Warning: Jangan
membaca jika anda tidak menyukai tulisan saya. Cerita ini murni dari otak saya
tanpa ada satupun ide yang menjiplak dari orang lain, jadi di mohon untuk tidak
meniru, menjiplak atau meng copy tulisan saya tanpa izin dari saya. Mohon maaf
untuk banyaknya typo, tulisan yang tidak jelas, anehnya alur cerita dan kurang
menariknya cerita. Semua kesalahan kembali lagi kepada saya yang hanya manusia
biasa. Selamat menikmati cerita buatan saya ini.
“Jadi apa yang akan kau lakukan
untuk merebutnya?”
***
Suasana
pagi di Amerika tampak cerah tetapi jauh berbeda dengan suasana hati Justin
Bieber. Mood lelaki itu tampak tidak bisa terkontrol sejak semalam, Sejak iya
mendapatkan pesan balasan dari gadis bernama Summer Grins. Perasaan kesal,
kecewa, sedih bercampur menjadi satu saat mengetahui kalau gadis itu telah
menghapus nomor lelaki itu dengan begitu saja. Justin tidak mengerti kenapa
gadis itu melakukan hal itu. Bukan kah Summer adalah Fansnya? Lantas kenapa
gadis itu menghapus nomornya yang sudah dengan senang hati Justin berikan? Di
saat para Fans lain berburu untuk mendapatkan nomornya, gadis itu Justru
menghapus nomornya. Justin benar-benar tidak dapat mengerti dengan pemikiran
gadis itu. Perasaan Justin sangat kacau saat ini membuat ia memutuskan untuk
pergi ke rumah Selena dan berharap Wanita itu dapat mengembalikan mood nya.
Perjalanan
tidak memerlukan waktu yang panjang dan kini Justin telah berda di depan rumah
Selena. Lelaki itu keluar dari mobilnya dan menuju pagar rumah wanita itu untuk
menekan bell. Tampak beberapa bidikan kamera telah mengambil gambar lelaki
tersebut yang kini tengah menunggu penghuni rumah membukakan pintu. Justin
mencoba menutup mukanya dengan kupluk jaketnya agar para paparazzi tidak dapat
mendapatkan foto mukanya karena ia memang sedang tidak memiliki mood yang bagus
untuk di foto, terlebih paparazzi itu justru membuat mood nya yang sudah buruk
semakin buruk saja.
Tak
lama Pagar rumah terbuka dan munculah Selena yang segera mempersilahkan Justin
untuk masuk. Wanita itu sebenarnya agak bingung dengan kedatangan lelaki itu
yang mendadak tanpa memberi kabar. Biasanya Justin akan memberi kabar terlebih
dahulu bila iya akan berkunjung ke rumahnya tapi sekarang lelaki itu tiba-tiba
saja datang. Tapi tanpa mau banyak bertanaya Selena pun membiarkan lelaki itu
segera masuk terlebih saat melihat waja lelaki itu yang tampak di teku dan
semakin buruk saja saat kamera terus mencoba mengambil gambarnya. Ya Justin
memang sudah terkenal dengan kebenciannya dengan para paparazzi. Lelaki itu
merasa tidak memiliki privasi karena setiap waktunya selalu di ikuti oleh para
orang-orang pengejar berita tersebut.
Begitu berada di dalam rumah Justin
pun langsung merebahkan badannya di atas sofa di ruang santai rumah Selena dan
wanita itu pun ikut duduk di sofa lainnya.
“Tumben sekali kau datang ke sini
tanpa memberi kabar. Ada apa?”, tanya selena to the point.
“Entah lah. Aku sedang memiliki di
mood yang buruk dan aku rasa datang kemari dapat membuatku merasa lebih baik.”
“Apa yang membuatmu bad mood?”,
tanya Selena lagi dengan penasaran karena lelaki di depannya tampak tidak
tenang.
Justin membuang nafasnya berat.
Sesungguhnya ia juga tidak tau kenapa mood nya menjadi seburuk ini setelah
mendapatkan pesan tersebut.
“Aku—uu sendiri tidak mengerti. Ini
seperti bukan diri ku saja.”
“Kau bisa bercerita padaku, mungkin
aku bisa mengerti.” Bujuk Selena.
“Entahlah, tetapi mood ku sudah
buruk sejak bertemu Summer dan Kevin tempo hari. Aku benar-benar penasaran
dengan hubungan mereka dan aku mencoba untuk menanyakannya pada gadis itu
melalui pesan tapi balasan darinya malah membuat mood ku semakin buruk.”
“Memang apa isi pesan balasan
darinya?”
Justin tampak terdiam memberi
jedah, “Dia menanyakan siapa yang mengirim pesan padanya. Dia— menghapus nomor
ku. Aku bahkan tidak tau kenapa. Dia fans ku kan? Lantas kenapa dia menghapus
nomor ku? Bahkan dia juga tampak menghindari ku tempo hari. Apa dia punya
masalah dengan ku?”, mendengar Justin yang mencak mencak membuat selena tertawa
sendiri. Ternyata soal Summer dapat berimbas seperti ini pada lelaki tersebut.
“Kenapa kau malah tertawa?” Ucap
Justin kesal karena Selena malah menertawakannya.
“Ahaha.. Maaf tapi in iterdengar
lucu untukku. Kau nampak sedemikian kesalnya hanya karena seorang fans yang
menghapus nomormu. Bukan kah seharusnya kamu senang karena itu berarti dia
tidak akan menyebar nomor mu?”, mendengar perkataan selena tersebut Justin pun
menjadi terdiam. Lelaki itu tidak dapat menjawab ucapan Selena karena ia
sendiri tidak tau kenapa dia menjadi seperti ini.
“Apa kau benar-benar tidak mengerti
juga Justin?” Tanya Selena yang Justru membuat Justin mengerutkan dahinya.
“Mengerti tentang apa?”
“Baiklah, aku akan menjelaskan
padamu karena nampaknya kamu tidak akan sadar juga. Tapi sebelumnya aku ingin
bertanya perasaan apa yang kau rasakan saat melihat Summer bersama Kevin tempo
hari dan saat tau ia menghapus nomor mu?”
Justin tampak semakin mengerutkan
dahinya karena pertanyaan Selena tapi pada akhirnya lelaki itu pun menjawab
juga.
“Perasaan ku? Aku juga tidak
mengerti tetapi aku merasa kesal karena setahuku Kevin telah melukai Sammy
tetapi gadis itu bisa dengan mudahnya menerima lelaki tesebut, aku tidak suka
mereka bersama, aku—aku—”
“You are jealous Justin.”
Kata singkat yang membuat Justin
kembali terdiam dan mencoba mencerna kata-kata itu baik-baik.
“What? Jealous? Jealous like
‘Jealous’?”
“Yes. You are Jealous with him.
Dari semua yang kau katakan tadi itu berarti kau cemburu dan aku yakin selama
ini kau hanya mencoba menyangkalnya. Atau bahkan kau tidak sadar karena kau
merasa kalau kau masih mencintaiku”
“But—”
“Apa kau tidak mengerti juga? Sudah
sangat jelas kalau kau menyukai— ah bukan lebih tepatnya mencintai Summer. Kau
tidak suka melihatnya bersama lelaki itu karena kau tau kalau mereka pernah
menjalin hubungan dan kau takut kalau mereka akan kembali. Itu yang membuat mu
resah. Itu yang membuat mood mu hilang mendadak. Terlabih saat kau tau kalau
gadis itu menghapus nomormu. Kau tidak akan merasa kesal kalau kau hanya
menganggapnya sebagai fans biasa, tapi akan berbeda kalau ternyata kau
menyukainya. Perhatian-perhatian kecil yang kau tunjukkan padanya pun juga
sudah menunjukkan semuanya Justin. Kau tidak sadar dengan semua itu karena kau
mengira kalau kau masih menyukai ku, tapi aku yakin kalau perasaan mu sudah
bukan untukku lagi, kau hanya masih terbawa kenangan lalu kita.”
Justin terdiam. Lelaki tersebut
kemudian tampak menenggelamkan mukanya kedalam telapak tangannya. Taklama tawa
garing terdengar dari mulut lelaki tersebut. Tawa tersebut lebih terdengar
seperti tawa yang untuk menertawakan diri sendiri.
“Apa aku begitu?A—aku—Mungkin— kau
benar. Aku telah jatuh cinta pada gadis polos itu. Tapi— tetap saja aku tidak
mengerti”
“Tidak mengerti kenapa dia
menghapus nomor mu? Menghindarimu tempo hari?”
“Ya”
“Kau benar-benar tidak peka Justin.
Aku bahkan tidak mengerti kenapa aku bisa jatuh cinta dnegan lelaki seperti mu.
Apa kau tidak bisa melihat kalau iya juga mencintai mu. Bukan, bukan sebagai
Idola, tetapi lebih dari itu. Iya jatuh cinta padamu sebagai lelaki biasa yang
mulai jenuh dengan ketenaran”
“Bagai mana kau tau akan hal itu?”
“Aku wanita Justin, dan aku
mengerti perasaan sesama wanita. Terlebih lagi pandangannya padamu tidak sama
seperti fans yang mengidolakan idolanya, lebih terlihat seperti seorang wanita
yang melihat lelaki pujaannya. Dan semua tindakan dan perkataan yang dia
katakan sudah sangat jelas. Tidak mungkin seorang fans biasa akan berkorban
sebegitunya hanya demi seorang idolanya yang bahkan mungkin akan melupakannya
sutu saat nanti. Hanya demi kebahagiaan mu dia sampai melakukan hal-hal yang
mengorbankan dirinya sendiri. Untuk apa dia lakukan semua itu kalau dia tidak
jatuh cinta pada mu Justin.”
“Dan untuk menghapus nomor mu, aku
rasa dia punya alasan tersendiri mengapa dia melakukan hal tersebut. Dan aku
yakin salah satu alasannya adalah karena dia cemburu dan merasa kalah dengan
ku, oleh sebab itu dia menyerah.”
“Apa benar seperti itu?”
“Ya Justin dan aku sangat yakin
dengan semua kata-kata ku. Jadi apa sekarang kau mau diam saja dan melihat
Summer kembali bersama dengan mantannya? Kau mau diam saja dan tetap
berpura-pura kalau kau masih mencintai ku?”
“Aku tidak mau dia kembali dengan
lelaki itu. Tidak setelah apa yang dia lakukan.”
“Jadi apa yang akan kau lakukan
untuk merebutnya?”, Justin terdiam setelah mendengar pertanyaan Selena. Lelaki
itu hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
“Kalau kau bingung, lakukan saja
apa yang ingin kau lakukan padanya. Kau bisa melakukannya pada ku sebelumnya
dan aku yakin kau pasti bisa melakukannya juga padanya. Aku akan mendukungmu”,
mendengar perkataan Selena Justin pun tersenyum lebar, senyum yang menunjukkan
kalau ia telah mendapatkan ide, ide yang sangat hebat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar