Warning: Jangan
membaca jika anda tidak menyukai tulisan saya. Cerita ini murni dari otak saya
tanpa ada satupun ide yang menjiplak dari orang lain, jadi di mohon untuk tidak
meniru, menjiplak atau meng copy tulisan saya tanpa izin dari saya. Mohon maaf
untuk banyaknya typo, tulisan yang tidak jelas, anehnya alur cerita dan kurang
menariknya cerita. Semua kesalahan kembali lagi kepada saya yang hanya manusia
biasa. Selamat menikmati cerita buatan saya ini.
“Ya, dia jauh terlihat lebih hidup
sekarang, tapi itu bukan karena aku. Ada orang lain yang membuatnya menjadi
seperti sekarang.”
***
Sudah
seminggu berlalu semenjak hari terakhir Justin bersama Summer karena tuntutan
sebuah quiz, di mana hari terakhirnya ia jalani bersama Selena atas permintaan
gadis tersebut. Seminggu itu pula Justin terus memikirkan kata-kata terakhir
Selena yang tetap tidak ia mengerti maksudnya. Sudah beberapa kali lelaki itu
mengajak Selena jalan hanya untuk bertanya maksud dari perkataan wanita itu,
tetapi wanita itu tetap saja meminta Justin untuk mencari tau sendiri maksud
dari perkataan tersebut.
“Aku rasa gadis itu memiliki perasaan khusus
untuk mu, melebihi perasaannya dulu”
Kata-kata
Selena terus terngiang di kepala Justin setiap waktu, dan tiap waktu juga
Justin lakukan untuk mengerti maksud dari perkataan itu. tapi hasilnya nihil,
ia tetap saja tidak mengerti maksudnya.
Justin
baru saja akan mengirim pesan ke pada Selena untuk mengajak wanita itu jalan
kembali demi menanyakan kembali maksud perkataan tersebut, tetapi niat itu ia
urungkan saat sebuah pesan dari Schooter memberitahukannya untuk datang ke
studio masuk ke Hp nya. Justin pun segera mengganti pakaiannya dan pergi menuju
Studio menggunakan mobil Ferrari putihnya.
Sesampainnya
di studio lelaki itu segera duduk bergabung dengan beberapa crew nya yang telah
berkumpul di sana dan membahas tentang lagu barunya sedang dalam tahap
pengeditan. Setelah selesai berbincang Justin pun mendudukan dirinya di atas sofa
empuk tepat berada di sebelah Alfredo yang memang sejak tadi telah duduk di
sana.
“Hei,
kudengar kau merekam lagu bersama salah satu pemenang Quiz.” Ucap Fredo yang
membuat Justin memalingkan mukanya ke arah lelaki tersebut.
“Ya,
gadis terakhir dari ketiga gadis yang memenangkan Quiz tersebut. Suaranya Bagus
untuk di jadikan teman duet ku.”
“Summer?
Gadis polos itu?” Justin terkekeh saat Alfredo mengatakan Summer gadis polos.
“Dia
benar-benar gadis yang polos dan menggemaskan. Aku bahkan tidak bisa berhenti
tersenyum saat mengingat seluruh tingkah lucunya.”
“Dia
gadis yang menarik bukan?”
“Bukan
hanya menarik, dia juga gadis yang berbeda dari gadis-gadis lainnya.”
“Berbeda?
Apa yang berbeda darinya?”
“Aku
selalu dapat menebak apa keinginan-keinginan dari setiap gadis itu tetapi
darinya, aku bahkan tidak dapat menebak satupun apa yang dia inginkan. Aku
selalu terkejut dengan permintaannya yang bahkan tidak pernah ku bayangkan. Kau
tau? Di hari pertama seluruh gadis yang bersama ku akan meminta segala hal-hal
romantis bersama ku dan mau di perlakukan layaknya kekasihku tetapi dia bereda.
bDi saat yang lain memintaku untuk kencan romantis di luar agar orang-orang
akan melihatnya ia justru meminta untuk datang ke rumah ku, menjelajah seluruh
ruangan di rumahkku sekaan menjelajah sebuah pulau. Bahkan dia mengatakan
rumahku adalah sebuah labirin.” Alfredo tertawa mendengar kata-kata terakhir
Justin.
“She
is right dude, you have BIG house” Justin ikut tertawa.
“Dan
yang paling tidak ku sangka itu saat ia meminta ku untuk menjadikannya bahan
pelampiasan emosi. Dia memintaku melampiaskan semua kekesalan dan kesedihan ku
padanya seakan dia adalah oranng yang membuatku seperti itu. Baru pertama kali
aku menemukan gadis se aneh dia.”
“Lalu
kau melakukannya?”
“Tentu
saja tidak, memangnya aku gila?! Tapi sepertinya dia tetap mau aku mengeluarkan
seuruh emmosi ku jadi dia membawaku ke pantai dan memintaku berteriak
sekencang-kencangnya untuk mengeluarkan seluruh emosi ku, Dan dia berhasil. Dia
melakukan itu padaku padahal dia sendiri memiliki masalah yang sama beratnya
dengan ku. Aku mendapatkan banyak pelajaran darinya.”
Pada
akhirnya Justin menceritakan seluruh kenangannya bersama Summer selama seminggu
kepada Fredo dan senyum lelaki itu tidak hentinya berembang di bibirnya. Dan
melihat hal itu pun Fredo tau kalau Justin sungguh menikmati waktu khususnya
bersama Summer dan berharap Justin bisa lebih sering bersama dengan Summer.
Fredo merasa kalau Justin bisa menjadi dirinya sendiri saat bersama denga Summer.
***
Musim
telah berganti. Bunga dan dedaunan mulai kembali bertumbuhan menggantikan warna
putih es yang telah mencair. Semerbak harum bunga tercium dengan sangat jelas
di hidung Summer yang tengah terduduk di bangku taman. Hari ini hari minggu dan
summer tengah menghabiskan hari itu dengan pergi jalan dengan Kevin. Kevin dan
Summer kini telah kembali dekat sebagai teman, mereka sering menghabiskan
waktunya bersama untuk jalan bersama meski hanya sekedar menonton film atau pun
duduk minum di Cafe favorit mereka. Dan rencana jalan mereka kali ini adalah
berjalan-jalan di taman sambil mencari inspiras untuk tugas karya seni mereka
yang nantinya akan di pamerkan di pameran sekolah. Dengan berbekal buku gambar,
pensil dan penghapus mereka duduk di tamann mencari pemandangan indah yang
dapat di jadikan objek gambar mereka. Sesekali mereka bercanda dan menertawai
gabar masing-masing yang mulai mereka toreskan ke kertas. Kira-kira sudah tiga
kertas lebih yang Summer buang kareana Kevin yang terus mengganggu konsentrasinya
untuk menggambar. Kevin hanya bisa tertawa melihat wajah kesal Summer karena
ulahnya. Mereka terus melakukan aktifitas menggambar dan bercanda itu hingga
waktu telah meunjukkan angka 1 siang. Suara lapar dari perut Summer membuat
Kevin kembali menertawakan gadis itu yang kini hanya bisa terdiam malu. Pada
akhirnya mereka berdua puun menghentikan aktifitas menggambar mereka dan pergi
berkeliling taman untuk mencari makanan yanng bisa mereka makan.
Tidak
jauh dari tempat mereka duduk sebelumnya terdapat sebuah gerobak yang menjual
Hotdog, Summer dan kevin pun memutuskan pergi kesana untuk membeli Hotdog
tersebut. Mereka masih saja bercanda saat penjual memberikan pesanan hotdog
mereka. Mereka pun menghentikan candaan mereka dan mengambil hotdot tersebut
dan membayarnya. Mereka pun berjala menjauhi gerobag hotdog terebut sambil
memakan hotdogg tersebut. Tiba-tiba Kevin kembali tertawa saat melihat wajah
Summer yang celemotan saus mayonise. Summer yang kesal di tertawakan pun
menyolek saos mayonais dari hotdognya dan memeperkannya tepat di pipi Kevin dan
kemudian gadis itu berlari kabur sambil tertawa. Kevin pun ikut berlari
mengejar Summer hingga akhirnya gadis itu lah yang berhenti karena kelelahan.
Mereka pun akhirnya memutuskan untuk menghabiskan hotdog mereka dengan serius
tanpa bercanda. Mereka terus berjalan sambil menyantap hotdog mereka
masing-masing, sesekali mereka berbincang-bincang mengenai pelajaran, tugas
atau hal lainnya yang membuat mereka semakin akrab.
Ditaman
yang sama, yanng berada tidak jauh dari Summer Justin dan Selena tengah
berjalan mengelilingi taman. Beberapa Paparazzi terus mengikuti mereka dan
memfoto mereka berdua yang tengah berjalan-jalan di taman tersebut. Ya, Dunia
tengah gempar sekarang dengan gosip kembalinya mreka berdua. Tapi sesungguhnya
hanya merea berdualah yang tau bagaimana hubungan mereka kini sebenarnya.
Mereka hanya diam tak berkomentar atau pun membenarkan kabar itu membuat dunia
menyanngka kalau kabar itu benar adanya.
Justin
dan Selena terus berjalan, berusaha tidak menghiraukan para paparazzi yang
mengikuti mereka terus sejak di tempat pertama mereka bertemu. Sesungguhnya
Justin sudah sangat kesal karena dia tidak bisa berjalan bebas lagi tanpa
kamera mengikuti. Hanya semiggu, seminggu bersama Summer lah yang membuatnya
tenang dan dama karena permintaan gadis itu yanng meminta paparazzi untuk tidak
mengikuti mereka. Justin sungguh menikmati hari-harinya bersama Summer waktu
itu waktunya yang indah dan tenang.
Di
sepanjang perjalanan di taman itu sesekali Justin masih saja terus menanyakan
maksud perkataan selena waktu itu dan wanita itu tetap saja kukuh tidak ingin
mengatakan mksudnya kepada Justin. Justin baru saja akan kembali menyanyakannya
soal perkataan itu kepada wanita itu saat ia melihat Summer dan Kevin yang kini
telah berjalan berlawanan arah tepat di depannya. Justin menghentikan jalannya
tepat di saat Summer sadar akan keberadaannya yanng membuat gadis itu juga
menghentikan jalannya. Selena yanng berada di sebelah Justin agak kaget dengan berhentinya
justin secara mendadak hingga akhirnya ia juga menyadari akan keberadaan Summer
di depannya.
“Hi”
sapa Selena kepada Summer yang terdiam kaku di depannya.
Summmer
yang menyadari kalau sapaan selena untuknya pun segera menggelengkan kepalanya
pelan dan membalas sapaan tersebut meski denggan canggung.
“H—ai”
“How
are you?”
“I’m
Good.”
“Emm..
Siapa yang ada di sebelah mu itu?” tanya selena sambil mengangkat sebelah
alisnya.
“Ah,
perkenalkan ini Kevin—teman ku.”
“Hi
Kevin” sapa Selena ramah yang di balas anggukan dan senyuman oleh Kevin.
“Apa
yang sedang kalian lakukan berdua di sini?” tanya Selena lagi.
“Kami
hanya sedang berjalan-jalan sambil mencari inspirasi dan objek untuk tugas
gambar kami yang akan di pajang di pameran sekolah kami”
“Apa
kalian sudah menemukan objek gambarnya?”
“Belum.
Kevin terus menggangguku, membuatku tidak bisa berkonsentrasi menggambar”
“woah!
Kenapa kau menyalahkan aku? Kau saja yang memang tidak bisa menggambar.” Ledek
kevin.
“Enak
saja! Kau saja yang terus menggangguku. Menggambar itu butuh konsentrasi tau,
dan kau mengganggu konsentrasi ku.” Balas Summer yang membuat Selena tertawa
melihat dua orang yang tengah saling melempar tuduhan di depannya itu.
“Sudah,
sudah. Bagaimana kalau kalian bergabung dengan kami untuk mencari objek gambar
kalian? Mungkin aku atau Justin bisa membantu kalian. Benar begitukan Justin?”
tanya Selena kepada Justin yang membuat Justin terkaget.
“Ah
i—iya”
Summer
dan Kevin terdiam. Kevin menatap Summer yang tengah berfikir. Lelaki itu tau
kalau sebenarnya Summer cemburu melihat Justin bersama Selena dan gadis itu
tengah berusaha menekan perrasaannya tersebut. Kevin hanya bisa terdiam
menunggu Summer memutuskan jawabannya.
“Ayolah.
Akan lebih mudah jika melakukannya bersama-sama bukan. Aku bisa membantu mu.”
bujuk Selena. Setelah terdiam selama beberapa lama Summer pun menganggukan
kepalanya tanda setuju. Mereka berempat pun pada akhirnya berjalan besama
mengelilingi taman tersebut, mencoba mencari pemandangan yang bagus untuk di
jadikan objek gambar Summer dan Kevin.
Setelah
berjalan cukup lama pada akhirnya mereka menemukan tempat yang pas untuk
menjadi objek gambar Summer dan Kevin. Mereka berempat memutuskan untuk duduk
di atas rumput. Summer yang sejak tadi sudah merasa canggung pun memisahkan
diri dengan duduk lebih jauh kedepan yang kemudian di ikuti oleh Kevin, lelaki
itu duduk di sebelah Summer.
“Apa
kau baik-baik saja? Sejak tadi kau terus termenung saat Selena mengajakmu
berbicara.” Tanya Kevin khawatir.
“You
know i’m not ok Kev. It’s—hurt.” Jawab Summer lebih terdengar seperti bisikan.
“Apa
kau mau kita memisahkan diri dan mencari objek gambar di tempat lain?” Tanya
Kevin lagi. Summer hanya menjawab dengan gelengan yang kemudian membuat Kevin
hanya bisa menghembuskan nafas berat. Lalu pada akhirnya Kevin menngelus lembut
rambut Summer, mencoba membuat gadis itu tegar dan lebih tenang.
“Aku
tau kau mampu melalui ini. Kamu adalah gadis yang kuat.” Summer menatap ke arah
mata Kevin saat lelaki itu menngiburnya, kemudian gadis itu pun tersenyum kecil
dan mengangguk.
“Yeah,
i can do this. Jadi ayo kita lanjutkan tugas menggambar kita.” Ajak Summer yang
kemudian mulai membuka seluruh perlengkapan menggambarnya. Mereka berdua siap
untuk menggambar Sebuah kebun bunga yang besrsebelahan dengan danau luas yang
memiliki air tenang tetapi tatapan mata Summer tidak bisa lepas dari objek yang
lebih indah yang berada di belakangnya, Justin Bieber. Kevin tengah fokus
menggambar pemandangannya di depannya sedangkan Summer sepertinya telah
mendapatkan objek lain. Gadis itu secara diam-diam mencuri pandang ke arah
Justin untuk menggambar Justin yang tengah asyik mengobrol dengan Selena.
Dengan pelan tapi pasti gadis itu menggambar sosok Justin yang ssekali
tatapannya menatap ke penjuru taman menatap para anak kecil yang tengah
bermain, Summer hanya bisa tersenyum kecil saat melihat hal tersebut. Summer
memfokuskan menggambar Justin sambil hatinya terus menekan perasaannya agar
tidak merasa sakit saat gadis itu menatap Justin yang tengah tertawa lepas
bersama Selena. Sedikit demi sedikit gambar Summer mulai terbentuk dan terlihat
indah bak aslinya. Kevin hanya bercanda saat berkata gambar Summer jelek karena
aslinya Summer adalah penggambar yanng handal, bahkan Kevin pernah mendapatkan
gambar dirinya buatan Summer sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke 18 beberapa
bulan yang lalu. Gambar hasil buatan Summer benar-benar terlihat seperti
aslinya dan semua mengakui itu. Gadis itu, gadis yang berbakat.
Di
sisi lain, Justin yang terduduk tepat di belakang Summer berdua dengan Selena
juga diam-diam mencuri pandang ke arah gadis di depannya itu. Rasa kesal datang
saat melihat gadis itu begitu dekat dengan lelaki yang pernah menjadi kekasi
gadis itu atau bahkan kini telah kembali, Justin tidak tau. Yang Justin tau
adalah kini gadis itu telah kembali dekat dengan lelaki itu entah sejak kapan.
Hatinya terasa sakit saat melihat gadis itu menatap lekat mata Kevin dan
tersenyum manis ke lelaki itu, tatapan dan senyuman yang dulu pernah tertuju padanya.
Hati Justin bergemuruh tak karuan membuat rasanya ia ingin memisahkan kedua
orang itu sekarang juga atau pergi menjauh dari sana agar tidak melihat
pemanangan memuakkan tersebut. Tapi ia tidak bisa, ia tertahan dengan Selena di
sana. Pada akhirnya Justin memutuskan untuk memalingkan pengelihatannya ke arah
lain, ke arah sekeliling taman yang penuh dengan reaja, anak-anak dan para
orang tua yang tenga bersantai di taman tersebut. Ia mampu tersenyum kembali
saat melihat sekumpulan anak-anak kecil tengah berman ceria yang membuatnya
ingat dengan adiknya, adik-adik kesayangannya. Saat sedang asyik memandanngi
anak-anak itu selena mengejutkannya.
“Menikmati
pemandangan?” tanya Wanita tersebut
sambil terrsenyum
“Ya.
Melihat para anak-anak bermain membuatku teringat dengan Jaxon dan jazmyn. Aku
jadi merindukan mereka.”
“Datang
lah mengunjungi mereka, Mereka pasti juga merindukanmu.”
“Kalau
itu aku juga sudah tau.”
“Ah,
aku lupa kalau kau itu adalah si tuan yang kelebihan percaya diri” ucap Selena
yang sukses membuat Justin tertawa.
Summer telah menyelesaikan
gambarnya yang ke dua bertepatan saat Kevin menyelesaikan gambar
pemandangannya. Mereka berdua tersenyum puas saat melilhat bahwa tugas
menggambar mereka telah terselesaikan dengan sangat bagus. Mereka pun segera
membereskan bawarang-barang mereka, bangkit dari posisi duduk mereka dan
berjalan mendekati Justin dan Selena yang tengah asyik sendiri.
“Kami telah menyelesaikan tugas
menggambar kami”, ucap Kevin yang membuat Justin dan Selena kini menatapnya dan
Summer yang berdiri di depan mereka.
“Really? Aku mau lihat gambar
kalian, boleh tidak?”, ucap Selena bersemangat yang kemudian di balas anggukan
oleh Kevin. Selena pun segera meraih buku gambar Kevin dan melihat
gambar-gambar yang ada di buku itu sedangan Justin hanya terdiam memperhatikan.
“Gambar mu bagus. No, iin lebih
dari kata bagus. Ini Perfect” puji selena.
“Terimaksih.Tapi ini tidak sebagus
gambar Sam. Jujur saja dia itu penggambar yang handal. Kau akan tercengangang
jika melihat gambar buatannya.”
“Benarkah? Boleh aku melihat
gambarmu Juga Sam?” Tanya Selena yang membuat tubuh Summer terkaku.
Summer hanya terdiam sambil memeluk
buku gambarnya semakin erat. Melihat hal itu Selena pun mengerti kalau gadis
itu tidak mengizinkan dirinya untuk melihat gambarnya. Selena pun hanya
tersenyum pada gadis itu.
“So—Sorry” Ucap Summer pelan.
“It”s Ok. Aku mengerti dan aku
tidak akan memaksa.” Balas Selena.
“Ah, Bagaimana kalau kita membeli
ice cream?” Usul selena untuk menghilangkan kecanggungan yang terjadi. Semua
pun menngangguk mengiyakan ajakan Selena tersebut.
“Biar aku yang membeli” Ucap Justin
dan Kevin bersamaan membuat Selena dan Summer memandang mereka dan tertawa.
“Baiklah, kalau begitu biar para
lelaki saja yang membeli ice cream sedangkan kita duduk menunggu di sini.” Usul
Selena kembali.
“Aku ingin Ice cream rasa Strobery”
ucap Selena kemudian.
“Aku—u”
“-kau rasa Coklat kan” potong Kevin
yang sudah tau rasa kesukaan Summer. Sumer pun hanya mengangguk mengiyakan.
Justin yang melihat kedekatan antara Kevin dan Summer semakin merasa kesal
sendiri, Pada akhirnya ia pun memutuskan untuk pergi tanpa memperdulikan Kevin
yang masih tertinggal di belakang.
Saat Justin dan Kevin tengah
membeli Ice cream Selena dan Summer pun memutuskan untuk duduk kembali. Mereka
duduk bersebelahan dalam diam hingga akhirnya Selena kembali membuka suara.
“Kevin terlihat sangat dekat dan
mengerti dirimu, apa benar kalau dia hanya seorang teman untukmu?”
Summer yang tadinya termenung pun
kini menatap Selena. “Kami memang hanya teman, Untuk saat ini. Maksudku, ya
dulu kami memang memiliki hubungan khusus, tapi sekarang kami berteman.”
“Ah, sudah kukira”
Keheningan kembali terjadi selama
beberapa saat.
“Aku—u turut senang karena sekarang
Justin tampak bahagia bersama mu. Aku senang bisa melihat senyumannya.” Ucap
Summer dengan senyuman palsunya.
Selena menghembuskan nafasnya
pelan, “Bukan aku yang membuatnya tersenyum.”
“Ku tau dia tersenyum karena
bersama mu. Dia tampak jauh berbeda dari sebelum kau kembali bersamanya, dia
lebih hidup sekarang.”
“Ya, dia jauh terlihat lebih hidup
sekarang, tapi itu bukan karena aku. Ada orang lain yang membuatnya menjadi
seperti sekarang.”
“Siapa?” Tanya Summer penasaran.
“Kau akan mengerti suatu saat
nanti”, jawab Selena tersenyum penuh arti. Tidak lama Justin dan Kevin pun
kembali membawa ice cream pesanan kedua gadis trsebut. Summer pun mengambil ice
cream nya dari kevin dan memakan ice cream tersebut sambil pikirannya melayang
memikirkan perkataan Selena barusan.
Tidak terasa waktu telah memasuki
tengah hari. Summer yang sudah merasa sangat canggung pun meminta kepada Kevin
untuk pulang. Kevin pun akhirnya menuruti gadis itu dan berpamitan dengan
Justin dan Selena, kemudian lelaki itu mengantar Summer pulang ke rumahnya.
Summer kini tengah berada di
kamarnya, duduk berfikir di atas kamarnya. Potongan kejadian siang tadi masih
terngiang di memori gadis tersebut membuatnya merasa sedih, tapi kemudian gadis
itu kembali mengingat kata-kata Selena yang tidak ia mengerti.
“Ya,
dia jauh terlihat lebih hidup sekarang, tapi itu bukan karena aku. Ada orang
lain yang membuatnya menjadi seperti sekarang.”
Siapa orang itu? Kalau bukan Selena
lantas siapa? Kenapa ia harus mengerti? Berbagai pertanyaan di lontarkan tetapi
Summer tetap tidak menemukan jawabannya dan memutuskan untuk mengistirahatkan
otak dan batinnya.
***
Sehari
telah berlalu sejak kejadian Justin kembali bertemu dengan Summer dan Kevin.
Lelaki itu merasa tidak tenang setiap mengingat kedekatan gadis itu dengan
mantannya. Justin merasa heran kenapa gadis tersebut bisa kembali dekat dengan
lelaki tersebut dengan semua yang telah lelaki itu lakukan pada gadis tersebut.
Dan kini Justin tidak mengerti kenapa ia terus memikirkan gadis tersebut,
kenapa ia merasa benar-benar ingin tau ada hubungan apa antara kedua orang
tersebut.
Justin
mengguling-gulingkan badannya di kasur tidak tenang. Bayangan kedekatan gadis
itu dengan Kevin di taman kemarin membuatnya kesal bukan main. Terlebih lagi
gadis itu tampak tertawa bahagia dengan lelaki tersebut sedangkan sika gadis
tersebut dengan dirinya justru terlihat canggung, ya meski tidak di pungkiri
Justin juga merasa canggung saat bertemu gadis itu di saat ia sedang bersama
Selena. Justin benar-benar tidak mengarti dengan dirinya sendiri. Tapi pada
akhirnya ia memutuskan untuk menanyakan langsung hubungan gadis tersebut dengan
Kevin melalui pesan.
Justin
mulai menulis pesan singkat kepada Summer, tetapi beberapa kali lelaki itu
tampak kembali menghapus pesan tersebut dan mengetik yang baru kembali. Hingga
pada akhirnya satu pesan benar-benar ia kirim pada gadis tersebut.
Setengah
jam Justin menunggu pesan balasan dari gadis tersebut tapi tak kunjung datang
pula. Lelaki itu kembali resah. Tapi semua itu tergantikan saat tiba-tiba pesan
balasan datang. Justin dengan cepat segera membuka pesan tersebut, tapi
kemudian badan lelaki tersebut membeku saat membaca pesan dari gadis tersebut.
From: Summer Grins
Maaf, Ini siapa
ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar