Rabu, 11 Juni 2014

Different - Chapter 3



Warning: Jangan membaca jika anda tidak menyukai tulisan saya. Cerita ini murni dari otak saya tanpa ada satu pun ide yang menjiplak dari orang lain, jadi di mohon untuk tidak meniru, menjiplak atau meng copy tulisan saya tanpa izin dari saya. Mohon maaf untuk banyaknya typo, tulisan yang tidak jelas, anehnya alur cerita dan kurang menariknya cerita. Semua kesalahan kembali lagi kepada saya yang hanya manusia biasa. Selamat menikmati cerita buatan saya ini.






“Ya, aku bisa. Tapi tentu suara ku tidak sebagus Ariana, carly, madison atau penyanyi-penyanyi pro lainnya”


***

            Matahari Pagi kembali muncul dengan gagah berani, memancarkan sinar hangatnya dan itu menandakan Summer untuk kembali ke aktifitas sekolahnya kembali. Gadi itu telah siap dengan seragam dan tasnya yang kemudian segera pergi menuju meja makan untuk sarapan. Setelah selesai sarapan Summer pun segera berangkat menuju sekolahnya diantar oleh Dadnnya. Selama perjalanan gadis itu hanya terdiam sambil terus memainkan Twitternya. Gambaran sekilas tentang kejadian beberapa minggu yg lalu di taman terngiang di kepala gadis itu membuat gadis itu memejamkan matanya menahan agar tidak menangis. Sudah selama beberapa minggu ini Summer terus menjauh dari Kevin pacarnya yang telah berselingkuh. Meski tau kalau Kevin berselingkuh tapi tidak ada keinginan dari gadis itu untuk berpisah dari lelaki itu karena jujur Summer benar-benar menyayangi lelaki itu. Di antara semua mantan pacar Summer yang berpisah karena berselingkuh juga tida ada yang seperti Kevin. Summer sudah mengetahui kebasaan buruk para lelaki itu dari sebelum pacaran tetapi entah karena apa Summer tetap menerima mereka menadi pacar. Berbeda dengan Kevin yang baik dan perhatian. Bahkan Summer tidak pernah menyangka kalau lelaki itu juga akan berselingkuh darinya. Mungkin lelaki itu sudah lelah dengan sifat Summer yang terlalu cuek dan tidak romantis, tapi semua sifat itu muncul untuk menutupi sifat pemalu dan gugup gadis itu. Dan sejujurnya Summer bersikap sok cuek karena terlalu takut jika iya terlalu over protektif kepada Kevin maka lelaki itu akan pergi menjah karena kesal dengannya, tapi toh nyatanya lelaki itu juga pergi dari Summer.
            Summer yang tengah melamun tidak sadar kalau mobil telah berhenti tepat di depan sekolahnya sapai saat Dad menyadarkannya. Summer pun segera berpamitan dengan Dad dan turun dari mobil, melangkah masuk menuju sekolah. Gadis itu berjalan sambil menengok ke kiri dan ke kanan, berusaha memastikan kalau ia tidak akan bertemu dengan Kevin. Pada akhirnya Summer berhasil memasuki kelasnya tanpa bertemu dengan Kevin. Tapi semua itu tidak berjalan seperti yang gadis itu ingin kan karena tepat pada jam pelajaran ke tiga Kevin datang ke kelasnya dan menghampirinya. Summer hanya bisa menarik nafasnya dan mencoba melupakan semua hal yang pernah ia lihat di taman.
           
            “hei babe”, sama lelaki itu dengan entengnya tanpa mengetahui perasaan Summer saat ini.
            “Hi”, jawa Summer singkat dengan senyuman palsu yang tersungging di bibirnya.
            “Belakangan ini aku jarang melihat mu. Kemana saja beberapa minggu ini?”
            “Aku tida ke mana-mana. Aku selalu masuk sekolah. Mungkin kamu saja yang tidak melihat ku”, dusat Sam.
            “Ngomong-ngomong, apa kamu membawa buku sejarah? Aku lupa membawa buku itu hari ini”
            “Ya, aku membawanya.”, summer pun mengambilkan buku Sejarahnya dari tasnya. Dalam hati Summer mengerti alasan kenapa Kevin menghampirinya hari ini padahal lelaki itu sudah beberapa minggu ini tidak pernah lagi menghampirinya. “Ini”
            “Thanks. Akan ku kembalikan besok. Oh ya, mau ke kantin dengan ku? Kamu belum makan kan?”
            “Emm... No, Thanks. I’m not Hungry right now.”
            “Ok, jika kau berubah fikiran kau bisa menghampiri ku di kantin dengan yang lain.”
            “Ok”
            “Bye Sam, I love You”, Ucap Kevin membuat dada Summer semakin sakit saat mendengar kata-kata cinta palsu yang mudah sekali terlontar dari mulut lelaki itu. Ingin sekali ia meneriaki lelaki itu dan membongkar semua hal yang ia lihat. Tapi lagi-lagi Summer tidak mampu karena perasaan yang masih ada di hati gadis itu untuk lelaki itu.

            Pada akhirnya lelaki itu pergi bersama teman-temannya yang memang sekelas dengan Sam. Samar-samar Sam mendengar teman Kevin bertanya tentang keberadaan lelaki itu dengan seorang gadis beberapa minggu lalu. Summer mencoba memasang kupingnya baik-baik untuk mendengar percakapan mereka.

            “Aku melihat mu dengan seorang gadis bebera minggu yang lalu, aku tidak bisa melihat dengan jelas siapa gadis itu? Tapi aku tau itu bukan Sam, jadi itu siapa Kev?”
            “Di mana?”
            “Di taman”
            “Oh dia—dia sepupu ku yang baru datang dari Oklahoma”

            “Bohong!!”, Teriak Summer dalam hatinya. “Aku melihat Jelas kalau itu adalah Anna, Gadis populer si ketua Chirs. Kalaupun kalian sepupu, tidak mungkin kalian berciuman di bibir!!”. Summer menahan Air matanya agar tidak mengalir. Ini bukan tempat yang tepat untuk menangis dan ia tidak mau terlihat sebagai gadis yang lemah.

            Pada akhirnya Summer berhasil melalui Hari di sekolahnya itu tanpa menangis. Gadis itu pulang dar sekolahnya pada pukul 1 siang. Senyum Justru terukir dar ibibir gadis itu saat mendapat SMS dari Menejer Justin Scooter kalau Justin saat ini sedang berada di Studio. Scooter juga mengabarkan kalau Summer bisa langsung menuju Studio begitu pulang sekolah dan di sana sudah ada sala seorang bodyguard Justin yang menunggu di didepan Studio. Summer pun bergegas pulang ke rumah untuk mengganti bajunya dan langsung pergi menuju Studio yang alamatnya sudah di berikan oleh Scooter di SMS.
            Summer pun akhirnya telah sampai di Studio tempat di mana Justin berada sekarang. Suasana di luar Studio cukup ramai dengan beberapa Papparazzi dan beliebers yang menunggu di luar Studio. Dengan langkah lebar Sam segera menuju ke pintu masuk Studio dan benar saja, di sana sudah berdiri seorang bodyguard yang menatap Summer dengan seksama selama beberapa lama dan kemudian memberikan sebuah kartu pass. Summer pun telah masuk ke dalam Studio yang di mana di dalam Studio itu terdapat beberapa orang yang Summer kenal seperti Fredo, dan beberapa Bieber Crew lainnya. Summer berdiri di sebelah Fredo dan Scooter, menatap ke balik kaca di mana Justin berada sekarang. Justn tengah merekam seuah lagu baru yang Summer tidak ketahui Judulnya, tetapi lagu itu memiliki lirik yang bagus seperti lagu-lagu Justin lainnya.
            Summer terus memperhatikan Justin yang tengah berkonsentrasi  merekam lagu hingga tidak sadar dengan keberadaan Summer. tapi ketika tiba di jedah lagu akhirnya Justin sadar dengan keberadaan Summer. Sam melambaikan tangan ke arah Justin yang di balas oleh senyuman manis oleh lelaki itu. Justin pun kembali meneruskan pengambilan suaranya sebentar dan kemudian melakukan break untuk istirahat sejenak.

            “Hei! Sudah lama datang?”, tanya Justin begitu keluar dari ruangan khusus pengambilan suara.
            “Aku baru datang beberapa menit lalu. Oh ya, lagu tadi pasti akan sangat bagus saat jadi. Boleh aku tau apa judulnya?”
            “Thank you. Judulnya Make you Believe.”
            “Ah ya. Tentu saja itu judulnya. Seharusnya aku sudah bisa menduganya dari beberapa lirik yang terus di ulang itu.”
            “Mau mendengar lagunya?”, tanya Justin yang membuat Summer agak tidak percaya.
            “Memamangnya boleh?”, Justin malah tertawa mendengar pertanyaan polos dari gadis itu.
            “Tentu saja boleh. Aku percaya kamu tidak akan membocorkannya.”
            “Of Course i’m Not!”
            “So, Come on”, Justin menarik lengan gadis itu yang membuat gadis itu sedikit kaget. Justin membawa Gadis itu menuju alat putar rekaman dan menekan tombol untuk menyalakan hasil rekaman dan lagu pun mengalun.


I'll make you believe

  [Verse 1:]
  I heard you're looking for somebody to treat you right
  'Cause them other guys don't live up to their height.
  I heard you're looking for somebody to smack your heart.
  Cause they going, they shot before you start.

  [Pre-Chorus:]
  You ain't gotta search no further,
  I got what you want (right here)
  I'm not trying to waste your time by telling you what you want (right here).
  They can make you promise in the dark,
  I'll make you believe.

  [Chorus:]
  (Dance with me girl)
  Believe, believe, believe (eeve)
  (Dance with me girl)
  Believe, believe, believe (eeve)
  (Dance with me girl)
  Believe, believe, believe (eeve)
  They can make you promises, but I
  I'll make you believe.
  (Believe, believe)
  (Believe, believe)

            Lagu pun berakhir dengan lirik yang belum selesai itu. Sepertinya masih akan ada pengambilan suara selama beberapa kali lagi untuk menyelesaikan lagu tersebut. Tapi sepenggal lagu itu saja sudah mampu membuat Summer tercengang dengan keindahan suara lelaki idolanya itu, terlebih lagi ia bisa mendengar lagu secara live di studio yang bahkan lagu itu belum rilis sama sekali. Summer merasa sangat beruntung saat ini.

            “Bagai mana menurutmu?”, tanya Justin memecah keheningan setelah musik berakhir.
            “Itu tadi—LAGU YANG SANGAT BAGUS!”, pekik Summer yang kemudian membuat gadis itu menutup mulutnya saat sadar kalau ia telah berteriak terlalu kencang di depan idolanya. Tapi tingkah gadis itu justru mengundang tawa dari Justin dan para bieber crew yang ada di sana.
            “Sorry”, ucap gadis itu malu-malu.
            “Haha.. Tidak apa.”
            “Oh ya, ngomong-ngomong, bagai mana rasanya berada di dalam ruangan itu? Selama ini aku penasaran bagai mana rasanya mengmbil suara di dalam ruangan itu.”
            “Mau mencoba?”, tanya Justin yang tiba-tiba mendapat ide gila.
            “memang boleh?”, Sumer Justru kembali menjawab dengan sebuah pertanyaan.
            “Aku sudah menawarkan, jadi kenapa tidak boleh. Come On.”, Justin pun membawa Summer ke dalam ruangan tersebut dan menutup pintu ruangan rapat-rapat.

            “Kau bisa bernyanyi?”, tanya Justin lagi.
            “Ya, aku bisa. Tapi tentu suara ku tidak sebagus Ariana, carly, madison atau penyanyi-penyanyi pro lainnya”
            “Tidak apa. Aku mau mendengarnya. Coba nyanyiakan sedikit bait dari salah satu lagu ku.” Dengan patuh Summer pun mulai menyanyikan sepenggal lagu Justin yang berjudul One Life.


“I wanna dream what you dream
  Go where you’re going
  I only have one life
  And i only wanna live it with you
  I wanna Sleep where you sleep
  Connect with your soul
  The only thing i want in life
  I only wanna live it with you
  Oh yeah, oh yeah
  I only wanna live it eith you
  Only wanna live it with you”

            Begitu Summer selesai menyanyi Summer bisa melihat senyuman yang terukir di wajah Justin. Entah senyuman dengan arti apa yang jelas senyuman itu begitu indah di mata Summer. Justin pun menarik Summer menuju Mic yang berada di tengah ruangan itu dan kemudian menyuruh gadis itu untuk memakai headset yang juga telah berada di sana.

            “Coba kau menyanyikan sedikit bagian lagu baru ku yangberjudul Make You Believe tadi. Aku akan mencontohkannya sedikit”, ucap Justin yang membuat Summer sangat terkejut.
            “What?! Menyanyikan lagu baru mu?”
            “Yeah. Teks nya ada di depan mu. Kau bisa menyanyi sambil membacanya. Coba dengarkan nada liriknya yang akan aku contohkan”

            Justin pun mulai menyanyikan sepenggal lirik lagu barunya itu yang di dengarkan dengan seksama oleh Summer. Gadis itu memang tidak mengerti apa yang di mau oleh lelaki itu tetapi ini sebuah kesempatan untuk mencoba rekaman meski hanya sebagai iseng-iseng semata. Selesai Justin menyanyikan spenggal lirik lagunya Summer pun mencoba mengingat dan mengikuti cara Justin menyanyi itu. Butuh beberapa kali hingga akhirnya Summer bisa mengingat dengan jelas bagai mana nada pada llirik lagu itu. Dan pada akhirnya Summer mencoba merekam suaranya itu dengan Justin yang memperhatiannya dari balik kaca di luar ruangan tersebut.


I heard your looking for somebody to take control
  Baby, give me the green light and we'll go.
  So let me love you, 'till my heart stops
  Let me touch you, when the beat drops.

  You ain't gotta search no further,
  I got what you want (right here)
  I'm not trying to waste your time by telling you what you want (right here).
  They can make you promise in the dark,
  I'll make you believe.

  (Dance with me girl)
  Believe, believe, believe (eeve)
  (Dance with me girl)
  Believe, believe, believe (eeve)
  (Dance with me girl)
  Believe, believe, believe (eeve)
  They can make you promise in the dark, but
  I'll make you believe

  I'll make you believe

            Dari balik kaca Summer bisa melihat senyuman Yang lagi-lagi terukir di bibir lelaki itu. Kemudian Justin terlihat berbisik kepada Crew yang berada di sebelahnya dan kemudan pergi menghampiri Summer. Lelaki itu menmbawa Headseat yang kemudian di kenakannya dan di colokan di salah satu alat di ruangan itu.

            “Coba nyanyikan bagian Bait ‘You ain't gotta search no further’ hingga Reff selesai berdua dengan ku.” Summer menatap ke arah sejenak untuk mencari bait lagu yang Justin maksud dang menganggukan kepala tanda ia siap. Kemudian dengan di aba-abai mereka berdua pun mulai menyanyikan bait lagu tersebut bersama. Mereka memang melakukkannya dnegan mengulang beberapa kali karena beberapa kesalahan hingga akhirnya mereka berhasil menyanyikan bait itu dengan benar. Setelh selesai Summer mencoba rekaman Justin pun melanjutkan rekaman suaranya dengan Summer yang kembali memperhatikan lelaki itu dari balik kaca.

            Tidak terasa jam telah menunjukkan angkan 4 Sore. Justin pun telah berhasil menyelesaikan lagunya yang kini tinggal masuk bagian pengeditan dan penggabungan suara yang akan di kerjakan oleh crew. Justin pun langsung mendudukan diri di sofa, tepat di samping Summer. Lelaki itu terlihat kelelahan. Summer bisa menebak kalau lelaki itu telah berada di studio sejak malam dari lingkar hitam di mata lelaki itu yang terlihat jelas.

            “Kau punya jadwal pekerjaan lagi setelah ini?”, tanya Summer yang membuat Justin tampak berfikir.
            “Ya. Aku ada pemotretan jam setengah lima nanti.”
            “Sekarang masih jam 4, itu berarti masih setengah jam lagi sebelum pemotretan. Kamu bisa tidur terlebih dahulu. Kamu tampak kelelahan.”
            “No. Aku akan istirahat setelah Pemtretan. Aku harus bersiap.”
            “Oh, come on Justin”, paksa Summer sambil menatap Justin dengan muka melas dang wajah cemberutnya. Summer hanya tidak ingin melihat Justin sakit karena kelelahan. Dari wajah lelaki itu sudah terlihat sangat jelas kalau ia kurang tidur.
            “Please....!!”
“Haaahh...! Ok, Ok. Aku akan tidur sekarang. Aku heran karena baru ada orang yang memohon pada ku untuk tidur.”
“Itu lah aku, Jadi lebih baik sekarang kau tidur. dan kau boleh menjadikan pahaku sebagai bantal. Aku akan membangunkan mu sebelum jam mu untuk photoshoot.” Justin pun merebahkan badannya di sofa dan meletakkan kepalanya di atas paha Summer tanpa membantah lagi. Lelaki itu memejamkan matanya dan tanpa perlu waktu lama ia pun telah masuk ke dalam dunia mimpinya. Summer hanya bisa memperhatikan wajah tidur Justin yang damai. Summer meraih Iphonenya yang berada tidak jauh darinya dan mem foto wajah tidur Justin tersebut sebagai kenang-kenangan.

Ketika jam hampir menunjukkan angka setengah lima Summer pun membangun kan Justin dari tidurnya. Sebenarnya Summer tidak tega membangunkan lelaki itu karena dia tampak masih begitu kelelahan, tapi masih ada kontrak pekerjaan yang harus Justin laksanakan. Dengan wajah khas orang bangun tidur Justin pun berjalan perlahan menuju mobil di ikuti oleh Summer. Selama di perjalanan Justin kembali terlelap dengan kepala menyender ke bahu Summer. Summer hanya bisa terdiam sambi terus tersenyum menatap wajah tidur idolanya itu. Begitu sampai di lokasi pemotretan Jutin un mencuci mukanya dan kemudian melakukang breafing sebentar sebelum pemotretan dan kemudian pemotretan pun di mulai. Summer hanya diam terduduk di salah satu bangku sambil menatap Justin yang sedang melakukan bermacam gaya untuk pemotretan. Tamak sesekali lelaki itu tersenyum dan tertawa lepas membuat Summer yang melihatnya seakan mau meleleh di buatnya. Seyuman dan tawa lelaki itu memang sangat menawan dan itu pula yang membuat Summer begitu menyukai Justin. Senyum dan tawa Lelaki itu lah yang menjadi alasan kedua kenapa Summer mengidolakan Justin, tentu saja alasan pertamanya adalah karena suara lelaki itu mempunyai suara yang bagus dan lagu-lagu yang bermakna.
Kira-kira 2 jam sudah Summer menemani Justin untuk photoshoot dan sekarang lelaki itu telah selesai dari pekerjaannya hari ini. Justin langsung menghampiri Summer begitu selesai mengganti pakaiannya. Justin datang dengan membawa dua botol jus di tangannya dan memberikan salah satunya kepada Summer. Sambil tersenyum gadis itu menerima botol Jus tersebut dan meminumnya.

“Maaf karena seharian ini kamu jadi malah harus menemaniku, padahal kan seharusnya seminggu ini untukmu”, ucap Justin ketika Summer sedang meneguk Jusnya.
“Tidak apa. Aku Justru senang. Aku jadi bisa melihat bagaimana pekerjamu selama ini dan bahkan kau membolehkan aku mencoba untuk melakukan rekaman. Itu tadi hal luar biasa yang pernah aku lakukan dalam hidupku”, balas Summer sambil menutup botol Jusnya. Senyum tulus gads itu terukir sangat jelas dibibirnya membuat lelaki yang melihatnya mungkin akan jatuh cinta dengan senyuman manis itu. Summer sesungguhnya dalah gadis ang sangat cantik, hanya saja gadis itu tidak menyadarinya dan tidak percaya diri.

“Jadi setelah ini kau tidak ada pekerjaan lagi kan?”, tanya Summer yang di balas anggukan oleh Justin.
“Permintaan ku untuk mu pada hari ini. Kamu harus langsung pulang ke rumah, tidak boleh pergi ke tempat lain lagi, dan begitu sampai di rumah kamu harus beristirahat total”, Justin tersenyum mendengar perintah dar gadis di depannya itu. Benar-benar gadis unik pikirnya.
“Ok Mom”, jawab Justin yang membuat Summer terkekeh sendiri dengan panggilan ‘Mom’ dari lelaki itu.

Setelah percakapan itu Summer pun baru menyadari kalau jam telah menunjukkan pukul 7 malam dan itu berarti dia harus segera pulang karena besok iya masih harus bersekolah. Dan hal itu adalah hal yang paling di benci gadis itu saat ini. terlalu berat untuk bertemu Kevin, batin Summer.
Summer pun pamit diri kepada Justin dan semua Bieber Crew di sana. Gadis itu pulang menggunakan Taksi yang di bayarkan oleh Justin setelah di desak oleh lelaki itu sebagai ganti karena gadis itu tidak mau di antar pulang dengan mobil oleh Justin. Bukannya tidak mau, hanya saja Summer tau kalau Justin sudah sangat lelah dan dia tidak mau merepotkan lelaki itu. Summer hanya ingin Justin segera Istirahat karena ia tidak ingin melihat idolanya itu jatuh sakit karena kelelahan.

Setelah perjalanan selama 1 jam Summer pun sampai di rumahnya dan segera masuk ke kamarnya. Gadis itu baru saja akan merebahkan dirinya di atas kasur saat mendengar pemberitahuan yang masuk ke Iphonenya. Diambilnya Iphone miliknya yang berada di tas keclnya dan kemudian melihat pemeritahuan apa yang masuk ke Iphonenya. Summer tersenyum lebar saat melihat Pemberitahuan dari twitter yang menyatakan kala Justin me noticenya. Yah sebenarnya sih Justin meng upload sebuah foto ia dan dirinya yang tengah melakukan rekaman dengan caption yang mengikut sertakan nama twitternya.

“Great day in Studio with @SummerGrins. how you feel for your first recording? #GoodVoice pic.twitter.com/ixEfUQwGqh”

Tidak lama setelah pemberitahuan twitter dari Justin itu masuk ribuan pemberitahuan dari twitter lainnya yang membuat Iphone Summer tidak berhenti berbunyi. Summer cukup kaget dengan hal tersebut meskipun sudah pernah merasakan hal seperti itu saat pengumuman pemenang kuis keluar, tapi bedanya kali ini Summer keabakan sendiri karena Iphonenya yang menjadi sangat berisik dan agak error karena banyaknya notifikasi yang masuk. Dengan cepat Summer me Sing Out Twitternya dari Iphone nya untuk menghentikan semua kebisingan tersebut, kemudian Summer membuka Twitter menggunakan leptopnya yang tergeletak di atas meja belaarnya. Hal pertama yang gadis itu lakukan adalah Me Retweet Status Justin tadi lalu membalasnya dan membuat beberapa status.

“Thanks for giving me the opportunity to try recording.That was fun :D RT @justinbieber: Great day in Studio with @SummerGrins. how you feel for your first recording? #GoodVoice pic.twitter.com/ixEfUQwGqh”

“Today is the best day in my life, Thank u @Justinbieber. I hope that every day will be as exciting as today”
“The best day ever, but i’m tired now. Sorry cant reply u all, but thanks for say Congrast to me. Good Night <3”

Summer pun kembali mematikan leptopnya dan merebahkan tubuh lelahnya di atas kasur setelah mengganti baju dan membersihkan diri. Kemudian dalam hitungan menit gadis itu pun segera masuk ke dalam dunia mimpi.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar