersamanya.”
            “Kalian seperti telah melalui banyak waktu yang menyenangkan bersama.”
            “Ya. Banyak sekali.. dia juga telah mengajarkan banyak hal pada ku meski sebenarnya dia juga merasakan hal yanng sama seperti ku. Dia gadis yanng aneh tapi unik. Sometimes it’s not bad to be different”

            Pada akhirnya perjalanan mengelilingi kebun binatang selanjutnya di lakukan sambil Justin terus menceritakan berbagai hal tentang Summer. Summer hanya bisa tertawa saat Justin menceritakan hal konyol tentang gadis tersebut dan tersenyum saat Justin terlilhat sangat kagum denngan gadis tersebut. Selena bisa melihat kalau sebenarnya Justin memililki sebuah perasaan oleh gadis tersebut, sangat jelas terlihat dari sikapnya saat dengan entengnya menceritakan berbagai hal tentangnya. Justin hanya tidak menyadari hal itu, lelaki itu masih tertutup oleh kenangan masa lalunya dengnan dirinya selama masa berpacaran dulu. Entah mengapa Selena Justru tidak merasa sakit atau pun sedih saat Justin terlihat senang dang bersemangat saat menceritakan tentang Summer, Justru ia merasa kesal karena lelaki itu tidak menyadari perasaannya sendiri. Meski Selena masih mencintai Justin, tapi dengan melihat pengorbanan Summer untuk kebahagiaan lelaki itu Selena menjadi yakin jalan apa yang seharusnya ia ambil.

            Tidak terasa mereka telah mengelilingi seluruh kebun binatang dan kini telah kembali ke pintu depan. Akhirnya Mereka pun memutuskan untuk keluar dari kebun binatang tersebut. Mereka berjalan ke arah tempat mobil di parkir dalam keadaan saling diam, Selena sibuk mengirimkan foto-foto mereka yang telah di janjikan ke nomor Summer sedangkan Justin sibuk dengan pemikirannya sendiri. Sesampai di mobil Justin Selena pun mendudukan diri di depn kap mobil Justin sambil masih sibuk denngan Iphone nya. Justinpun mengikuti wanita itu duduk di sebelahnya.

            “Apa yang sedang kau lakukan?”, tanya Justin penasan.
            “Tidak ada. hanya sedang mengirim pean kepada teman ku, tapi sekarang sudah selesai.” Jawab Selena yang kemudian kembali meletakkan Iphone nya.

            Keheningan kembali terjadi selama beberapa menit tapi kemudian Selena kembali membuka suara.
            “Emm.. Justin.”
            “Yes?”
            “Aku ingin mengatakan sesuatu pada mu”
            “Apa itu?”
            “Aku Sedikit berbohong hari ini.. Sebenarnya aku bukan tidak sengaja berada disini tapi—” Selena memeri jedah dengan ucapannya membuat Justin mengangkat sebelah alisnya.
            “Tapi?”
            “Summer lah yang merencanakan semua ini.” Justin agak terkejut dengan ucapan Selena tersebut.
            “Bagai mana bisa?”
            “Kau harus tau kalau selama beberapa hari kemarin gadis itu terus mengikuti kemana pun aku pergi. Mendatangi lokasi syuting ku, lokasi photoshoot ku, Studio ku, dan bahkan menunggu berjam-jam di depan rumah ku. Dia melakukan semua itu tanpa memikirkan dirinya sendiri. Dia menunggu berjam-jam di cuaca yanng dingin hingga akhirnya ia pingsan tepat di saat aku sampai di rumah.” Jstin terdiam saat Selena menceritakan tentang Summer. Justin benar-benar tidak menyangka kalau gadis itu melakukan hal tersebut.
            “kau tau apa yang membuatnya sampai melakukan hal itu?”, tanya Selena dan hanya di jawab gelengan oleh Justin.
            “Kamu. Demi Senyuman dan kebahagiaan mu. Itu yang dia katakan pada ku. Dia ingin melihat kamu terus tersenyum tulus, bukan senyuman palsu. Dia ingin kau bahagia dengan kehidupan mu. itu sebabnya dia mendatangi ku, memohon pada ku untuk menemui mu karena dia mengira hanya aku yang bisa mengembalikan senyum mu. Dia rela melakukan berbagai hal hanya demi melihat mu tersenyum. Apa kau tidak menyadari sesuatu?” Justin di buuat tidak dapat berkata-kata karena  cerita dari Selena tersebut. Ia tidak menyangka kalau gads itu rela melakukan berbaga hal demi dirnya, demi kebahagiaannya.

            “aku rasa gadis itu memiliki perasaan khusus untuk mu, melebihi perasaannya dulu” Lanjut Selena yanng membuat Justin tidak mengerti.
            “Maksud mu?”
            “Coba kau fikirkan lebih jelas maksud perkataan ku barusan, kau akan mengerti, dan aku harap segera. Lebih baik kita pulang sekarang.”, Selena pun segera berjalan ke arah pintu mobil tempat kursi penumpang dan dengan cepat Justin berlari mengahmpiri wanita itu dan membukakan pintunya. Kemudian Justin pun ikut masuk kedalam mobil dam mulai menjalan kan mobil itu pulang.

***

            Summer telah sampai di rumahnya tercinta dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Wajah gadis itu tampak murung dan perasaannya kali ini benar-benar tidak dapat di gambarkan lagi. Ia merasakan banyak perasaan saat ini, sedih, iri, ceburu, sakit, tapi ia juga bahagia karena bisa membuat justin kembali tersenyum di hari terakhirnya.
            Baru saja Summer menjatuhkan badannya di atas kasur empuknya gadis itu mendengar Iphonenya berbunyi menandakan ada sebuah pesan. Dengan malas gadis itu mengambil Iphonenya dan kemudian membuka pesan tersebut. Perasaan sakit kembali menjalar keseluruh tubuh gadis itu saat elihat isi pesan tersebut yang berisi foto-foto Justin dan Selena di mana Justin tersenyum bahagia di sana. Ia sadar kalau memang ia yang meminta Selena untuk mengirimkan foto tersebut padanya, tapi tetap saja ia merasa sakit saat melihat foto tersebut. Tidak terasa air mata mengalir dari mata biru Summer, setetes demi setetes hingga akhirnya sukses membasahi pipi gadis tersebut. Summer kembali meletakkan Iphone nya di atas meja sebelah kasurnya dan meraih boneka panda pemberian Justin yang berada di sebelah bantalnya. Kenangan saat berada di pasar malam terlintas begitu saja membuat air matanya semakin mengalir deras.

           
            “Pasar malam?”
            “Ya, pasar malam. Kenapa? Kamu tidak suka?”
            “Tidak, bukan begitu. Hanya saja—kau yakin akan aman jika kamu berjalan di sini? Tempat ini terlalu ramai dengan orang-orang dan pasti banyak di antara merek yang mengenali mu.”
            Aku sangat yakin. Dan tidak usah mencemaskan hal itu, aka nada banyak bodyguard ku yang akan menjaga kita, jadi nikmati saja malam hari ini di sini. Ayo!”


            “Apa yang kau mau? Aku akan mendapatkannya untuk mu.”
            “Emm... OMG! Aku mau boneka Panda itu. Aaaaa... panda! Aku suka sekali dengan panda!”
            “Ok kalau begitu, aku akan mengambilkannya.”
            “Apa kau yakin, tapi itu hadiah yang paling sulit di dapat”
            “Tenang saja. Apa yang tidak bisa ku laukan.”


            “Ini boneka panda milik mu. Aku bisa mendapatkannya bukan.”
            “Ya, tapi kamu menghabiskan banyak uang dan waktu hanya demi mendapatkan boneka ini.”
            “yang penting aku berhasil mendapatkannya.”
            “Thank you Justin.”


            “Untuk yang terakhir kau mau naik wahana apa?”
            “Bianglala”
            “Ide bagus. Pemandangan dari atas sana sangat cantik, kau pasti menyukainya. Ayo!”


            “Waaaahhhhhh! Kau benar Justin. Pemandanngan kota di malam hari terlihat cantik dari atas sini.”
            “Kau akan lebih kagum lagi saat melihat pemandangan kota dari atas pesawat”
            “Benarkah? Aku jadi ingin merasakannya. Sayanngnya aku belum pernah sekalli pun pergi menggunakan pesawat”
            “Kau belum pernah? Kalau begitu aku akan mengajak mu merasakannya lain kali.”
            “Terimakasih. Waahhh Justin, itu mobilmu, aku bisa melihatnya dari sini. Lihat! Lih—Waaaaaaaaaaaaa!!!!”
            “Hampir saja. Berhati-hatilah!”
            “Terimakasih”


            “Emm.. Terimakasih untuk hari ini dan terimakasih juga karena telah mengantarku sampai rumah”. “Kamu mau mampir dulu?”
            “Emm… tidak, terimakasih. Sepertinya aku akan langsung pulang saja, lagi pula kamu juga sudah lelah kan. Mungkin aku bisa mampir lain kali”
            “ok. Mampir kapan pun kamu mau, rumah ku terbuka kapan pun untukmu.”
            “kapan pun? Termaksud saat tengah malam dan saat makan malam?”
            “Ahaha.. tidak seperti itu juga. Tapi untuk saat makan malam—kalau kau mau kau bisa mencoba makan malam di rumah ku kapan-kapan. Masakan Mom ku tidak kalah enak dengan makan restoran di luar”
            “Benar kah? Sepertinya menarik. Baik lah, kapan-kapan aku akan berkunjung untuk ikut makan malam di rumah mu. Tapi—aku jauh lebih ingin mencoba makan buatan mu.”
            “Oh No. jangan makanan buatan ku. Kau akan mati jika mencob masakan buatan ku. Asal kau tau saja, aku ini tidak bisa memasak.”
            “ahaha… Kalau begitu belajar lah. Aku akan menjadi orang pertama yang akan mencicipi masakan buatan mu. Aku tunggu ok.”
“Baik lah kalau itu mau mu. Kau janji kan akan mencoba masakan ku?”
“Ya, aku janji. Tapi kau juga harus berjanji untuk tidak membunuh ku dengan makanan mu. Aku masih mau hidup panjang.”, lagi-lagi Justin sukses membuat Summer tertawa karena kata-katanya.
“Tenang saja. Aku punya koki hebat di rumah ku yang akan mengajarkan aku memasak. Aku tidak akan mengecewakan mu.”
“Ok, aku harus pulang. Goodnight Sammy, have a nice dream.”



            Tidak terasa Summer telah tertidur dengan air mata yang masih membasahi pipinya. Dengan memeluk boneka panda pemberian Justin, gadis itu tertidur dengan nyenyak sambil berharap kalau semua kenangan itu akan menghilanng dari ingatan beserta perasaannya kepada Justin.
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar